REKSADANA
 

Deretan Perbedaan Reksadana dan Tabungan Deposito, Untung Mana?

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 20 Aug 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Reksadana dan Tabungan Deposito - Hingga detik ini, masih banyak orang yang bingung antara pilihan menabung reksadana atau menabung di rekening tabungan. Lagipula, keduanya sama-sama disetorkan dalam bentuk uang tunai dengan tujuan tertentu. 

Pada dasarnya, kegiatan menabung dan berinvestasi termasuk dalam bentuk reksadana itu harus dipahami secara detail supaya perencanaan finansialmu berjalan efektif. 

Lantas, apa sih perbedaan antara menabung reksadana dengan yang di rekening tabungan? Yuk, simak ulasannya berikut ini supaya kamu makin paham!

 

Reksadana vs Tabungan Deposito

Sebenarnya, dalam konteks ini tindakan menyimpan uang dalam jangka waktu dan tujuan tertentu biasa disebut sebagai deposito. 

Deposito tentu saja berbeda dengan tabungan. Jika deposito itu menyimpan uang dalam rekening dengan jangka waktu tertentu. Artinya, kamu tidak boleh dan tidak bisa menarik uang tersebut sebelum jangka waktunya habis. 

Sementara jika menabung itu menyimpan uang dalam rekening saja dan bisa diambil sewaktu-waktu. 

Nah, antara reksadana dan deposito tentu saja memiliki perbedaan meskipun keduanya sama-sama menyetorkan uang ke rekening dengan jangka waktu tertentu. Berikut ini perbedaan antara reksadana dan deposito yang harus kamu perhatikan!

 

Reksadana

Tabungan Deposito

Nilai Keuntungan

Berasal dari pertumbuhan nilai aset yang ada dalam portofolionya.

Berasal dari bunga bank.

Jumlah Pajak

Tidak dikenakan pajak sama sekali.

Terkena pajak sebesar 20%.

Risiko

Fluktuasi bergantung pada bagaimana kondisi pasar. 

Jika suku bunga dasar bank turun, maka suku bunga akan ikut turun. 

Keamanan 

Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Likuiditas

Dapat dicairkan kapan saja tanpa harus menunggu jangka waktunya habis.

Tidak dapat dicairkan lebih awal dari jangka waktu. Ada denda penalti.

Modal Awal

Mulai dari nominal Rp100.000.

Mulai dari nominal Rp10 juta.

Pihak Pengelola

Manajer profesional.

Bank.

Penyimpanan Uang

Ditempatkan di berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang. 


Jadi, jika satu saham bermasalah maka dapat menyelamatkan instrumen lainnya. 

Disimpan di bank penerbit. Namun jika bank tersebut mengalami masalah, maka pencairan akan terkendala juga. 

 

Baca Juga: Jenis-Jenis Reksadana - Konvensional, Terstruktur, ETF, dan Asset

 

Tips Memilih Reksadana atau Deposito Supaya Makin Untung

Setelah paham bahwa reksadana itu jelas berbeda dengan tabungan maupun deposito, kamu juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini supaya dapat menentukan pilihan. 

1. Track Record Lembaga Terkait

Jika kamu hendak memilih reksadana, maka cek terlebih bagaimana pengalaman dan portofolio dari manajer investasi. 

Jika kamu hendak memilih deposito, maka cek track record dari bank yang bersangkutan. Hal ini karena bank lebih rawan terkendala pencairannya jika tengah mengalami masalah atau krisis. 

 

2. Cek Legalitas Lembaga

Jika kamu hendak memilih reksadana, maka cek legalitas manajer investasi apakah sudah memiliki izin usaha atau belum.

Jika kamu hendak memilih deposito, maka cek bagaimana keamanan maupun kinerja bank yang bersangkutan. 

Hal-hal tersebut dapat kamu periksa melalui situs www.ojk.go.id 

 

3. Jangka Waktu

Jika kamu ingin menabung uang secara fleksibel atau ingin mengambil uang sewaktu-waktu tanpa dibatasi dalam jangka waktu, maka kamu dapat memilih reksadana. 

Jika kamu ingin menabung uang dengan jangka waktu khusus seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan, maka pilih saja deposito. 

 

4. Likuiditas

Jika kamu ingin mencairkan dana yang telah ditabung itu sewaktu-waktu karena tahu pasti akan ada hal darurat kedepannya, maka pilih saja reksadana. 

Jika kamu ingin mencairkan dana tepat pada jangka waktu, karena takut dana akan habis jika terus-terusan dicairkan, maka pilih saja deposito. 

 

5. Imbal alias Return

Jika kamu ingin mendapatkan return tinggi dalam jangka waktu pendek, maka pilih saja reksadana. Ada beberapa jenis reksadana yang menawarkan hal demikian yakni Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Pendapatan Tetap. 

Jika kamu ingin mendapatkan return rendah karena memang bergantung pada bagaimana keadaan pasar dan bunga bank, maka pilih saja deposito. 

 

Nah, itulah beberapa deretan perbedaan antara reksadana dan deposito. Kamu dapat dengan bebas menentukan ingin menabung dengan versi reksadana maupun deposito. Segalanya bergantung pada kondisi finansialmu. 

Salah satu platform yang menyediakan produk reksadana dengan banyak keuntungan dan bonus adalah InvestasiKu. Jangan khawatir sebab InvestasiKu ini sudah diawasi oleh OJK sehingga keamanannya jelas terjamin. 

 
Share this article via :

Related Post

whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO