Investasi jangka pendek mungkin akan cocok untuk kamu para pemula yang mencari keuntungan besar dengan tingkat likuiditas tinggi. Batasan waktu investasi jangka pendek ini adalah 3-12 bulan saja. Tidak membutuhkan waktu lama ‘kan?
Lagipula, jenis-jenis investasi jangka pendek justru sangat dekat dengan masyarakat. Bagaimana konsep investasi jangka pendek itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
DAFTAR ISI:
- Apa itu Investasi Jangka Pendek?
- Apa Tujuan Investasi Jangka Pendek?
- 6 Contoh Investasi Jangka Pendek
- Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek
- Sudah Tahu Akan Memilih Investasi Jangka Pendek yang Mana?
Apa itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi jangka pendek adalah kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan maupun proyek untuk jangka waktu singkat yakni kurang dari 2 tahun. Alhasil, investasi jangka pendek ini lebih minim risiko dengan waktu jatuh tempo yang singkat.
Apa Tujuan Investasi Jangka Pendek?
Investasi jangka pendek jelas menarik perhatian banyak orang. Sudah memberikan keuntungan besar, dalam waktu singkat pula!
Berikut ini beberapa tujuan investasi jangka pendek yang perlu diketahui!
Memperoleh Keuntungan Secara Cepat
Tujuan menanamkan modal pada investasi jangka pendek tentu saja keuntungan dalam waktu singkat. Khususnya bagi kamu yang tengah dalam situasi BU, maka investasi jangka pendek ini dapat menjadi pilihan tepat!
Menambah Modal Bisnis
Tujuan lain dari investasi jangka pendek adalah menambah modal bisnis, terutama bagi kamu para pengusaha. Wajar saja jika pengusaha ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga menanamkan modal pada investasi jangka pendek ini.
Lalu, keuntungan dari investasi jangka pendek tersebut dapat menjadi dana tambahan untuk memperluas bisnis.
Manajemen Risiko
Keberadaan investasi jangka pendek justru memberikan peluang bagi investor supaya lebih aktif dalam mengelola risiko, karena mereka tidak terikat waktu lama. Nah, hal ini memungkinkan adanya penyesuaian cepat terhadap terjadinya perubahan kondisi pasar atau ekonomi di negara.
Baca Juga: 14 Faktor Pertimbangan Investor Untuk Berinvestasi Reksadana
6 Contoh Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek sangat mudah untuk ditemui. Terdapat 4 contoh investasi jangka pendek yang kamu bisa ketahui,
- Saham
- Surat Jangka Pendek
- Reksadana Pasar Uang
- Deposito Bank
- Kripto
- Forex Trading
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Saham
Saham menjadi salah satu jenis investasi jangka pendek yang paling umum ditemukan, khususnya saham dividen.
Pada saham dividen ini, nantinya para investor akan memilih saham dari emiten mana dan mendapatkan dividen. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham, sebagai imbalan atas hak kepemilikan mereka.
Lagipula, saat ini pembelian investasi jangka pendek dalam bentuk saham sudah dapat dilakukan melalui smartphone saja. Salah satu aplikasinya adalah InvestasiKu.
2. Surat Utang Jangka Pendek
Surat utang jangka pendek adalah instrumen keuangan yang mewakili utang dengan waktu jatuh tempo yang singkat, biasanya kurang dari 1 tahun.
Biasanya, surat utang ini digunakan oleh perusahaan, pemerintah, atau entitas lain supaya memperoleh dana dengan “janji” akan membayar kembali pinjaman tersebut dalam jangka waktu cepat.
Ada beberapa macam surat utang jangka pendek, yakni:
- Surat Utang Negara
- Commercial Paper
- Sertifikat Deposito
- Surat Utang Bank
- Asset-Backed Commercial Paper
Mengapa surat utang yang satu ini termasuk investasi jangka pendek? Hal tersebut karena likuiditasnya tinggi, risiko bunga rendah, sekaligus waktu jatuh tempo pun singkat.
Berhubung risiko bunganya rendah, maka imbal hasilnya pun cenderung rendah.
Kelebihan jenis investasi jangka pendek yang satu ini adalah dananya dapat dicairkan secara mudah dan relatif aman.
3. Reksadana Pasar Uang
Jenis investasi jangka pendek selanjutnya adalah reksadana pasar uang. Yap, jenis-jenis reksadana apapun memang sering dianggap sebagai investasi jangka panjang. Namun khusus reksadana pasar uang, dirancang khusus sebagai investasi jangka pendek.
Reksadana pasar uang akan menginvestasikan dana dalam berbagai instrumen pasar uang. Contohnya seperti obligasi jangka pendek, deposito, dan surat berharga komersial.
Buat kamu yang sedang mencari investasi jangka pendek supaya dapat menjadi dana darurat di waktu dekat, pilih saja reksadana pasar uang.
4. Deposito Bank
Deposito adalah produk perbankan dengan penawaran tingkat bunga tetap dan jangka waktu tertentu. Nantinya, investor akan menempatkan dana mereka pada suatu bank atau lembaga keuangan dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat suku bunga tetap.
Biasanya, waktu jatuh temponya antara 1 bulan hingga 1 tahun.
Nah, ketika waktu jatuh tempo itu tiba, para investor dapat menarik dana mereka. Namun jika menarik dana sebelum waktu jatuh tempo itu tiba, justru akan dikenakan denda.
5. Kripto
Keberadaan kripto sebagai investasi jangka pendek sudah ada sejak tahun 2008. Namun baru populer di tahun 2018 hingga saat ini.
Aset kripto sering disebut sebagai koin kripto yang diperdagangkan di bursa berjangka. Pihak Bank Indonesia sudah melarang penggunaan koin kripto sebagai mata uang atau alat pembayaran apapun. Namun, koin kripto diperbolehkan untuk diperjualbelikan.
Kripto ini termasuk investasi jangka pendek yang menggantungkan pada waktu pasar. Para pejuang kripto akan melakukan trader di saat waktunya sudah benar-benar tepat.
Itulah mengapa para trader kripto selalu memandangi trafik bursa untuk menemukan waktu yang tepat untuk mereka trading.
6. Forex Trading
Jenis investasi jangka pendek selanjutnya ada forex trading. Istilah forex mengacu pada foreign exchange, yakni sebuah transaksi perkurangan mata uang asing. Jadi, untuk trading forex ini berdasarkan kebutuhannya terhadap mata uang asing yang berkaitan.
Biasanya, forex trading dilakukan oleh mereka yang berencana pergi ke luar negeri dan hendak menukarkan uang rupiah dengan mata uang negara tujuan.
Baca Juga: Deretan Perbedaan Reksadana dan Tabungan Deposito, Untung Mana?
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek
Semua instrumen keuangan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk dengan investasi jangka pendek ini. Simak apa saja kelebihan dan kekurangannya supaya kamu dapat lebih cermat dalam mengelola keuangan.
Keuntungan |
Kekurangan |
Pemerolehan return lebih cepat, berkisar dari 1-12 bulan. Return ini dipengaruhi oleh berapa tingkat suku bunga. |
Harus mengawasi pergerakan trafik investasi setiap waktu. |
Fleksibel dalam proses pencairan dana. |
Investor harus memberikan perhatian lebih untuk memantau prospek investasi. |
Dapat digunakan sebagai dana darurat dalam waktu singkat. |
Risiko fluktuatif pada nilai asetnya justru akan mempengaruhi pergerakan investasi. |
Baca Juga: Dividend Pay Ratio (DPR) - Arti, Perhitungan, dan Contohnya
Sudah Tahu Akan Memilih Investasi Jangka Pendek yang Mana?
Nah, itulah penjelasan tentang investasi jangka pendek yang cocok untuk para investor pemula maupun yang tengah dalam situasi BU.
Jika kamu memilih saham, maka gunakan saja aplikasi digital supaya lebih mudah dan efisien dalam memantau trafik perkembangannya. Salah satunya adalah dengan aplikasi InvestasiKu.
Kamu bebas memilih emiten mana dan membeli saham yang sekiranya memberikan keuntungan besar.