Sudahkah kamu tahu bahwa tahun 2025 besok PPN akan naik menjadi 12%? Tentu saja banyak yang kontra dengan penerapan tarif tersebut karena dampaknya mayoritas justru dirasakan oleh masyarakat.
Mau tidak mau, semua masyarakat harus mematuhi aturan tersebut dan mulai memutar otak untuk menghemat uang demi hidup. Jika membicarakan tentang cara menghemat uang, pasti terdapat rumus 40-30-20-10 maupun investasi. Tampak klise, tetapi memang cara-cara tersebut ampuh untuk menghemat uang.
9 Cara Menghemat Uang di Tengah Perekonomian Seperti Ini
Sebenarnya, ada banyak cara menghemat uang di tengah masa perekonomian seperti ini. Ingat jika cara menghemat orang itu bergantung pada kondisi latar belakang masing-masing individu. Jadi, tidak bisa menyamaratakan situasi orang untuk menghemat uang.
Namun setidaknya, berikut ini cara menghemat uang yang realistis dan dapat diterapkan oleh kebanyakan orang.
-
Catat Sumber Pemasukan dan Pengeluaran
Cara menghemat uang yang pertama adalah catat semua sumber pemasukan. Apakah itu berasal dari bekerja, jatah THR, freelance, atau bahkan kiriman dari orang tua.
Sementara sumber pengeluaran setiap individu itu berbeda-beda. Namun biasanya pemasukan uang tersebut digunakan untuk biaya hidup, membayar utang, tabungan, dan lainnya.
Catat semuanya itu pada sebuah anggaran. Anggaran sangat berguna untuk mendeteksi berapa pemasukan dan pengeluaran secara bulanan, kemudian hitung selisih antara keduanya.
Catatan ini harus secara detail. Misalnya pengeluaranmu di Alfamart sebanyak Rp31.766, maka tulis demikian. Jangan bulatkan menjadi Rp32.000 begitu saja.
-
Pisahkan Kantong-Kantong Pengeluaran
Jika kamu sudah bekerja, saat gajian datang segera pisahkan dana tersebut ke beberapa kantong-kantong pengeluaran. Jangan satukan satu dana gaji pada sebuah rekening saja.
Pisahkan dana gajianmu ke beberapa e-wallet supaya lebih efektif. Misalnya uang Rp150.000 ditransfer ke GoPay untuk membayar bensin. Sementara Rp300.000 ditransfer ke ShopeePay untuk belanja, dan lainnya.
-
Lakukan Perencanaan Keuangan
Cara menghemat uang yang ketiga adalah lakukan perencanaan keuangan. Setelah kamu memisahkan gaji ke beberapa kantong, rencanakan setiap pembagian tersebut.
Misalnya untuk belanja harian, belanja bulanan, bayar kontrak rumah, biaya transportasi, uang sekolah, listrik, telepon, air PAM, dan lainnya.
Usahakan untuk tidak menambah sesuatu yang kurang penting pada pembagian tersebut.
Baca Juga: Frugal Living, Cara Cerdas Hidup Hemat
-
Kesampingkan “Keinginan” Untuk “Kebutuhan”
Pernyataan bahwa manusia tidak pernah merasa cukup itu memang benar adanya. Semakin dewasa, kamu harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Dalam konteks ini, kebutuhan mengacu pada kebutuhan fisik yang dapat dibeli dengan uang seperti makanan, pakaian, alas kaki, hingga kebutuhan internet (mengingat kita sudah hidup di serba digital).
Namun seiring berkembangnya teknologi, justru banyak yang tidak bisa membedakan kedua hal tersebut. Ditambah lagi semakin banyaknya paparan informasi, maka akan meningkat pula keinginan yang muncul.
Contohnya makan. Makan adalah salah satu kebutuhan hidup yang apabila tidak dipenuhi justru akan menyebabkan kematian. Namun, makan makanan yang sedang hits dengan harga mahal adalah keinginan belaka saja.
Kamu harus paham konsep kebutuhan yang mana apabila tidak dipenuhi maka akan mengganggu keberlangsungan hidup. Sementara keinginan apabila tidak dipenuhi, tidak akan berpengaruh apapun ke hidup.
Hindari prinsip ‘You Only Live Once’ alias YOLO dan FOMO yang justru akan membuat biaya hidupmu kian meningkat.
-
Perhatikan Prinsip Berhutang
Berhutang adalah tindakan yang bisa dilakukan siapa saja. Tak jarang, justru berhutang sering menjadi solusi finansial yang efektif apabila dikelola sebaik-baiknya. Hutang yang baik adalah yang dibayarkan.
Dalam prinsip berhutang, sebaiknya kamu hindari menggunakannya untuk hal-hal konsumtif seperti nongkrong atau membeli barang keinginan saja. Utang yang menumpuk justru akan membuatmu semakin susah menabung.
-
Rumus 40-30-20-10
Saat gaji sudah masuk rekening, usahakan membuat rencana keuangan sesuai skala 40-30-20-10.
- 40% gunakan untuk keperluan sehari-hari seperti makan, bayar tempat tinggal, sembako, dan lainnya.
- 30% untuk membayar utang.
- 20% untuk investasi dan tabungan.
- 10% untuk keperluan sosial seperti bersedekah atau disumbangkan ke pihak membutuhkan.
Baca Juga: Ingat Rumus Fisika - Kurangi Gaya, Tekanan Hidup Pun Berkurang!
-
Berburu Diskon
Sepertinya, cara menghemat yang satu ini sering dilakukan banyak orang. Yap, berburu diskon adalah cara jitu untuk mendapatkan barang keinginan kita tanpa harus merogoh kocek.
Di zaman sekarang ini, banyak e-commerce yang selalu mengadakan event bulanan khususnya pada tanggal kembar (misal 11 November atau 11.11) yang penuh barang-barang diskon.
Barang-barang diskon ini tak hanya dapat membantumu memenuhi kebutuhan saja, tetapi juga keinginan, terutama pada generasi sandwich.
-
Dana Darurat is A Must!
Berapapun gajimu, menyisihkan untuk dana darurat adalah kewajiban. Pisahkan dana darurat ini dari rekening bank milikmu.
Sesuai namanya, dana darurat hanya boleh digunakan saat memang keadaan tengah genting saja. Jangan gunakan dana darurat setiap waktu dan pikir matang-matang sebelum menggunakannya.
-
Investasi
Cara menghemat uang pasti tidak akan jauh-jauh dari investasi karena memang memberikan efek positif. Investasi memang tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek, melainkan jangka panjang.
Kamu bisa memilih instrumen investasi apa yang cocok dengan kebutuhan, anggaran gaji, dan rencana keuanganmu. Ada banyak macam investasi yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga: Latte Effect, Kebiasaan Tanpa Sadar Mempengaruhi Kondisi Keuangan
Mau Berinvestasi Supaya Hidup Lebih Hemat?
Nah, itulah penjelasan apa saja cara menghemat uang yang dapat kamu terapkan sesuai dengan kapasitas rencana keuangan. Ingat bahwa cara menghemat uang pada masing-masing individu itu berbeda, bergantung pada besaran pemasukan, rencana keuangan, dan total utang.
Dari sekian banyak cara menghemat uang, salah satunya adalah berinvestasi. Di zamna yang serba maju seperti ini, kamu dapat berinvestasi menggunakan aplikasi InvestasiKu.
Melalui aplikasi ini, kamu dapat melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun obligasi pemerintah melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.