4 Jenis Saham Selain Saham Blue Chip

Jangan sok mau beli saham gorengan, apalagi kamu masih pemula dan butuh banyak pengalaman. Usahakan cari dari jenis-jenis saham yang memiliki reputasi baik, karena salah satu tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan, dan kestabilan finansial jangka panjang.

Alasan Saham Gorengan Harus Dihindari

Memangnya ada apa dengan saham gorengan? Apakah seburuk itu?

Jika perlu, saham gorengan ini memang harus dihindari, karena dianggap sebagai saham spekulatif dan berisiko tinggi.

Untuk memahami saham gorengan lebih lanjut bisa kamu baca di sini ya: 6 Ciri Saham Gorengan

Jadi, kalau mau beli saham, yang populer sekalian aja, Kawan! Salah satunya, kaya saham-saham Blue Chip contohnya. Tapi ingat, saham-saham yang recomended, nggak cuma saham Blue Chip saja, lho!

Karena, masih ada jenis-jenis saham bereputasi baik, yang perlu kamu ketahui. Yuk, intip di sini sebelum beli!

Jenis-jenis Saham

1. Blue Chip Stocks

Jenis saham yang pertama ini, mungkin sudah tidak asing dan banyak dilirik investor. Ya, saham blue chip merujuk kepada saham dari perusahaan yang dianggap memiliki reputasi yang kuat, kinerja keuangan yang stabil, dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Istilah "blue chip" digunakan dalam konteks pasar saham untuk menggambarkan saham dari perusahaan terkemuka dan mapan di industri mereka. Adapun, saham Blue Chip juga memiliki beberapa karakteristik, yang menjadi kekuatan mereka yakni sebagai berikut:

• Memiliki reputasi baik dan kuat
• Kinerja keuangan yang stabil
• Konsisten dalam memberikan dividen
• Mempunya kapitalisasi pasar yang besar
• Stabilitas dalam pasar yang volatil

2. Income Stocks

Jenis saham selanjutnya yang bisa jadi pilihan adalah, saham income stock. Ciri khas dari jenis saham ini adalah, mampu memberikan dividen dengan nilai lebih tinggi, dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

Pasalnya, saham-saham ini memang berasal dari perusahaan, yang cenderung memberikan pendapatan dividen yang stabil, dan teratur kepada pemegang saham.

Nah, buat kamu yang memiliki profil risiko konservatif, target pendapatan dividen yang stabil, dan lainnya untuk kebutuhan jangka panjang, maka jenis saham ini cocok untuk kamu.

Karakteristik saham income stock:

• Pembagian dividen konsisten
• Pendapatan pasif dan stabil
• Perusahaan memiliki pendapatan yang stabil
• Emiten fokus pada pembagian dividen
• Memiliki pendapatan yang lebih konservatif

3. Growth Stocks

Seperti namanya, saham growth stocks ini merujuk kepada saham-saham, yang berasal dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan pendapatan, dan laba yang tinggi di masa depan.

Maka tak heran, jika jenis saham ini sering diincar oleh para investor, yang ingin mendapatkan keuntungan. Karena mereka bisa untung melalui kenaikan harga saham, dan bukan hanya dari dividen.

Selain itu, jenis saham ini juga dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni:

• Saham well-known mirip: Memiliki perkembangan pendapatan tinggi dan memiliki reputasi tinggi (mirip Blue Chip)
• Lesser known: Saham yang bukan petinggi di dalam industrinya dan kurang populer di kalangan emiten, namun punya kinerja yang bagus.

Karakteristik umum Growth Stock:

• Memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi
• Selalu fokus pada investasi dan ekspansi
• Volatilitas harga saham yang cenderung tinggi
• Valuasi yang tinggi
• Fokus pada potensi masa depan

4. Speculative Stocks

Kalau kamu merupakan investor yang memiliki profil risiko tinggi, sekaligus berani dalam mengambil risiko, maka jenis saham ini cocok untuk kamu! Apa sih saham spekulatif (speculative stocks)?

Oke, jadi jenis saham yang satu ini lebih merujuk kepada saham-saham, dari perusahaan yang memiliki tingkat risiko yang tinggi, namun juga memiliki potensi keuntungan yang besar.

Saham-saham spekulatif cenderung memiliki karakteristik yang tidak stabil, dan tergantung pada peristiwa atau faktor-faktor yang belum pasti (susah ditebak).

Karakteristik saham speculative:

• Memiliki volatilitas yang tinggi
• perusahaan fokus dengan potensi yang tinggi, sehingga selalu berinovasi
• Perusahaan memiliki keterbatasan informasi
• Likuiditas yang rendah
• tingkat risikonya cukup tinggi

5. Counter Cyclical Stocks

Saham jenis ini relatif stabil saat kondisi ekonomi sedang fluktuatif karena tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Saham jenis ini cocok untuk Anda jadikan sebagai pilihan investasi jangka panjang. Contoh emiten yang masuk dalam jenis ini adalah emiten yang bergerak dibidang kebutuhan sehari-hari, misalnya consumer goods. 

Terakhir adalah jenis saham Counter-cyclical stocks (saham kontra siklus), yang merujuk kepada saham-saham dari perusahaan berkinerja baik, namun mengalami kenaikan harga saham, saat perekonomian sedang turun atau sedang masa resesi.

Biasanya, saham-saham ini sering dijadikan sebagai pilihan investasi jangka panjang. Karena, bergerak berlawanan dengan siklus bisnis umum dan dianggap sebagai perlindungan atau investasi defensif.

Contoh sektor saham jenis ini adalah seperti perusahaan, yang bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari, seperti consumer goods, obat-obatan, dan lainnya.

Karakteristik saham Counter-cyclical stocks:

• Tahan terhadap ketidakstabilan ekonomi
• Bisnis perusahaannya memiliki permintaan yang stabil (produk kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, obat-obatan, listrik, air, dan lainnya)
• Memiliki pendapatan yang konsisten
• Memiliki perlawanan terhadap perubahan sentimen pasar

Nah, kalau dari 5 macam -macam saham di atas, kira-kira kamu lebih pilih yang mana?

Apapun pilihan jenis sahamnya, pastikan melakukan transaksi saham hanya di aplikasi InvestasiKu ya! Selain menyediakan banyak fitur yang mumpuni, kamu juga bisa dapat point di setiap transaksinya!

Ingat! Cuma InvestasiKu yang bisa kasih point dan bisa diredeem. Aplikasi lain mana bisa? Yuk, download sekarang juga!