SAHAM
 

Konsep Margin of Safety oleh Warren Buffet

by David Sebastian - 17 Dec 2021 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Apa Itu Margin of Safety

Menjadi konsep dasar dalam berinvestasi, margin of safety adalah alat untuk mengukur potensi keuntungan, hingga risiko kerugian. Bukan menjadi konsep baru, margin of safety ini diperkenalkan sejak tahun 1928, oleh Benjamin Graham dan David Dodd.

Sederhananya, margin of safety merupakan gap atau selisih dari nilai intrinsik suatu aset dan harga pasar aset tersebut. Pasalnya, konsep ini sangat bermanfaat bagi investor untuk bisa mempertimbangkan keamanan pembelian aset investasi dari dua faktor.

Pertama kamu bisa pertimbangkan pembelian dari nilai intrinsik aset dan juga dari harga jualnya. Intinya, investor di sini hanya ingin membeli saham, saat harga pasarnya sedang jauh di bawah nilai intrinsiknya.

Perlu diketahui juga, bahwa istilah nilai (hal yang diperoleh) dan harga (besaran nominal uang yang harus dibayar) adalah hal yang berbeda.

Pasalnya, konsep ini ternyata tidak hanya digunakan pada dunia investasi, tapi juga di dunia akuntansi.

 

Rumus Margin of Safety

Bagaimana cara menghitung margin of safety? Di sini kamu harus mengetahui terlebih dahulu rumus yang aman.

Dalam akuntansi dan investasi khususnya saham, rumus yang digunakan sedikit berbeda.

 

Rumus Margin of Safety (Persentase)

MOS= 1 - (Harga Saham / Nilai Intrinsik).


Contoh:
- Saham XYZ memiliki nilai intrinsik Rp5.000/lembar
- Harga pasar saham tersebut Rp3.000/lembar

Berapa "diskon" atau MOSnya, jika dihitung dengan konsep margin of safety?

(3.000/5.000)= 0,4 atau 40%

Nah, dengan membeli saham tersebut di harga Rp3.000, seolah investor akan lebih aman, karena memiliki batas (pengaman) sebesar Rp2.000. Sehingga, jika suatu saat harga sahamnya jatuh, maka margin pengaman akan semakin besar.

 

Baca juga: Salim Group Ambil Bagian Dari Private Placement BUMI

 

Konsep Margin of Safety Diterapkan Warren Buffet

Konsep margin of safety yang diciptakan oleh  Benjamin Graham dan David Dodd ini, juga diikuti oleh tokoh investor ternama dunia, terutama Warren Buffett.

Investor memanfaatkan faktor kualitatif dan kuantitatif, termasuk manajemen perusahaan, tata kelola, kinerja industri, aset dan pendapatan, untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham.

Harga pasar tersebut kemudian bisa berguna sebagai titik perbandingan untuk menghitung margin of safety. Buffett, yang sangat percaya pada margin keamanan dan telah mengatakannya sebagai salah satu “landasan investasi”.

Beliau menerapkan diskon 50% pada nilai intrinsik saham sebagai target harganya.

Mempertimbangkan margin of safety saat berinvestasi adalah memberikan perlindungan terhadap kesalahan dalam penilaian atau perhitungan analis.

Namun, itu tidak menjamin investasi yang sukses, terutama karena menentukan nilai intrinsik, sangat subjektif.

Investor dan analis mungkin memiliki metode yang berbeda untuk menghitung nilai intrinsik, dan jarang yang benar-benar akurat dan tepat. Selain itu, sangat sulit untuk memprediksi pendapatan atau pendapatan perusahaan.

 

Contoh Soal Investasi Margin of Safety pada Saham

Shendy tahu bahwa saham dengan harga Rp1.000 hari ini. Kemungkinan besar seharga Rp500 atau Rp1.500 di masa depan.

Dia juga menyadari bahwa penilaian Rp1.000 saat ini, bisa saja turun. Itu berarti dia akan menanggung risiko yang tidak perlu.

Dia menyimpulkan bahwa jika dia bisa membeli saham dengan harga diskon ke nilai intrinsiknya, dia akan membatasi kerugiannya secara substansial.

Meskipun tidak ada jaminan bahwa harga saham akan naik, diskon memberikan margin of safety. Berguna untuk memastikan bahwa kerugiannya akan minimum.

Contoh:

Dia menentukan bahwa nilai intrinsik saham ABC adalah Rp5.000, dan Jauh di bawah harga sahamnya Rp7.000.

Dia mungkin menerapkan diskon 20% untuk target harga pembelian Rp4.000.

Dalam contoh ini, dia mungkin merasa ABC memiliki nilai wajar Rp7.000 tetapi dia tidak akan mempertimbangkan untuk membelinya di atas nilai intrinsiknya Rp5.000. Untuk benar-benar membatasi risiko penurunannya, ia menetapkan harga pembeliannya pada Rp4.000.

Dengan menggunakan konsep ini, dia mungkin tidak dapat membeli saham ABC kapan saja di masa mendatang.

Namun, jika harga saham turun ke Rp4.000 karena alasan selain runtuhnya prospek pendapatan ABC, dia bisa membelinya dengan percaya diri.

 

download investasiku

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO