Baru-baru ini publik ramai membahas delapan IPO dari berbagai sektor industri emiten ternama, termasuk milik konglomerat Prajogo Pangestu. IPO alias Initial Public Offering menjadi momen penting bagi sebuah perusahaan, di mana mereka pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik.
Tentu saja aksi korporasi yang satu itu memiliki banyak istilah-istilah mungkin tampak asing, terutama bagi pemula. Eits, tenang aja karena berikut ini bakal bahas apa aja istilah saat IPO saham!
1. Go Public
"Go Public" adalah istilah yang merujuk pada proses suatu perusahaan yang sebelumnya dimiliki secara pribadi (tertutup), kemudian berubah status menjadi perusahaan terbuka. Disebut perusahaan terbuka karena menjual sebagian kepemilikannya dalam bentuk saham kepada publik melalui aksi korporasi IPO, kemudian sahamnya dapat diperdagangkan di bursa efek.
Di Indonesia, sudah ada banyak perusahaan ternama yang mulanya tertutup menjadi terbuka. Contoh terbaru adalah PT Chandra Asri Group yang notabene bagian dari Barito Group milik Prajogo Pangestu.
Setelah go public, PT Chandra Asri Group ini memiliki kode emiten CDIA yang mana sahamnya dapat diperjualbelikan kepada publik, termasuk investor ritel.
Baca Selengkapnya 👉 Perusahaan yang Modalnya dari Penjualan Saham Disebut?
2. Prospektus
Prospektus adalah dokumen resmi dan komprehensif yang wajib diterbitkan oleh perusahaan yang akan melakukan IPO. Dokumen ini berisikan informasi penting tentang perusahaan, sektor industri, penawaran saham, dan risiko-risiko yang terkait.
Prospektus memang diciptakan sebagai informasi kepada calon investor agar dapat membuat keputusan investasi pada emitennya.
- Profil perusahaan berupa sejarah, bisnis, dan manajemen
- Laporan keuangan historis dan proyeksi
- Tujuan penggunaan dana hasil IPO
- Struktur kepemilikan saham sebelum dan sesudah IPO
- Risiko-risiko investasi
- Jadwal IPO
- Informasi mengenai underwriter
Keberadaan prospektus setebal ratusan halaman ini dapat kamu unduh di website Bursa Efek Indonesia (BEI) atau website sekuritas yang menjadi underwriter-nya.
Baca Selengkapnya 👉 Prospektus: Pengertian, Fungsi, Jenis, Hal-Hal yang Termuat, dan Cara Menilai Kinerjanya
3. Bookbuilding
Bookbuilding adalah tahapan awal dalam proses IPO di mana underwriter mengumpulkan minat investor institusional dan investor besar lainnya terhadap saham yang akan ditawarkan.
Pada tahap ini, harga saham belum ditetapkan secara final, tetapi hanya rentang harga indikatif saja. Data dari proses bookbuilding ini akan membantu underwriter dan emiten menentukan harga final IPO.
Kurang lebih, bookbuilding ini seperti cek ombak terlebih dahulu kepada para investor, sebelum kemudian menetapkan harga resmi dari saham tersebut.
4. Underwriter (Penjamin Emisi)
Underwriter, atau Penjamin Emisi Efek, adalah lembaga keuangan (biasanya perusahaan sekuritas) yang membantu perusahaan dalam proses IPO.
Tugas utama underwriter meliputi:
- Memberikan saran keuangan dan strategis kepada emiten.
- Menentukan harga penawaran saham.
- Memasarkan saham kepada investor.
- Menjamin penjualan saham (sering disebut firm commitment, di mana underwriter akan membeli sisa saham yang tidak terserap pasar).
Jika dianalogikan, underwriter adalah pihak ketiga alias mak comblang antara emiten dengan investor.
Ada banyak underwriter untuk beberapa saham seperti:
- Ciptadana Sekuritas untuk saham ADMR dan WIRG
- NH Korindo untuk saham HATM, NETV, SEMA, dan CHEM
- Trimegah Sekuritas untuk saham ASLC, BIKE, dan ELPI
- Mirae Asset Sekuritas untuk saham KKES
Baca Selengkapnya 👉 Underwriter Saham: Pengertian, Komitmen, Contoh, dan Pengaruh Reputasinya Saat IPO di BEI
5. Listing (Pencatatan)
Listing adalah proses pencatatan saham sebuah perusahaan di BEI. Setelah saham dicatatkan, saham tersebut dapat mulai diperdagangkan secara publik oleh investor di pasar sekunder.
Tanggal listing adalah hari pertama saham perusahaan diperdagangkan di bursa.
Baca Selengkapnya 👉 Listing: Pengertian, Jenis, dan Tahapannya di BEI
6. Dividen
Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Pembagian dividen biasanya dilakukan secara tunai (dividen tunai), meskipun ada juga dividen saham (pembagian saham bonus).
Pembagian dividen menjadi salah satu cara bagi investor untuk memperoleh keuntungan dari kepemilikan saham, selain dari capital gain alias keuntungan dari kenaikan harga saham.
Ada banyak emiten besar di Indonesia yang rutin bagi-bagi dividen. Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang selalu membagikan dividennya kepada para pemegang saham. Itulah salah satu alasan mengapa saham ini selalu diminati dan masuk sebagai blue-chip.
Baca Selengkapnya 👉 Dividen: Pengertian, Jenis, dan Tanggal Pentingnya
7. ARA (Auto Rejection Atas)
ARA atau Auto Rejection Atas adalah batas maksimal kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan yang ditetapkan oleh bursa efek. Jika harga saham mencapai batas ARA, sistem perdagangan akan secara otomatis menolak (mereject) penawaran beli di atas harga tersebut.
ARA bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah kenaikan harga yang terlalu ekstrim dalam waktu singkat. Batas persentase ARA berbeda-beda bergantung pada rentang harga saham.
Baca Selengkapnya 👉 Istilah ARA Saham, Apa Artinya?
8. ARB (Auto Rejection Bawah)
ARB atau Auto Rejection Bawah adalah batas maksimal penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan yang ditetapkan oleh bursa efek. Jika harga saham turun mencapai batas ARB, sistem perdagangan akan secara otomatis menolak penawaran jual di bawah harga tersebut.
ARB juga bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah penurunan harga yang terlalu ekstrem. Batas persentase ARB juga berbeda-beda bergantung pada rentang harga saham.
9. Auto Rejection
Auto Rejection adalah mekanisme sistem di bursa efek untuk secara otomatis menolak order jual atau beli saham jika harga yang ditawarkan/diminta berada di luar batas harga yang telah ditentukan (baik batas atas/ARA maupun batas bawah/ARB).
Mekanisme ini dirancang untuk menjaga volatilitas harga yang berlebihan dan memastikan perdagangan yang adil dan teratur.
Mau Praktik Langsung Pada Saham IPO?
Nah, itulah penjelasan apa saja istilah saat IPO yang wajib dipahami pemula. Khususnya ARA, ARB, hingga auto rejection wajar saja terjadi pada saham yang tengah IPO karena memang banyak peminatnya.
Kamu bisa menerapkan wawasan seputar istilah saat IPO ini pada berbagai saham di Indonesia. Kamu bisa memilih instrumen saham, seperti pada BBCA dan BBRI yang mana dalam 5 tahun cenderung dapat memberikan return stabil.
Tak hanya saham saja, kamu juga dapat berinvestasi berbagai instrumen seperti obligasi maupun reksadana melalui platform aplikasi InvestasiKu ini.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.