Daftar Isi
Hai trader, untuk take profit kamu butuh berapa tick sih?
Nah, Kawan Visto sudah tahu belum, apa itu tick saham? Apa gunanya trader memahami istilah tick?
Pasalnya, istilah tick ini sering digunakan khususnya oleh para scalper atau trader harian, sebagai kemampuan dalam meraup keuntungan (take profit) atau agar mereka tidak merugi.
Dalam analisa tick saham, banyak juga para trader, yang menggunakan istilah fraksi harga saham. Jadi, kalau kamu nemu istilah tick dan fraksi, jangan bingung ya, karena maksudnya sama!
Nah, biar makin paham, yuk simak pengertian dari tick saham serta istilah lainnya yang berkaitan dengan tick.
Apa Itu Tick Pada Saham?
Tick saham sebuah pergerakan harga satu poin, baik bergerak ke atas maupun ke bawah, dari suatu saham yang bisa dilihat pada kolom bid dan offer.
Jadi, satu tick harga saham, nilainya akan berbeda dari harga saham tersebut, dan akan berbeda pula dalam hal persentasenya.
Sehingga, saham-saham yang memiliki harga murah, nilai persentasenya lebih besar, jika dibandingkan saham-saham yang harganya mahal.
Tick saham juga bisa disebut sebagai batasan satuan kelipatan harga saham, yang diperbolehkan di dalam aktivitas trading saham.
Satu tick harga saham, juga akan berbeda dengan satu tick di harga saham yang lainnya. Tapi, ada juga yang sama. Misalnya, satu tick harga di saham X, berbeda dengan satu di harga saham Y.
Aturan Tick atau Fraksi Harga Saham
Aturan tick harga saham sendiri dibuat atau dikelompokkan oleh BEI atau Bursa Efek Indonesia. Gunanya BEI bikin aturan ini buat apa? Yakni untuk melancarkan aktivitas perdagangan saham, agar lebih teratur sesuai mekanisme pasar saham.
Berikut kelompokkan tick atau fraksi harga saham dari BEI:
Cara baca tabelnya gimana sih?
Jadi gini, untuk harga saham mulai dari 50-200, perbedaan satu tick-nya sama dengan Rp1. Untuk harga saham mulai dari 200-500, satu tick-nya sama dengan Rp2, begitupun seterusnya seperti yang tertera dalam tabel.
Nah, di sinilah para trader bisa mengetahui jumlah tick yang dibutuhkan, sesuai dengan saham yang dipilih, agar bisa mendapatkan keuntungan (take profit).
Di dalam praktiknya, harga saham yang murah, seperti Rp50 - Rp500 per lembar, mayoritas akan cenderung bergerak lebih bebas, jika dibandingkan dengan harga saham yang mahal.
Mengapa? Karena, para trader ritel atau MI (Manajer Investasi), dipastikan mampu untuk membeli saham-saham murah tersebut.
Sehingga, bisa membantu menggerakkan harga saham, baik hingga mencapai ARA (Auto Reject Atas) atau ARB (Auto Reject Bawah). Apalagi jika ada pemberitaan terkait saham tersebut, yang berdampak pada pergerakan harga saham.
Gunanya Tick dalam Saham
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa tick saham sendiri bisa dilihat pada kolom bid dan offer. Di kolom tersebut, trader bisa melihat jumlah bid dan offer lots, hingga split (jumlah orang yang sedang antri harga saham).
Cara melihat analisa bid offer juga mudah, yakni kalau banyak yang beli (angka bid tinggi), maka harga saham cenderung naik. Begitupun sebaliknya, jika banyak yang jual (angka offer tinggi), maka harga saham cenderung turun.
Lalu apa hubungannya analisa bid offer dengan tick saham?
Nah, sebagai trader harian, kamu bisa gunakan kedua analisa ini secara bersamaan. Yakni analisa tick dan analisa bid offer, yang dinamakan analisa Tape Reading.