Sektor infrastruktur menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi dan fondasi bagi pertumbuhan suatu negara, terutama di Indonesia. Itulah mengapa, ada banyak saham sektor infrastruktur yang selalu diminati oleh investor karena menawarkan potensi keuntungan jangka panjang.
Sekalipun begitu, tetap saja saham sektor infrastruktur memiliki tantangannya. Langsung saja simak apa saja prospek bisnis, tantangan, dan contoh saham sektor infrastruktur di Bursa Efek Indonesia.
Apa Itu Sektor Infrastruktur?
Sektor infrastruktur adalah kumpulan perusahaan yang bergerak dalam pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan aset fisik dasar yang menunjang aktivitas sosial-ekonomi. Kata “infrastruktur” ini mengacu pada konteks sarana umum, sehingga berpengaruh pada sektor permukiman, perdagangan, kawasan industri, dan wilayah pusat pemerintahan.
Secara umum, sektor infrastruktur ini dibagi ke dalam sub-sektor, yakni:
- Transportasi: Termasuk pembangunan dan pengelolaan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api. Sub-sektor ini sangat dipengaruhi oleh volume perdagangan, pariwisata, dan mobilitas penduduk.
- Telekomunikasi: Meliputi pembangunan menara telekomunikasi, jaringan serat optik, dan infrastruktur data center. Pertumbuhan sub-sektor ini didorong oleh ukuran persentase masyarakat yang mengakses internet dan transformasi digital.
- Energi dan Utilitas: Mencakup perusahaan yang bergerak di bidang pembangkitan listrik, distribusi air bersih, dan penyaluran gas.
- Konstruksi: Perusahaan kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan seperti sektor transportasi, energi, maupun properti.
Melansir dari kemenkoinfra.go.id, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, pernah menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia terus berkembang dalam satu dekade terakhir.
Misalnya pada tahun 2014, jalan tol telah bertumbuh dari 775 km menjadi 2.400 km. Jalan tol ini juga termasuk pada tol laut yang menghubungkan 130 pelabuhan.
Baca Juga: 55 Saham Sektor Properti dari Papan Utama dan Pengembangan, Beserta Peluang Bisnisnya!
Peluang Investasi di Sektor Infrastruktur
Sektor infrastruktur tentu saja memiliki peluang investasi yang unggul, apalagi negara Indonesia ini juga tengah dalam upaya pembangunan besar-besaran.
Hal ini dinyatakan pula dalam ina.go.id, bahwa perkiraan kebutuhan investasi di sektor infrastruktur secara global mencapai USD 70 triliun hingga tahun 2040. Salah satu investasi tersebut adalah untuk mendukung perluasan jaringan jalan tol di Indonesia.
Perusahaan pengembangan jalan tol asal Filipina, Metro Pacific Tollways, telah berinvestasi sebesar USD 1 miliar di Jasamarga Transjawa Tol一yang merupakan 35% saham di anak perusahaan Jasa Marga tersebut.
Investasi pada saham infrastruktur menawarkan beberapa keunggulan strategis yang membuatnya menarik bagi investor:
1. Dukungan Pemerintah
Di banyak negara pembangunan infrastruktur selalu menjadi prioritas utama. Terlebih lagi di Indonesia, memang sedang gencar-gencarnya pembangunan infrastruktur sarana umum di masyarakat terpencil.
Pemerintah mendukung pembangunan infrastruktur melalui kebijakan fiskal, regulasi, dan skema pembiayaan seperti Public-Private Partnership/PPP.
Melansir dari nasional.kontan, potensi peluang investasi sektor infrastruktur di Indonesia mencapai US$ 644 miliar. Pihak Kementerian Investasi dan Hilirisasi menyatakan bahwa sekitar 40% investasi ini didanai oleh pemerintah, 30% oleh swasta, dan sisanya BUMN.
2. Dampak Ekonomi Positif
Peningkatan infrastruktur secara langsung meningkatkan produktivitas ekonomi, mempermudah logistik, dan mendorong pertumbuhan industri lain.
3. Diversifikasi Portofolio
Bagi kamu investor pemula, bisa juga melakukan diversifikasi portofolio dengan berinvestasi pada saham sektor infrastruktur. Terlebih lagi jika dikombinasikan dengan sektor energi terbarukan dan saham sektor konstruksi yang turut memiliki peluang besar dalam investasi.
Baca Juga: 11 Saham Sektor Konstruksi yang Melantai di Bursa, Apa Saja?
Tantangan Investasi Saham Infrastruktur
Meskipun peluang investasi sektor ini cerah, tetapi tetap saja memiliki tantangan yang harus kamu pertimbangkan sebagai investor, yakni:
-
Risiko Pendanaan
Proyek infrastruktur tentu saja membutuhkan modal yang sangat besar. Ketergantungan pada utang atau skema pembiayaan yang kompleks bisa meningkatkan risiko keuangan perusahaan.
Maka dari itu, ada baiknya kamu memilih saham infrastruktur dari emiten yang sudah stabil fundamental keuangannya.
-
Keterlambatan Proyek
Ketika menentukan suatu proyek pembangunan, biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari pembebasan lahan yang rumit, masalah perizinan, atau hambatan teknis dapat menyebabkan penundaan proyek.
Jika proyek tertunda, biasanya akan berujung pada pembengkakan biaya.
-
Regulasi dan Kebijakan
Ada banyak regulasi dan kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada profitabilitas emiten. Misalnya seperti tarif, subsidi, atau pajak.
-
Persaingan Ketat
Sama halnya dengan sektor lainnya, sektor infrastruktur juga memiliki banyak saingan baik BUMN maupun swasta, terutama untuk mendapatkan proyek.
-
Risiko Lingkungan dan Sosial
Hampir sama dengan sektor pertambangan, proyek infrastruktur juga seringkali berdampak pada lingkungan atau masyarakat sekitar. Alhasil, memicu protes dan hambatan hukum.
Misalnya pada pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Selatan, memang bermanfaat bagi banyak pihak. Mulai dari pengurangan waktu perjalanan, penurunan biaya transportasi, hingga peningkatan aksesibilitas.
Namun dalam proses pembangunannya, ternyata menimbulkan penurunan kualitas udara, hingga relokasi sehingga berpotensi terjadi konflik sosial bagi masyarakat sekitar proyek.
Daftar Saham Sektor Infrastruktur di BEI
Pada daftar saham sektor infrastruktur yang terdaftar di BEI ini berasal dari papan Utama alias emiten-emiten besar dengan pengalaman operasional yang lama, sehingga stabil dalam fundamentalnya.
Untuk tahu harga sahamnya, kamu bisa klik kode saham.
- Adhi Karya (Persero) Tbk. - ADHI
- Bali Towerindo Sentra Tbk. - BALI
- Bukaka Teknik Utama Tbk. - BUKK
- Cahaya Aero Services Tbk. - CASS
- Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. - CMNP
- XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. - EXCL
- Indosat Tbk. - ISAT
- Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. - JKON
- Jasa Marga (Persero) Tbk. - JSMR
- PP (Persero) Tbk. - PTPP
- Surya Semesta Internusa Tbk. - SSIA
- Tower Bersama Infrastructure Tbk. - TBIG
- Telkom Indonesia (Persero) Tbk. - TLKM
- Total Bangun Persada Tbk. - TOTL
- Sarana Menara Nusantara Tbk. - TOWR
- Cikarang Listrindo Tbk. - POWR
- Mora Telematika Indonesia Tbk. - MORA
- Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. - IPCC
- Kencana Energi Lestari Tbk. - KEEN
- Dayamitra Telekomunikasi Tbk. - MTEL
- Pertamina Geothermal Energy Tbk. - PGEO
- Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. - BDKR
- Barito Renewables Energy Tbk. - BREN
Baca Juga: Saham BSDE - Profil, Kinerja Keuangan, Riwayat Dividen, dan Prospek Bisnisnya
Mau Untung dari Saham Infrastruktur?
Nah, itulah penjelasan tentang saham sektor infrastruktur yang memiliki potensi keuntungan besar, sebab eksistensinya disokong oleh pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur selalu menjadi agenda prioritas nasional meskipun dalam prosesnya mengalami berbagai tantangan.
Ada banyak saham infrastruktur dari emiten stabil yang bisa kamu investasikan. Mulai dari ADHI, JSMR, BREN, hingga ECXL yang berfokus pada pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi.
Saham-saham infrastruktur tersebut dapat kamu investasikan melalui aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Lubis, S. H., & Herawati, H. KAJIAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK. Jurnal Teknik Sipil, 17(2), 595-658.
Dewi, O. P. T., Warlina, L., & Sodikin, S. (2025). Analisis Dampak Lingkungan Dari Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development, 7(4), 2426-2437.