RENCANA
 

Tips Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Keluarga Muda

by Estrin Vanadianti Lestari - 23 Dec 2022 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Siapa nih, yang mengurus finansial diri sendiri saja masih belum becus, tapi harus mengatur keuangan rumah tangga? Tenang Kawan Visto, mau tidak mau, masa-masa tersebut pasti akan dialami, dan harus tetap dijalani.

Tidak perlu diambil pusing dan dijadikan beban, karena cara mengatur keuangan rumah tangga, tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu hanya perlu konsisten dan disiplin, karena jika bicara cara, maka setiap orang pasti punya caranya masing-masing, yang disesuaikan dengan jumlah penghasilan dan gaya hidup.

Nah, di sini Visto lebih mau sharing tips, bagaimana mengatur keuangan rumah tangga, biar semuanya seimbang antara penghasilan, kebutuhan harian, keinginan, tabungan hingga investasi untuk masa depan.

 

6 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga

 

1. Mampu membedakan keinginan dan kebutuhan

Iya tahu, kalau kamu masih muda. Iya paham, kalau kamu dan pasangan masih mau senang-senang dulu. Tapi, apa kamu bisa, bedain keinginan dan kebutuhan di dalam rumah tangga?

Kamu tahu bukan, bahwa mayoritas hancurnya keharmonisan rumah tangga adalah dipicu masalah ekonomi? Jadi, jika kamu salah dalam mengatur keuangan rumah tangga, dampaknya cukup besar.

Jadi, pastikan kamu dan pasangan tidak egois dalam membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Di sini, kamu bisa merincikan hal apa saja yang masuk ke dalam kategori kebutuhan di dalam rumah tangga.

Jika kamu dan pasangan lebih menggunakan budget keuangan rumah tangga, untuk liburan, beli gadget terbaru, fashion mahal, dan lainnya,  yang bersifat sekunder dan tersier, lebih baik pikirkan lagi.

Kalau "nggak perlu-perlu banget", keinginan tersebut bisa ditekan. Karena, hal yang “nggak perlu-perlu banget” ini, secara tidak sadar juga bisa menghabiskan banyak budget keuangan rumah tangga.

Namun, beda ceritanya kalau kamu sudah menabung sejak lama, lalu kamu membelikan uang tersebut, memang khusus membeli barang keinginan atau barang impian.

 

2. Buat rincian pemasukan dan pengeluaran bulanan

Setelah sudah tahu mana kebutuhan dan keinginan, kamu dan pasangan bisa membuat rincian pemasukan dan pengeluaran per bulannya. Pemasukan di sini, juga buka hanya gaji bulanan, tapi juga termasuk insentif, tunjangan, laba bisnis, upah freelance dan sebagainya.

Jadi, semua sumber dana yang masuk, bisa dicatat dengan rapi, termasuk tanggal dan jumlahnya. Setelah semua pemasukan masuk dan tercatat, kamu bisa langsung membuat list alokasi pengeluaran per bulan.

Contoh list alokasi bulanan:

  • Bayar sewa kontrakan/kost/cicilan KPR
  • Bayar tagihan cicilan bulanan/hutang (cicilan motor, mobil, kartu kredit)
  • Biaya transportasi
  • Konsumsi
  • Belanja bulanan
  • Internet/wifi
  • Listrik/air
  • Pulsa
  • Hiburan
  • Tabungan
  • Dana darurat
  • Investasi

Bukan tanpa tujuan, dengan membuat catatan keuangan rumah tangga seperti ini, kamu jadi bisa mengetahui kondisi finansial keluarga. Jika ada alokasi yang belum terpenuhi, biaya untuk alokasi lainnya, bisa ditekan.

 

Baca Juga: Tips Hidup Sesuai Kemampuan Bukan Kemauan, Jangan Maksa!

 

3. Gunakan Metode Khusus (50-30-20)

Sudah coba buat catatan keuangan keluarga, tapi bingung bagaimana cara isi persentase budget, untuk masing-masing alokasi.

Tenang Kawan, karena kamu bisa menggunakan metode khusus, yakni metode 50-30-20. Maksudnya gimana nih Kawan?

Jadi gini, metode keuangan ini adalah metode yang dipopulerkan oleh seorang Senator asal Amerika Serikat, bernama Elizabeth Warren. Ia menjelaskan metode keuangan tersebut dalam bukunya yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan (2006).

Nah, maksud metode 50-30-20 adalah kamu bisa mengalokasikan pendapatan atau penghasilan, yang bisa dibagi berdasarkan bentuk persentase, yakni:

- 50% untuk kebutuhan pokok

- 30% untuk keinginan pribadi

- 20% untuk tabungan atau investasi

Metode tersebut adalah kasaran saja, di mana keputusan secara detail, tetap ada ditangan kamu dan pasangan. Intinya, bagi pendapatan sesuai dengan porsi gaya hidup kalian.

 

4. Punya Asuransi dan Dana Darurat

Sudah gaji pas-pasan, kebutuhan banyak, risiko hidup juga tinggi, tapi nggak punya dana darurat atau asuransi? Memangnya sepenting apa sih asuransi dan dana darurat?

Jadi, dana darurat dan asuransi adalah hal yang bisa membantu kamu, untuk meminimalisir kejadian tidak terduga, yang tidak diinginkan. Misalnya, kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan, sakit, kecelakaan perjalanan, dan lainnya.

Sehingga, jika suatu saat hal-hal tidak diinginkan tersebut terjadi, maka kamu bisa menggunakan dana darurat, untuk membiayai semuanya.

Begitupun dengan sistem kerja asuransi, yang akan memberikanmu keuntungan finansial, jika terjadi kecelakaan, sakit, hingga meninggal dunia. Adapun, jumlah dana yang akan diberikan, disesuaikan dengan paket asuransi atau premi yang kamu ambil.

 

Baca juga: Salah Kaprah Istilah Asuransi Pendidikan

 

5. Hidup Lebih Hemat

Memang sulit, jika bicara soal gaya hidup, apalagi buat kamu yang gaya hidupnya hedon (berlebihan atau cenderung boros). Mungkin, kalau gajimu besar tidak masalah, karena gaji dan gaya hidup bisa disesuaikan.

Tapi, kalau gaji pas-pasan, sudah berkeluarga, dan punya gaya hidup yang boros, agak susah nggak sih, ngatur keuangannya? Tapi tenang! Gaya hidup bisa diubah kok, sesuai dengan kemampuan jika kamu mau.

Misalnya, ubah kebiasaan kamu yang tadinya beli kopi mahal setiap hari, menjadi beli kopi sachet. Atau, ubah kebiasaan jajan makan di luar, menjadi bawa bekal setiap hari.

Hal-hal sederhana seperti itu, ternyata akan berpengaruh besar, ke kondisi finansial kamu lho! Coba rasain perbedaannya sendiri deh.

Apalagi, kalau sudah berkeluarga kan, kamu nggak cuma ngurus diri sendiri, tapi juga urus suami/istri, dan juga anak. Jadi, yuk coba hidup lebih hemat, biar mengatur keuangan rumah tangganya, juga lebih mudah.

 

6. Investasi

Punya dana darurat saja nggak cukup? Ya, karena menabung dana darurat dan investasi tujuannya berbeda. Dalam catatan keuangan rumah tangga, kamu juga perlu memasukan investasi, sebagai alokasi yang penting.

Namun, pastikan dana yang dialokasikan ke investasi, berbeda dengan alokasi harian atau yang dibelanjakan. Karena, kamu memang disarankan untuk menggunakan uang dingin, untuk investasi.

Oke, kalau sudah punya alokasi dana untuk investasi, berarti harus investasi di tempat yang terpercaya dong? Tentu! Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!

InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.

Yuk, mulai investasi dan beli saham pertamamu, di InvestasiKu mulai dari Rp100 ribuan aja, dan dapatkan juga poin, di setiap transaksinya!

 

download investasiku

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO