Kamu pasti sudah tahu dong jika Salim Group itu salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia, dengan banyak cabang bisnis dari berbagai sektor. Sebagian besar perusahaan miliknya bahkan sudah melantai di BEI, sehingga sebagai investor ritel kamu bebas melakukan jual beli di pasar sekunder.
Langsung saja yuk simak apa saja saham milik Grup Salim disertai harga saham dan informasi lainnya!
Daftar Perusahaan Grup Salim Terdaftar di BEI
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Perusahaan Grup Salim yang terdaftar di BEI yang pertama adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Perusahaan dengan kode saham INDF ini berbeda dengan anak perusahaannya yakni PT Indofood Sukses CBP Makmur.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. bergerak di di sektor makanan, minyak goreng, pabrik gandum, hingga pabrik pembuatan tepung. Sementara PT Indofood Sukses CBP Makmur berfokus pada industri makanan khususnya mie instan.
Terhitung dari tahun 2021 hingga 2025 ini saja, INDF selalu rutin membagikan dividennya kepada investor. Pada tahun 2024 silam, dividen dibayarkan senilai Rp267,00 untuk per lembar sahamnya.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham INDF adalah Rp8,225. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham INDF terbaru.
2. PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk (ICBP)
Saham milik Salim Group selanjutnya tentu saja PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk. dengan kode saham ICBP—yang selalu dianggap sama dengan INDF, padahal keduanya berbeda.
PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk. ini lebih berfokus pada sektor sektor industri makanan, ICBP lebih ke produksi mie instan, seperti Indomie dan Pop Mie.
Sejak IPO pada Oktober 2010, ICBP selalu rutin membagikan dividennya kepada investor. Pada tahun 2024 silam, dividen dibayarkan senilai Rp200 per lembar saham.
Sekitar 80% kepemilikan saham ICBP dimiliki oleh INDF selaku induk dari Salim Group.
Pasalnya, ICBP sendiri memang merupakan anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur (INDF), bahkan porsi kepemilikannya mencapai 80%.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham ICBP adalah Rp10,350. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham ICBP terbaru.
Baca Juga: 5 Langkah Cara Beli Saham Indofood Biar Dapet Cashback Points
3. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Salim Group turut memiliki perusahaan di sektor agribisnis, khususnya pembudidayaan kelapa sawit dan produksi minyak goreng. Merek yang paling terkenal adalah Bimoli.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. melantai di BEI pada 9 Juni 2011 dengan kode emiten SIMP. Emiten ini turut menjadi kelompok usaha di bidang agribisnis yang terintegrasi dan terdiversifikasi secara vertikal di Indonesia.
Untuk saham SIMP sendiri, lebih fokus ke pengelolaan kegiatan usaha melalui dua divisi bisnis (Divisi Perkebunan dan Divisi Minyak & Lemak Nabati). Kegiatan utamanya, mulai dari penelitian dan pengembangan, hingga pemuliaan benih bibit.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham SIMP adalah Rp535. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham SIMP terbaru.
4. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Anak perusahaan Salim Ivomas Pratama Tbk. yakni PP London Sumatra Indonesia turut melantai di BEI dengan kode LSIP. Perusahaan ini bergerak di sektor pengelolaan kelapa sawit, karet, kakao, dan teh, di beberapa wilayah Indonesia.
FYI, LSIP ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan tertua sekaligus terbesar di Indonesia, yang mulanya dimiliki oleh Wilmar Group.
Sama halnya dengan saham Salim Group lainnya, LSIP juga rajin membagikan dividen tunai kepada para investor. Pada tahun 2024 silam saja, LSIP sukses membagikan dividen tunai sebesar Rp443,3 miliar atau setara dengan Rp65 per lembar sahamnya.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham LSIP adalah Rp1,305. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham LSIP terbaru.
5. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Masih berkaitan dengan industri minyak, PT Medco Energi Internasional Tbk juga menjadi bagian dari Grup Salim, yang terdaftar di BEI dengan kode MEDC.
MEDC bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak, dan beroperasi secara komersial pada tanggal 13 Desember 1980.
Tidak hanya minyak bumi, MEDC juga produksi gas bumi dan kegiatan energi lainnya. Di mana perusahaan ini melakukan pengeboran darat maupun lepas pantai, untuk proses produksi.
Kinerja laba bersih emiten ini selalu meningkat. Alhasil, pada tahun 2024 silam saja, dividen interim dari MEDC ini senilai Rp15,57 per lembar saham.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham MEDC adalah Rp1,260. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham MEDC terbaru.
6. PT Bank Ina Perdana (BINA)
Setelah bidang industri pangan dan energi, Grup Salim juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di sektor keuangan atau perbankan, yakni PT Bank Ina Perdana Tbk. Perusahaan perbankan ini telah terdaftar di BEI, dengan kode BINA.
Terkait dengan dividen, BINA sering absen dalam membagikan dividen. Pada tahun 2024 silam, laba bersih senilai Rp81,85 miliar sepakat akan digunakan untuk pengembangan usaha. Hal ini telah dibahas dalam RUPST.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham BINA adalah Rp4,330. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham BINA terbaru.
7. PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS)
Perusahaan milik Grup Salim berikutnya yang terdaftar di BEI adalah PT Indomobil Multi Jasa dengan kode IMJS. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 14 Desember 2004, yang awalnya bergerak di bidang pertambangan dan jasa.
Perusahaan ini bahkan mengakuisisi saham PT Tritunggal Intipermata sebanyak 90,00%, dan juga PT Indomobil Manajemen Corpora sebanyak 9,99%, pada bulan Januari 2013 lalu.
Setelah bergabung, perusahaan ini menjadi perusahaan yang bergerak di bidang impor dan ekspor kendaraan dan suku cadang. FYI, IMJS menjadi salah satu grup otomotif terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2024 silam, IMJS membagikan dividen tunainya dengan nilai Rp0,75 per lembar sahamnya.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham IMJS adalah Rp188. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham IMJS terbaru.
Baca Juga: Anthony Salim, Sukseskan Salim Group Mulai Indomaret hingga Indomaret
8. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
Bagi pecinta otomotif, pasti sudah tidak asing lagi dengan PT Indomobil Sukses internasional Tbk dengan kode IMAS ini ternyata juga bagian dari Grup Salim.
PT Indomobil Sukses Internasional memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini juga berdiri dan berfokus, pada beberapa tanggung jawab, seperti:
- Pemegang lisensi merek
- Distributor penjualan kendaraan
- Layanan purna jual
- Jasa pembiayaan kendaraan bermotor
- Distributor suku cadang serta usaha pendukung lainnya.
Selain itu, perseroan melalui anak-anak perusahaannya, memegang beberapa merek otomotif ternama meliputi Audi, Volkswagen, KIA, Nissan, Suzuki, Hino, Volvo Trucks, Volvo Construction Equipment, Volvo Bus, Volvo Penta, SDLG, Renault Trucks, Kalmar, Manitou, John Deere, HIAB, Bandit, dan Mantsinen.
Sama halnya dengan saham-saham milik Salim Group lainnya, IMAS selalu rutin membagikan dividen kepada investornya. Pada tahun 2024 silam, IMAS membagikan dividen tunai Rp10,00 per lembar sahamnya.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham IMAS adalah Rp880. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham IMAS terbaru.
9. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)
Saham milik Grup Salim yang bergerak di bidang infrastruktur adalah PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kode META. Perusahaan ini berfokus pada pengelolaan jalan tol (Tangerang dan Makassar), jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, perdagangan dan konstruksi.
Mulanya, META ini dibawah manajemen Rajawali Corpora. Namun sejak tahun 2015, META ini dijual ke beberapa perusahaan konglomerasi salah satunya Salim Group.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham META adalah Rp238. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham META terbaru.
10. PT Indoritel Makmur Tbk (DNET)
Hampir semua bidang atau sektor disabet oleh Grup Salim, di mana ia juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, yakni PT Indoritel Makmur Tbk. Perusahaan dengan kode DNET ini terlibat dalam bisnis yang berhubungan dengan jasa internet dan juga pengembangan perangkat lunak.
Adapun perusahaan DNET bergerak melalui portal bisnis online ogahrugi.com; dan perusahaan pengembang jaringan serat optik, FiberStar, yang menyediakan infrastruktur komunikasi, dengan jaringan serat optik di seluruh Indonesia.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham DNET adalah Rp9,125. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham DNET terbaru.
11. PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Terakhir ada PT DCI Indonesia TBk dengan kode DCII yang juga bergerak di sektor teknologi dan juga penyedia jasa industri, aktivitas penyimpanan data di Server (hosting) dan aktivitas terkait lainnya.
PT DCI Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 18 Juli 2011. Adapun, perusahaan ini memiliki layanan jasa utama berupa layanan ruang pusat data (colocation). Tidak hanya itu, data centre DCII dibangun di atas lahan seluas 8,5 ha, dengan total daya 300 MW.
Hingga saat ini, perusahaan DCI Indonesia memiliki dua gedung data center, yang terletak di JK1 dan JK2, namun berencana membangun enam data center lagi, hingga JK8, adapun kantor pusatnya ada di Jakarta.
Per 23 Juli 2025 ini, harga saham DCII adalah Rp288,950. Klik link ini untuk melihat berapa harga saham DCII terbaru.
Baca juga: Yuk, Intip Apa Saja 35+ Harga Saham Termahal 2025 dengan Peluang Untung Besar!