SAHAM
 

Pemecahan Saham alias Stock Split, Strategi Emiten Supaya Harga Saham Tidak Terlalu Mahal

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 07 Jul 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Kamu pasti sudah tahu bahwa perusahaan yang menerbitkan saham untuk memperoleh modal dana dari pihak luar, pasti harus go public

Artinya, semua informasi termasuk laporan keuangan perusahaan harus dipublikasikan yang biasanya dimuat pada website resmi, supaya mudah dibaca oleh investor. 

Segala yang berkaitan dengan corporate action harus disetujui dalam RUPS, karena akan berpengaruh pada para pemegang saham. 

Ada banyak corporate action yang biasa dilakukan seperti right issue, stock dividend, cash dividend, hingga stock split. 

Stock split alias pemecahan saham, secara denotasi berarti saham dari suatu emiten akan dipecah. Bagaimana itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

 

Apa Itu Pemecahan Saham (Stock Split)?

Pemecahan saham (stock split) adalah tindakan korporasi berupa memecah (split) setiap lembar saham yang beredar menjadi beberapa lembar saham baru dengan nilai nominal yang lebih rendah. 

Tujuannya untuk menjaga harga pasar saham supaya tidak terlalu tinggi, sehingga sahamnya dapat lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan. 

Bagi investor pemula, mungkin pemecahan saham terdengar asing. 

Namun, pemecahan saham ini sudah banyak dilakukan banyak perusahaan bagi BEI karena memang mampu mempengaruhi harga saham. 

Anggap saja kamu punya seloyang pizza yang kemudian dipotong menjadi beberapa irisan. Jumlah irisannya bertambah, tetapi total ukuran pizza tetap sama ‘kan. 

Begitu pula dengan pemecahan saham. Jumlah saham yang beredar di pasar akan meningkat, tetapi total nilai kapitalisasi pasar perusahaan akan tetap sama. Caranya dengan jumlah saham dikalikan harga per saham.

Contoh: Sebuah perusahaan memiliki 1 juta lembar saham yang beredar dengan harga Rp100.000 per lembar. 

Jika perusahaan melakukan pemecahan saham dengan rasio 2:1, maka setiap pemegang satu lembar saham lama akan mendapatkan dua lembar saham baru. 

Alhasil, saham tersebut akan menjadi: 

  • Jumlah saham yang beredar menjadi 2 juta lembar (1 juta x 2).
  • Harga per saham baru menjadi Rp50.000 (Rp100.000/2).

Meskipun jumlah saham yang dimiliki investor bertambah, tetapi total nilai investasinya tetap sama (sebelum dan sesudah pemecahan saham). 

Pada contoh tadi, sebelum pemecahan menyatakan satu lembar saham bernilai Rp100.000. 

Setelah pemecahan, dua lembar saham masing-masing bernilai Rp50.000, sehingga totalnya tetap Rp100.000.

Banyak emiten berpendapat bahwa aktivitas pemecahan saham ini justru memberikan manfaat besar bagi perusahaan. 

Salah satunya adalah ketika harga sahamnya lebih rendah, sehingga menambah daya tarik investor baru. 

 

Baca Juga: 1 Lot Ada Berapa Lembar Saham? Ini Jawabannya!

Mengapa Emiten Melakukan Pemecahan Saham?

Stock split bukan hal baru bagi suatu emiten yang berupaya meningkatkan penjualan saham. 

Alasan utama mengapa emiten melakukan pemecahan saham adalah supaya harga saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan jumlah pemegang saham. Alhasil, likuiditas perdagangan saham juga akan meningkat. 

Nah, berikut ini beberapa alasan mengapa perusahaan memilih untuk melakukan strategi pemecahan saham:

 

1. Meningkatkan Likuiditas Perdagangan

Seperti yang tertulis sebelumnya, strategi pemecahan saham dipilih supaya dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham. 

Harga saham yang terlalu tinggi dapat membuat investor individu dengan modal kecil merasa kesulitan untuk membeli saham dalam jumlah yang signifikan. 

Nah, jika terjadi pemecahan saham, maka harga per lembar saham menjadi lebih terjangkau. Alhasil, mampu menarik minat lebih banyak investor ‘kan

Peningkatan jumlah investor dan transaksi itu juga akan berkesinambungan dengan peningkatan likuiditas perdagangan saham di pasar modal. 

 

2. Memperluas Basis Pemegang Saham

Harga saham yang lebih rendah setelah dilakukannya pemecahan saham, mampu membuka peluang bagi investor dengan modal terbatas untuk menjadi pemegang saham perusahaan. 

Alhasil, basis pemegang saham pun menjadi lebih luas. 

Jika sudah demikian, maka akan meningkatkan stabilitas harga saham sekaligus memperkuat dukungan terhadap perusahaan.

 

Baca Juga: Stock Split Adalah - Pengertian, Jenis, dan Alasan Emiten Melakukannya!

 

3. Memberikan Sinyal Positif kepada Pasar

Pemecahan saham justru kerap diinterpretasikan oleh pasar sebagai sinyal positif dari manajemen perusahaan. 

Hal ini dapat mengindikasikan bahwa pihak manajemen percaya harga saham perusahaan akan terus meningkat di masa depan, sehingga mereka ingin membuatnya lebih mudah diakses oleh investor baru. 

 

4. Membuat Harga Saham Lebih "Psikologis" Menarik

Siapapun pasti akan tergoda dengan harga yang lebih murah. 

Pun demikian dengan harga saham yang punya nominal lebih rendah, maka sering kali dianggap lebih menarik secara psikologis bagi investor ritel. 

Nyatanya, banyak yang mungkin merasa nyaman ketika membeli beberapa lot saham dengan harga Rp50.000 per lembar daripada membeli satu lot saham dengan harga Rp150.000 per lembar, meskipun nilai investasinya sama.

 

5. Mengantisipasi Peningkatan Harga Saham Lebih Lanjut

Terkadang, emiten melakukan pemecahan saham setelah harga sahamnya mengalami kenaikan signifikan. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga harga saham tetap dalam rentang yang dianggap wajar.

Corporate action yang satu ini juga sengaja dilakukan untuk menghindari persepsi bahwa saham emitennya terlalu mahal dari sudut pandang publik. 

 

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Investor atas Pemecahan Saham

Selaku investor ritel, harus memperhatikan hal-hal berikut ini jika ternyata saham yang kamu investasikan mengalami pemecahan, yakni:

  1. Rasio Pemecahan Saham

Adalah perbandingan jumlah saham baru terhadap saham lama. 

Misalnya, rasio 2 untuk 1. Artinya, 2 saham baru dapat ditukar dengan 1 saham lama. 

  1. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di BEI. 
  2. Tanggal dimulainya perdagangan saham dengan nominal baru di BEI. 
  3. Tanggal terakhir dilakukannya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama. 
  4. Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal baru dan distribusi saham dengan nilai nominal baru ke rekening efek perusahaan maupun bank kustodian di KSEI. 

Baca Juga: Risiko Investasi Adalah - Pengertian dan 7 Jenisnya, Wajib Paham!

 

Mau Punya Saham dari Emiten Ternama?

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu pemecahan saham yang menjadi salah satu strategi corporate action untuk menjaga kestabilan likuiditas aset. 

Jika kamu enggan merasakan pemecahan saham, maka ada baiknya berinvestasi saham dengan harga yang relatif stabil dan “aman” dari saham blue chip

Contohnya seperti BBCA, ANTM, BBHI, ADRO, ASII, TLKM, AMRT, BFIN, EMTK, dan masih banyak lainnya. 

Manfaatkan platform investasi digital yang semakin mudah diakses dengan modal kecil, salah satunya InvestasiKu. Sekalipun kamu masih pemula, tetap harus konsisten untuk berinvestasi setiap bulannya. 

Tenang saja, ada banyak opsi instrumen investasi yang bisa kamu pilih, terutama dengan menyesuaikan profil risiko. Mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi. 

Kamu bisa berinvestasi hanya lewat smartphone saja, salah satunya lewat aplikasi InvestasiKu.

Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 

 

Sumber:

Masyithoh, Siti. (2018). Stock Split Saham dan Dampaknya Terhadap Volume Perdagangan dan Abnormal Return Saham. Riset & Jurnal Akuntansi, Vol 2 (1). 

https://repository.uin-suska.ac.id/13668/7/7.%20BAB%20II__2018399MEN.pdf 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.service@megasekuritas.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO