RENCANA
 

Tips Hidup Sesuai Kemampuan Bukan Kemauan, Jangan Maksa!

by Estrin Vanadianti Lestari - 11 Jan 2023 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Tahukah Kawan Visto, kalau hidup kita di dunia ini, tidak harus sempurna dan tidak harus mengikuti pace-nya orang lain. Kita tetap bisa hidup bahagia, dengan cara menyesuaikan hidup dengan kemampuan kita dan jadi diri sendiri.

Intinya, sesuatu yang baik bagi orang lain, belum tentu akan baik untuk kehidupan kita. Semua sudah memiliki porsinya masing-masing, jangan memaksakan sesuatu, dan ikhlas menerima kenyataan yang ada.

Bukannya kebahagiaan itu harus diperjuangkan? Eits, memperjuangkan dengan memaksakan itu berbeda lho! Apalagi kalau dilihat dari segi ekonomi.

 

Perbedaan Konsep Memperjuangkan dan Memaksakan

Memperjuangkan

Memperjuangkan adalah ketika kamu berusaha untuk siap di dalam dua keadaan. Di mana kamu siap untuk berusaha mencapai kebahagiaan tersebut, dan siap juga untuk menanggung akibat dari kebahagiaan tersebut. 

Lho kok gitu?

Maksudnya adalah, ketika ada hal yang diperjuangkan, maka ada hal-hal lain juga yang akan dikorbankan. Biar gampang memahaminya, yuk intip contoh berikut:

Contoh sederhananya adalah bekerja, di mana kamu akan berusaha bangun pagi, melawan kemacetan, melawan kantuk, tekanan kerja, dan lainnya.

Hasilnya, kamu akan mendapatkan gaji yang bisa digunakan untuk membeli sesuatu, yang bisa membuatmu bahagia. Setelah membeli kebahagiaan itu, kamu juga harus siap dengan memiliki dana darurat, tabungan atau aset investasi.

Gunanya buat apa? 

Nah, ketika kamu sudah menghabiskan semua gaji untuk membeli kebahagiaan (misalnya liburan, beli HP baru, dan lainnya), kamu masih memiliki uang simpanan untuk memenuhi kehidupan beberapa bulan kedepan. Masih aman bukan?

 

Baca juga: 7 Kebiasaan Orang Kaya

 

Memaksakan

Sedangkan, kalau kamu memaksakan sesuatu, kamu mungkin akan lebih fokus pada pencapaian kebahagiaan tersebut saja, tanpa memikirkan kehidupan setelahnya.

Misalnya, kamu mau membeli HP mahal, tas mahal, parfum mahal, dengan cara menghabiskan seluruh gaji, tanpa ada tabungan. Bahkan, ketika gaji juga tidak cukup untuk membeli apa yang kamu inginkan, kamu sampai mengajukan pinjaman uang.

Akibatnya, kamu tidak memiliki biaya untuk kehidupan selanjutnya, dan kamu juga harus bertanggung jawab untuk membayar tagihan hutang pinjaman uang. Apakah hal tersebut bisa membuat bahagia? Mungkin bisa, tapi sesaat!

Oke, dari konsep di atas, kira-kira bisa disimpulkan, bahwa kita harus bisa melihat kondisi diri, menerimanya dan memantaskannya. Sejatinya, kebahagiaan itu, muncul dan diciptakan oleh diri sendiri.

Nah, biar semakin yakin, bahwa hidup lebih bahagia jika dijalankan sesuai dengan kemampuan, yuk intip tipsnya di bawah ini!

 

Tips Hidup Sesuai Kemampuan

 

1. Menerima Kondisi Diri

Apakah kamu menyesal, tidak lahir dari keluarga sultan? Sepertinya, menyesal pun tidak akan mengubah kondisi hidup kamu, kecuali kamu mau berusaha sendiri, untuk bisa menjadi kaya.

Jadi, apapun yang kamu terima di dunia ini, syukurilah! Lahir dari keluarga sederhana syukuri, sampai punya gaji UMR pun syukuri. Karena, masing-masing manusia sudah ditakdirkan untuk berada di level hidupnya sendiri-sendiri.

Kamu hanya cukup menerima dengan ikhlas, kondisi hidup kamu saat ini. Misalnya, jika tidak sanggup beli Starbucks, maka bisa beli kopi sachet, lalu jika tidak bisa beli tas branded, maka kamu bisa beli tas lokal dengan kualitas yang sama, tapi harga lebih murah.

Bahkan, jika teman-teman kamu hidupnya lebih baik dari kamu, maka kamu harus tetap bersyukur, karena masih dikelilingi oleh teman-teman yang tidak memandang status sosial.

 

2. Membuat Daftar Anggaran Bulanan

Sudah tahu gaji cuma UMR, tapi jiwa boros meronta-ronta mau hedon bergaya. Tapi, sebenarnya boleh-boleh saja sih, tapi sesuaikan sama isi dompet ya!

Terus, biar kemauan dan kebutuhan seimbang, kamu bisa atur dan buat daftar anggaran bulanan. Di situ, kamu bisa catat hal-hal apa saja yang dibutuhkan selama sebulan ke depan, dan sisanya baru boleh digunakan untuk menunjang keinginan. 

Jangan dibalik ya! Jangan kamu gunakan gaji untuk keinginanmu dulu! Eh, setelah itu, baru ingat kalau listrik belum dibayar, kuota habis, dan uang makan cuma bisa beli mie instan.

 

3. Tentukan Tujuan dan Prioritas

Hal ini akan membantu kamu mengelola waktu dan sumber daya kamu dengan lebih baik. Karena hidup sesuai kemampuan, bukan berarti kamu tidak boleh punya tujuan hidup.

Kamu boleh punya rumah, boleh punya mobil, atau liburan sampai ke luar negeri. Justru, dengan mempunyai tujuan yang jelas seperti ini, kamu akan lebih fokus dan memprioritaskan tujuan tersebut.

Misalnya, jadi nggak jajan kopi mahal terus setiap hari, karena lebih baik ditabung untuk beli rumah, mobil, atau liburan.

 

4. Buat Rencana dan Tetap Terorganisir

Buat rencana untuk mencapai tujuan kamu dan pastikan untuk tetap terorganisir agar tidak terlalu banyak mengeluarkan waktu, energi, dan sumber daya yang tidak perlu.

Di sini, lebih difokuskan kepada target atau jangka waktu. Kamu boleh punya rencana, tapi harus tahu kapan rencana tersebut harus direalisasikan.

Jangan jadi ‘proyek makngkrak’, yang akhirnya hanya menjadi beban. Capek bukan, kalau harus menunda-nunda hal yang nggak pasti?

Jadi, kalau kamu punya suatu rencana, segera tetapkan waktu, tentukan biaya yang dibutuhkan, agar prosesnya lebih terorganisir, dan tujuan lebih cepat dicapai.

 

Baca juga: Tips Ngumpulin Dana Darurat

 

5. Manajemen Keuangan yang Baik

Manajemen keuangan yang baik dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengendalian, dan pengawasan sumber daya finansial (termasuk uang, aset, dan utang) dalam rangka mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan.

Terdapat beberapa prinsip umum yang dapat digunakan dalam manajemen keuangan yang baik:

  • Perencanaan keuangan: Ini termasuk menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, serta menetapkan rencana untuk mencapainya.
  • Pengendalian biaya: Ini termasuk mengendalikan biaya operasional dan melakukan analisis biaya-benefit untuk menentukan apakah suatu pengeluaran dapat diterima atau tidak.
  • Pengelolaan aset: Ini termasuk mengelola aset perusahaan dengan baik untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
  • Pemantauan keuangan: Ini termasuk melakukan pemantauan kinerja keuangan perusahaan dan mengevaluasi hasilnya secara teratur.
  • Diversifikasi: Ini termasuk menyebar risiko dengan melakukan investasi di berbagai jenis aset yang berbeda.

Nah, kalau untuk urusan nabung dan investasi sih, kalau bisa harus mampu! Karena untuk kebaikan kamu juga di masa depan.

Nggak harus nabung di bank atau beli emas saja, kamu juga bisa investasi saham, obligasi atau reksadana lho! Tapi, pastikan juga investasi di platform yang tepat, seperti InvestasiKu!

Mau investasi mudah, aman, dan bisa dapat point di setiap transaksinya? Ya, cuma di InvestasiKu! Yuk, mulai beli produk investasi pertamamu di InvestasiKu, mulai Rp100 ribu!

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO