Hampir mendekati akhir tahun 2025 ini, pasar saham Indonesia kembali kedatangan calon emiten baru dari sektor pelayaran. Tak lain tak bukan adalah PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. yang siap listing di bursa dengan kode PJHB.
Langkah IPO yang dilakukan PJHB ini menjadi strategi perusahaan untuk memperluas kapasitas bisnis logistik laut sekaligus memperkuat struktur permodalan di tengah meningkatnya kebutuhan transportasi barang di Indonesia.
Yuk, langsung simak gimana serba-serbi emiten yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur ini!
Profil Emiten PJHB
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru berkedudukan di Samarinda yang sudah beroperasi sejak tahun 2008. Fokus bisnisnya adalah angkutan laut untuk barang-barang berupa alat berat dan kontainer, baik ke luar maupun dalam negeri.
Emiten ini juga melayani pengangkutan alat berat seperti peralatan minyak dan gas untuk industri petroleum, pertambangan, dan perkebunan. Sebut saja ada dump truck, excavator, wheel loader, bulldozer, trafo, dan derek. Selain itu juga ada mesin pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
Selama Januari-April 2025 ini terjadi peningkatan dalam penggunaan transportasi laut. Kenaikan jumlah penumpang sebanyak 21,78% atau mencapai 10,2 juta dibanding dengan periode sama di tahun 2024 silam. Pun demikian dengan jumlah barang yang diangkut juga naik 24,10% atau mencapai 157,8 juta ton.
Hingga bulan Mei 2025, ada 5 pelabuhan utama yang menjadi lokasi bongkar barang emiten ini. Mulai dari Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, dan Makassar. Volume bongkar barang pelayaran dalam negeri sebesar 21.884.469 ton, sementara volume muat barangnya 15.292.843 ton.
Menurut riset technovia.com, pasar logistik angkutan barang Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar USD 25,57 miliar, dengan CAGR sebesar 7,7% antara tahun 2023 dan 2028. Pasar ini mengalami pertumbuhan yang signifikan karena meningkatnya aktivitas ekspor-impor dan industri e-commerce yang sedang berkembang.
Saat ini, PJHB mengoperasikan lima kapal kargo dengan kapasitas antara 1.300 hingga 2.500 metrik ton. Dalam operasionalnya, PJHB juga memiliki klien besar, termasuk afiliasi dari Samudera Indonesia (SMD) dan anak usaha dari Grup Astra.
Baca Juga: 37 Saham Sektor Transportasi dan Logistik Beserta Prospek Bisnisnya
Mengapa PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. Menawarkan Sahamnya Pada Publik?
Melansir dari prospektus, seluruh dana dari penawaran saham PJHB kepada publik ini adalah untuk kegiatan operasional perusahaan yakni:
- Pembangunan 3 unit armada kapal baru jenis Landing Craft Tank (LCT),
- Pembelian solar untuk bahan bakar kapal dan biaya perawatan kapal,
- Menambah kapasitas angkut untuk memperluas jangkauan layanan pengiriman alat berat dan kontainer.
Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2025.
Menarik tidaknya IPO PJHB menjadi penilaian subjektif. Namun perlu kamu pahami bahwa PJHB bergerak di sektor logistik yang mana sering menjadi penopang IHSG.
Lagipula, sektor logistik laut menjadi tulang punggung rantai pasok industri tambang, perkebunan, dan konstruksi di Indonesia. Selain itu, ekspansi armada kapal baru membuka peluang pertumbuhan pendapatan.
FYI, IPO saham PJHB ini termasuk saham syariah, sehingga cocok untuk kamu yang memang berkeinginan berinvestasi secara syariah.
Baca Juga: Daftar Saham Indeks IDX30 dan IDX80 Terbaru (Agustus 2025)
Prospek Bisnis PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk.
Untuk prospek usaha ke depan, emiten PJHB ini berupaya “memaksimalkan” eksistensi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan sumber daya alam.
Sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara, merupakan kebijakan strategis pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk mineral dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
Hal ini berpotensi meningkatkan muatan kapal bahan mentah pertambangan, peralatan untuk eksplorasi pertambangan, pengusahaan perkebunan serta peralatan untuk pembangunan infrastruktur pendukung perkembangan suatu wilayah.
Saat ini, pemerintah tengah menunjukkan komitmennya pada program tol laut supaya Indonesia dapat menjadi pusat maritim global sekaligus sebagai upaya meningkatkan konektivitas antar pulau sehingga menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru diseluruh wilayah.
Perlu kamu ketahui bahwa dalam 10 tahun ini, muatan tol laut naik signifikan. Pada tahun 2015 silam, jumlah pelabuhan singgah hanya ada 11 saja, kemudian bertembah menjadi 109 pelabuhan pada tahun 2024.
Kapal dan trayek juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 hanya ada 3 kapal dan 3 trayek saja. Namun pada tahun 2024, naik menjadi 37 kapal dan 39 trayek.
Adapun jumlah anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah selama 10 tahun untuk angkutan laut perintis sebanyak Rp10,98 triliun. (Sumber: Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan Indonesia)
Menurut riset technovia.com, pasar logistik angkutan barang Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar USD 25,57 miliar, dengan CAGR sebesar 7,7% antara tahun 2023 dan 2028. Pasar ini mengalami pertumbuhan yang signifikan karena meningkatnya aktivitas ekspor-impor dan industri e-commerce yang sedang berkembang.
Prospek usaha emiten yang bergerak di bidang pelayaran kapal LCT yang dapat mengangkut alat berat dan kontainer ini akan berjalan seiring dengan pertumbuhan upaya pemerintah.
Yap, pemerintah berkeinginan Indonesia dapat menjadi poros maritim global dan usaha konektivitas antar pulau untuk arus distribusi barang dan mobilitas orang dalam rangka menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru ke seluruh wilayah.
Tanggal Penting e-IPO Saham PJHB
- Tanggal Penting:
- Book-building: 22 – 27 Oktober 2025
- Penawaran umum: 30 Oktober – 3 November 2025
- Perkiraan listing di BEI: 5 November 2025
- Jumlah Saham yang Ditawarkan: 22.058.824 lot
- Harga Penawaran Saham: Rp310 - Rp330 per saham
PJHB menawarkan 480 juta saham baru, setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan kisaran harga tersebut, total dana yang bisa diraih perseroan mencapai Rp158,4 miliar.
Selain saham baru, PJHB juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I, atau setara 16,67% dari total saham.
Waran diberikan secara cuma-cuma kepada investor IPO dengan rasio 2 saham baru:1 waran, harga pelaksanaan Rp330 per saham, dan berlaku 6 bulan setelah pencatatan di BEI.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Investor
Untuk kamu yang tertarik mengikuti IPO PJHB ini, berikut beberapa poin yang perlu dicermati:
- Risiko usaha: Bisnis pelayaran bergantung pada faktor eksternal seperti harga bahan bakar, cuaca, serta kebijakan logistik dan pelayaran nasional.
- Kinerja keuangan: Laporan keuangan PJHB menunjukkan pertumbuhan aset, tetapi laba bersih tahun 2024 cenderung menurun, sehingga investor perlu mempertimbangkan prospek jangka panjang.
- Waran Seri I: Memberikan potensi tambahan imbal hasil jika harga saham meningkat, tapi juga berisiko dilution bila banyak waran dieksekusi.
- Likuiditas saham: Sebagai emiten baru, volume perdagangan bisa lebih terbatas dibanding saham-saham berkapitalisasi besar.
Baca Juga: 37+ Saham Syariah Terbaik dari Berbagai Sektor (Update 2025)
Mau Untung dari Saham yang e-IPO?
Nah, itulah penjelasan tentang IPO saham PJHB dari PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. selaku perusahaan di Samarinda yang bergerak di sektor logistik laut. Eits, tenang saja, kamu bisa ikut IPO PJHB melalui aplikasi InvestasiKu.
Kamu bisa memantaunya lewat aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga legal dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
%20(981x394)%20-%20InvestasiKu%20(2024)_qBsItM-RI.png?updatedAt=1714019067605)