Saham sektor keuangan menjadi salah satu aset yang paling diminati investor karena perannya vital dalam perekonomian Indonesia.
Mulai dari perbankan, asuransi, multifinance, sekuritas, hingga fintech, seluruh subsektor menjadi tulang punggung perputaran modal yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis.
Kalau kamu rajin menyimak update IHSG, pasti saham-saham sektor keuangan menjadi leading movers. Terlebih lagi, munculnya bank digital dan perusahaan fintech membuat kompetisi di sektor ini semakin dinamis.
Langsung saja simak apa saham saham sektor keuangan beserta peluang dan tantangan bisnisnya, sehingga bisa kamu pikirkan baik-baik untuk diinvestasikan.
Apa Itu Saham Sektor Keuangan?
Sebelum tahu apa saja saham sektor keuangan, kamu harus paham apa itu saham sektor keuangan terlebih dahulu.
Saham sektor keuangan adalah saham yang bergerak di bidang jasa keuangan seperti bank, perusahaan pembiayaan (multifinance), asuransi, sekuritas, fintech, hingga perusahaan investasi. Sektor ini berperan penting karena menjadi tulang punggung perputaran modal di ekonomi nasional terutama untuk pembiayaan individu, UMKM, maupun korporasi besar.
Dalam klasifikasi BEI, sektor keuangan memiliki beberapa sub sektor yakni:
- Perbankan (Banking)
- Pembiayaan Konsumen (Finance Company)
- Asuransi (Insurance)
- Sekuritas & Investasi (Securities and Investment)
- Fintech
Jadi, ketika membahas tentang saham sektor keuangan itu tidak hanya mengacu pada saham bank saja, tetapi keempat sub sektor lainnya.
Baca Juga: 9 Saham Sektor Layanan Kesehatan yang Terdaftar di Bursa, Bisa Beli Pakai InvestasiKu!
25 Saham Sektor Keuangan
Sub-sektor Perbankan
Pada sub sektor perbankan, emiten biasanya berupa lembaga keuangan yang menjalankan aktivitas keuangan. Mulai dari penghimpunan dana tabungan maupun deposito, penyaluran kredit, serta layanan transaksi keuangan seperti pembayaran, transfer, hingga digital banking.
Contoh saham sektor perbankan adalah:
- Bank Central Asia Tbk. - BBCA
- Bank Rakyat Indonesia Tbk. - BBRI
- Bank Mandiri Tbk. - BMRI
- Bank Negara Indonesia Tbk. - BBNI
- Bank Raya Indonesia Tbk. - AGRO
- Bank Jago - ARTO
- Allo Bank - BBHI
- Bank CIMB Niaga Tbk. - BNGA
- Bank OCBC NISP Tbk. - NISP
- Bank Panin Tbk. - PNBN
- Bank Aladin Syariah - BANK
- Bank Danamon Indonesia Tbk. - BDMN
- Bank Maybank Indonesia Tbk. - BNII
Jika kamu tertarik untuk tahu berapa harga saham sektor perbankan tersebut, klik kode sahamnya.
Sub-sektor Pembiayaan (Multifinance)
Saham sektor pembiayaan alias multifinance mencakup lembaga keuangan non-bank yang memberikan layanan kredit atau pendanaan kepada masyarakat maupun pelaku usaha.
Perusahaan multifinance tidak menghimpun dana langsung dari masyarakat seperti bank, tetapi memperoleh pendanaan dari bank, obligasi, atau modal sendiri untuk disalurkan kembali dalam bentuk kredit.
Biasanya, perusahaan multifinance ini fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor, elektronik, gadget, hingga modal usaha. Alhasil, sumber keuntungan berasal dari bunga kredit (interest income) dan biaya layanan.
Contoh saham sektor multifinance adalah:
- Adira Dinamika Multi Finance Tbk. - ADMF
- BFI Finance Indonesia Tbk. - BFIN
- Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. - WOMF
- Mandala Multifinance Tbk. - MFIN
Jika kamu tertarik untuk tahu berapa harga saham sektor multifinance tersebut, klik kode sahamnya.
Sub-sektor Asuransi
Saham sektor asuransi adalah saham dari perusahaan yang bergerak di industri asuransi, yaitu perusahaan yang menyediakan layanan perlindungan risiko untuk individu maupun bisnis.
Perusahaan asuransi bekerja dengan mengumpulkan premi dari nasabah, kemudian memberikan manfaat pertanggungan ketika terjadi risiko seperti kecelakaan, kesehatan, jiwa, kerugian aset, hingga risiko bisnis.
Contoh saham sektor asuransi adalah:
- Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. - LIFE
- Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Tbk. - ASJT
- Asuransi Bintang Tbk. - ASBI
- Asuransi Multi Artha Guna Tbk. - AMAG
- Asuransi Ramayana Tbk. - ASRM
Jika kamu tertarik untuk tahu berapa harga saham sektor asuransi tersebut, klik kode sahamnya.
Baca Juga: 5 Perusahaan Asuransi Terbesar yang Terdaftar di BEI
Sub-sektor Sekuritas & Investasi
Saham sub-sektor sekuritas & investasi adalah saham dari emiten yang bergerak di bidang jasa perantara perdagangan efek, manajemen investasi, perusahaan investasi, perusahaan penasihat keuangan, serta layanan pendukung pasar modal lainnya.
Bisa dikatakan, subsektor ini membantu investor bertransaksi saham, obligasi, reksa dana, hingga menyediakan layanan riset dan pengelolaan portofolio.
Contoh saham sektor sekuritas adalah Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. (YULE). Mayoritas sekuritas lebih mengandalkan broker, sehingga setiap perusahaan sekuritas akan memiliki kode broker.
Klik di sini untuk tahu kode broker setiap sekuritas.
Sub-sektor Fintech
Saham sub-sektor fintech adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang layanan keuangan berbasis teknologi. Mulai dari pembayaran digital (e-wallet), infrastruktur transaksi, digital lending, teknologi perbankan, hingga platform finansial terintegrasi.
Emiten subsektor ini biasanya mengembangkan layanan yang mendukung transaksi online, pembiayaan digital, data keuangan, dan ekosistem ekonomi digital.
Contoh saham sektor fintech adalah:
Jika kamu tertarik untuk tahu berapa harga saham sektor fintech tersebut, klik kode sahamnya.
Peluang Bisnis Sektor Keuangan di Era Fintech
1. Inklusi Keuangan yang Terus Tumbuh
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke perbankan formal. Fintech, e-wallet, dan layanan P2P lending menjadi jembatan penting untuk menjangkau segmen ini.
2. Kolaborasi Bank dan Fintech
Fenomena “bank as a service” memungkinkan kolaborasi antara bank besar dan startup fintech. Contohnya, kolaborasi Bank Jago dengan Gojek dan BRI dengan Investree memperluas layanan keuangan digital.
3. Pertumbuhan Transaksi Digital dan QRIS
Menurut data Bank Indonesia, transaksi QRIS sudah melampaui 3,5 miliar transaksi pada 2025, menandakan adopsi digital payment yang pesat di seluruh lapisan masyarakat.
Saking populernya QRIS, ada celotehan yang mengatakan ketakutan terbesar Gen-Z adalah tidak adanya QRIS di penjual tempat mereka jajan.
4. Ekspansi ke Green Finance dan ESG
Tren investasi hijau (green finance) dan ESG membuka peluang baru bagi bank dan lembaga keuangan untuk membiayai proyek berkelanjutan seperti energi terbarukan dan infrastruktur ramah lingkungan.
5. Pertumbuhan Investasi Ritel Online
Meningkatnya minat masyarakat terhadap saham, reksa dana, dan obligasi ritel (ORI, SR) menjadi peluang bagi perusahaan sekuritas digital seperti Ajaib, Bibit, Bareksa, dan IPOT untuk tumbuh pesat.
Tantangan Bisnis Sektor Keuangan di Indonesia
1. Persaingan Ketat dan Margin Menyempit
Munculnya bank digital dan fintech membuat kompetisi meningkat, terutama di segmen kredit ritel dan pembayaran digital. Alhasil, perbankan konvensional harus beradaptasi cepat agar tidak tertinggal.
2. Risiko Kredit dan NPL (Non Performing Loan)
Kenaikan kredit macet menjadi tantangan, terutama pasca pandemi dan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bank dan lembaga pembiayaan harus memperkuat manajemen risiko.
3. Regulasi dan Kepatuhan
Sektor keuangan diatur ketat oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia). Setiap inovasi digital harus mematuhi regulasi data, keamanan siber, dan perlindungan konsumen.
Jadi, tidak boleh sembarangan untuk berinovasi.
4. Transformasi Digital yang Tidak Merata
Tidak semua lembaga keuangan siap bertransformasi secara digital. Perusahaan yang lambat beradaptasi bisa kehilangan pangsa pasar.
5. Ancaman Keamanan Siber
Semakin banyak transaksi digital berarti meningkat pula risiko kebocoran data dan serangan siber. Keamanan menjadi aspek vital di era digital banking.
Baca Juga: e-IPO SUPA - Profil, Prospektus, Prospek Bisnis, dan Tanggal Pentingnya
Mau Untung dari Saham Sektor Keuangan?
Nah, itulah penjelasan tentang saham sektor keuangan yang vital dan dinamis di pasar modal Indonesia. Dengan semakin kuatnya tren digitalisasi dan kolaborasi fintech, peluang pertumbuhan sektor ini sangat besar.
Kamu bisa berinvestasi pada saham-saham sektor keuangan seperti BBCA, BBHI, GOTO, hingga YULE melalui aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
%20(981x394)%20-%20InvestasiKu%20(2024)_qBsItM-RI.png?updatedAt=1714019067605)