Daftar Isi
Jika menabung di bank bisa berisiko terkena dampak inflasi, maka harus menyimpan uang di mana agar uang yang dimiliki, tidak tergerus inflasi? Jawabannya adalah dengan menginvestasikannya. Tapi investasi di instrumen apa?
Apa Itu Inflasi?
Inflasi sendiri adalah suatu kondisi di mana adanya kenaikan harga barang atau jasa secara umum dan secara terus menerus, dalam jangka waktu tertentu, sehingga membuat nilai uang menjadi merosot.
Baca juga: Be Greedy When Others Are Fearful
Persiapan Hadapi Inflasi Menurut Warren Buffet
Di sini, Warren Buffet selaku investor ternama dunia mengatakan, bahwa "Investasi terbaik sejauh ini adalah segala sesuatu yang mengembangkan diri Anda sendiri, dan tidak dikenakan pajak sama sekali."
Misalnya, seperti kamu sekolah, kuliah, kursus, dan lainnya, untuk mendapatkan keterampilan diri. Dengan skill yang dimiliki, kamu bisa melakukan hal profesional dan bisa menghasilkan uang, sehingga skill juga bisa disebut sebagai investasi.
Namun, keahlian diri saja tidak cukup kuat, untuk bertahan di masa inflasi. Sehingga, selain berinvestasi pada diri sendiri, kamu mungkin juga akan mempertimbangkan untuk berinvestasi di beberapa instrumen yang tahan terhadap inflasi.
Meski inflasi tidak selalu buruk, namun jika inflasi tinggi, tidak stabil, dan tidak bisa dikendalikan, maka akan berpengaruh pada daya beli masyarakat, hingga menurunnya standar hidup masyarakat.
Lantas, apa saja instrumen investasi yang direkomendasikan dan tahan terhadap inflasi? Berikut daftar instrumennya sekaligus menjadi pilihan Warren Buffet!
Baca juga: Konsep Margin of Safety oleh Warren Buffet
Daftar Instrumen Investasi Tahan Inflasi
1. Real Estate/Properti/Perumahan
Menurut Buffet, investasi properti atau rumah merupakan salah satu instrumen investasi yang baik, selama masa inflasi. Terlebih, harga rumah semakin lama akan semakin naik, di mana kamu hanya mengeluarkan uang satu kali saat membeli.
Setelah itu, kamu akan mendapatkan ekspansi inflasi dalam modal pengganti tanpa harus mengganti. Apalagi, jika properti, rumah atau real estate milikmu berada di lokasi yang strategis.
Bahkan, kata Buffet proyek jalan tol menjadi instrumen investasi favorit di dunia, yang penuh inflasi. Karena, kamu bisa menaikkan harga atas jembatan tol yang sudah terbangun, guna mengimbangi tingginya inflasi.
2. Emas/Logam Mulia dan Perak
Inflasi itu bukan cerita, tapi kondisi nyata yang sudah pernah terjadi, bahkan di beberapa negara. Nah, di tengah kondisi tersebut, emas dan perak adalah salah satu instrumen investasi yang tahan terhadap inflasi, bahkan dikenal sebagai aset safe haven yang tahan banting terhadap inflasi.
Kenapa? Karena nilai emas dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS, jadi ketika dolar AS jatuh, emas dan perak justru bisa naik, dan sebaliknya. Bagaimana kalau Buffet?
Emas mungkin memang tidak bisa menghasilkan apapun. Tapi, emas bisa melindungi nilai yang kuat terhadap inflasi. Mengapa? Karena emas memiliki daya beli yang tetap relatif dan stabil sepanjang masa.
Ketika nilai uang turun atau anjlok, emas bisa memberikanmu keuntungan untuk memerangi penurunan daya beli tersebut. Sehingga, instrumen investasi emas atau logam mulia bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kamu bisa membeli emas untuk investasi berupa emas fisik seperti logam mulia, koin, dan perhiasan, atau kamu juga bisa membelinya dalam bentuk emas online yang dibeli melalui aplikasi dan membeli saham perusahaan tambang emas.
3. Komoditas
Meskipun sebagai ritel atau individu kita tidak bisa membeli secara langsung barang komoditas, namun harga komoditas seperti gas, mampu mencetak rekor tertinggi secara global. Selain itu, komoditas seperti logam mulia, logam industri, dan minyak mentah juga memiliki kinerja yang bagus ketika inflasi naik.
Sebagai ritel yang ingin memiliki investasi komoditas, kamu bisa investasi berupa saham di sektor komoditas seperti sektor pertambangan. Meskipun, harga komoditas sendiri tidak berhubungan dengan pasar saham, misalnya harga logam mulia, tidak berhubungan dengan harga saham emiten ANTM.
Sehingga, selalu lakukan riset dan analisis mendalam sebelum menentukan instrumen komoditas atau saham di sektor komoditas, seperti melihat tren pasar, kondisi ekonomi global, dan juga faktor lainnya.
4. Saham
Apakah inflasi bisa mempengaruhi pasar saham? Tidak ada jawaban pasti akan hal ini, namun kondisi tersebut bisa diprediksi, bagaimana keadaan pasar saham ketika inflasi.
Jika dilihat dari jenisnya, saham dibagi menjadi dua, yakni:
- Value Stock: Saham-saham ini adalah berasal dari perusahaan yang sedang diperdagangkan yang nilainya dibawah dan berasal dari sektor tertentu (industri, keuangan, dan energi).
- Growth Stock: Saham-saham yang perusahaannya berasal dari sektor seperti teknologi, atau barang jasa kebutuhan konsumen.
Lantas apa hubungannya dengan inflasi? Jadi, jika dibandingkan value stock dan growth stock, jenis saham value stock akan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi, saat inflasi melonjak.
Hal tersebut dikarenakan, value stock biasanya memiliki cash flow yang cenderung kuat, sekaligus bisa berkurang seiring berjalannya waktu.
Saham juga menjadi rekomendasi instrumen investasi tahan inflasi menurut Buffet. Meskipun Warren Buffet telah mengalami banyak krisis pasang surut perekonomian di Amerika Serikat, namun Buffet sendiri telah mengelola portofolio saham pada saat tingkat inflasi dua digit di tahun 1970-an.
Nah, kalau Kawan Visto, lebih pilih instrumen yang mana nih? Boleh kok, kalau mau diversifikasi investasi di beberapa instrumen, seperti investasi logam mulia secara fisik, sekaligus investasi saham di emiten atau perusahaan tambang emas, seperti ANTM.
Karena, keduanya bisa berjalan bersamaan dan menjadi instrumen yang cukup tahan, dalam kondisi inflasi tinggi. Kalau masih bingung mau investasi saham di mana, coba download InvestasiKu aja!