Ada lagi istilah di dunia investasi yang wajib kamu pahami sebagai investor pemula yakni katalis saham. Katalis saham ini mengacu pada sinyal kenaikan tajam atau bahkan koreksi harga saham. Nah, bagi investor yang cermat, eksistensi katalis bisa membantu membuat keputusan beli/jual yang lebih tepat
Katalis saham ini biasanya berupa peristiwa atau faktor yang mendorong kenaikan atau penurunan harga secara signifikan. Jadi, jika jeli memperhatikan katalis saham ini, pasti bisa mengambil peluang untuk keputusan beli maupun jual.
Langsung saja simak apa sih katalis saham berikut ini!
Pengertian Katalis Saham
Katalis saham adalah peristiwa atau faktor yang mempercepat pergerakan harga suatu saham, baik ke arah naik maupun turun.
FYI, istilah “katalis” diadopsi dari konteks kimia yakni zat katalis mempercepat laju reaksi tanpa ikut habis. Jadi, jika dianalogikan dalam konteks pasar saham adalah suatu peristiwa yang mempercepat perubahan harga atas suatu saham tanpa menjadi penyebab fundamental jangka panjang secara langsung.
Eits, katalis ini bukan janji bahwa harga saham akan naik yaa… Melainkan trigger alias pemicu momentum yang mendorong pergerakan harga saham, baik naik maupun turun. Katalis saham ini bersifat nyata, spesifik, dan berbasis peristiwa nyata yang terjadi.
Katalis saham berbeda dengan sentimen, tetapi keduanya berkaitan satu sama lain. Sentimen saham mengacu pada reaksi atau persepsi investor terhadap berita atau kondisi pasar tertentu.
Sentimen lebih lebih ke arah psikologis dan persepsi pasar alias bagaimana pasar merespons suatu hal yang tengah ramai dibahas. Jadi sentimen itu emosi pasar terhadap katalis atau isu tertentu.
Hubungan antara katalis dan sentimen adalah katalis → memicu sentimen → mendorong harga saham.
Misalnya ada katalis berupa BI menurunkan suku bunga 25 bps. Maka akan memicu sentimen berupa investor optimis sektor properti akan pulih. Efeknya, tentu saham-saham properti seperti BSDE, SMRA, dan CTRA naik karena aksi beli.
Biasanya, katalis saham terjadi karena hal-hal populer berikut terjadi:
- Laporan keuangan emiten menunjukkan lonjakan laba bersih → katalis positif.
- Kenaikan suku bunga BI → katalis negatif untuk sektor properti.
- Rencana buyback saham oleh perusahaan → katalis positif.
- Pemerintah umumkan pajak baru untuk industri tertentu → katalis negatif.
- Aksi Korporasi seperti merger, akuisisi, buyback, spin-off
- Dividen atau Kebijakan Pembagian Dividen
- Perubahan Manajemen Eksekutif
- Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
- Data Makro / Kebijakan Moneter
- Investasi Besar / Masuknya Institusi / Dana
- Sentimen Global / Geopolitik / Harga Komoditas
Baca Juga: Kenapa Harga Saham Bisa Naik Turun? Berikut Ini Penjelasan Beserta Jenis-Jenisnya
Jenis-Jenis Katalis Saham
Jenis-jenis katalis saham dibagi berdasarkan beberapa aspek, yakni internal dan eksternal, permanen dan temporer, serta positif dan negatif.
1. Internal dan Eksternal
Ada faktor internal maupun eksternal yang berkaitan dengan emiten, sehingga mempengaruhi katalis sahamnya.
Jika internal adalah hal-hal yang berhubungan langsung dengan emiten. Misalnya seperti laporan keuangan emiten, aksi korporasi, dan perubahan manajemen dari suatu emiten.
Sementara eksternal adalah hal-hal di luar emiten dan bahkan bisa mempengaruhi satu industri. Misalnya seperti kebijakan pemerintah terkait industri emiten, suku bunga, kondisi makroekonomi, hingga regulasi yang berlaku.
2. Permanen dan Temporer
Katalis permanen biasanya menghasilkan perubahan yang berkelanjutan. Misalnya seperti transformasi fundamental bisnis emiten, dan inovasi emiten jangka panjang.
Katalis temporer berarti hal-hal yang menyebabkan katalis akan menguap jika momentumnya memang sudah lewat. Misalnya seperti rumor akuisisi, hype media, FOMO di media sosial, dan sentimen musiman.
Perlu diingat bahwa setiap katalis itu bisa berefek lebih besar atau lebih kecil bergantung sejauh mana pasar sudah mengantisipasi atau menyerap berita tersebut.
3. Positif dan Negatif
Katalis positif adalah peristiwa yang memberikan sentimen baik dan mendorong harga saham naik. Contoh:
- Laba bersih naik signifikan → saham perbankan sering menguat setelah rilis laporan keuangan dengan pertumbuhan tinggi.
- Dividen besar → investor tertarik membeli saham dengan dividen yield menarik.
- Kebijakan pemerintah mendukung → misalnya insentif kendaraan listrik (EV) bisa jadi katalis bagi saham otomotif atau nikel.
Sebaliknya, katalis negatif memberikan sentimen buruk bagi saham sehingga harganya tertekan. Contoh:
- Kinerja perusahaan merosot → laba turun atau rugi besar.
- Skandal manajemen → kasus hukum atau fraud bisa merusak kepercayaan investor.
- Krisis global → pandemi COVID-19 2020 menjadi katalis negatif hampir untuk semua saham.
Dampak Katalis Saham
1. Memicu Lonjakan Harga atau Koreksi Tajam
Katalis yang positif seperti laporan laba suatu emiten melonjak, pasti memicu aksi beli yang agresif ‘kan? Nah, aksi tersebut juga mendorong harga saham melonjak dalam waktu singkat.
Sebaliknya, katalis negatif bisa memicu aksi jual cepat (panic sell).
2. Meningkatkan Volume Perdagangan
Momentum yang tercipta karena katalis sering disertai lonjakan volume transaksi besar. Investor retail terutama yang sudah berpengalaman membaca situasi pasti akan masuk ke transaksi, sehingga memperkuat arah pergerakan saham.
3. Mengubah Sentimen Pasar
Katalis bisa mengubah sentimen pasar terhadap suatu saham atau sektor. Jika katalis positif cukup kuat, saham yang sebelumnya diabaikan bisa jadi sorotan baru.
4. Menarik Likuiditas (Masuk Modal Asing / Institusi)
Katalis justru sering memancing investor institusi atau luar negeri untuk masuk ke saham yang dianggap punya prospek.
5. Volatilitas Lebih Tinggi dalam Jangka Pendek
Berhubung katalis mendorong reaksi pasar cepat, maka fluktuasi harga harian bisa jauh lebih besar dari biasanya. Hal ini menuntut pengelolaan risiko yang baik.
Baca Juga: Darurat Militer dan Dampaknya Terhadap Pasar Modal
Contoh Nyata Katalis dan Saham Terkait
Ada banyak contoh peristiwa katalis di pasar saham Indonesia, yakni:
1. Saham BBKP - Rebranding
Salah satu contoh katalis positif internal yang tidak fundamental tetapi cukup berdampak adalah langkah rebranding, yang dilakukan oleh KB Bank. Melansir dari Warta Ekonomi, pengamat menilai bahwa rebranding yang dilakukan Bank KB Indonesia (BBKP) menjadi katalis positif yang mendorong kepercayaan investor.
Setelah pengumuman rebranding tersebut, saham BBKP sempat mengalami lonjakan signifikan. Hal ini diperkirakan karena pasar memaknai perubahan merek sebagai sinyal transformasi dan dukungan korporasi induk.
2. Saham TPIA - Investasi Institusional Masuk (Katalis Positif)
Saham TPIA sempat menjadi sorotan saat diumumkan adanya investasi strategis dari institusi seperti Danantara dan IN. Investasi tersebut senilai Rp13 triliun tersebut dilangsungkan untuk investasi pada proyek pembangunan pabrik Chlor Alkali.
Kabar investasi besar ini menjadi katalis yang memperkuat keyakinan pasar bahwa pertumbuhan bisnis TPIA akan makin ekspansif.
3. Sentimen Makro sebagai Katalis IHSG / Indeks
Melansir dari IDN Financials, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai +5,12% pada kuartal tertentu menjadi katalis positif bagi indeks saham. Analis menyebut bahwa data ekonomi yang kuat memberi optimisme bahwa pasar saham bisa menguat.
Minat Berinvestasi Saat Terjadi Katalis Saham?
Nah, itulah penjelasan tentang apa itu katalis saham yang mengacu pada peristiwa atau faktor pemercepatan pergerakan harga suatu saham. Bisa berasal dari internal perusahaan atau kondisi eksternal pasar/ekonomi. Dampaknya mencakup lonjakan harga, perubahan sentimen, hingga masuknya modal besar.
Pada tahun 2025 ini, ada cukup banyak saham yang memperoleh katalis positif. Beberapa di antaranya adalah saham-saham perbankan BUMN seperti BBRI, BBNI, dan BMRI. Saham-saham perbankan tersebut memperoleh katalis berupa rencana suntikan dana pemerintah sekitar Rp200 triliun oleh BI untuk memperluas likuiditas/permodalan perbankan.
Ingat, saat terjadi katalis ini jangan hanya sekadar “menangkap momentum” saja, tetapi juga pastikan strategi yang matang dan tetap jaga manajemen risiko. Saham-saham perbankan yang memperoleh katalis positif tadi bisa kamu investasikan melalui InvestasiKu.
Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.