Pulau Kalimantan tak hanya terkenal dengan hasil hutannya saja, tetapi juga hasil tambang. Ada banyak perusahaan tambang khususnya batubara di Kalimantan Timur yang kebanyakan milik swasta.
Produksi tambang batubara di Kalimantan Timur ini mampu mencapai angka lebih dari 50 juta ton setiap tahunnya. Angka tersebut meningkat setiap tahunnya bahkan kadang melebihi dari target.
Pada Juli 2023 silam saja, produksi batubara di Indonesia mampu mencapai lebih dari 360 juta ton. Jumlah tersebut diklaim melebihi 51,93% dari target awal. Nah, berikut ini perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur.
27+ Perusahaan Tambang Batubara di Kalimantan Timur
- PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
- PT Kaltim Prima Coal (KPC)
- PT Kideco Jaya Agung
- PT Berau Coal
- PT Multi Harapan Utama (MHU)
- PT Anugerah Bara Kaltim
- PT Adimitra Baratama Nusantara
- PT Kaltim Diamond Coal
- PT Alam Jaya Pratama
- PT Insani Bara Perkasa
- PT Gunung Bayan Pratamacoal
- PT Indominco Mandiri
- PT Mahakam Sumber Jaya
- PT Singlurus Pratama
- PT Trubaindo Coal Mining
- PT Santan Pratama
- PT Jembayan Muara Bara
- PT Kartika Selabumi Mining
- PT Bharinto Ekatama
- PT Kideco Jaya Agung
- PT Arzara Baraindo Energitama
- PT Pasir Prima Coal Indonesia
- PT Gunungbayan Pratamacoal
- PT Karya Borneo Agung
- PT Madani Citra Mandiri
- PT Multi Harapan Utama
- PT Bara Kumala Sakti
- PT Interex Sacra Raya
Baca Juga: Daftar Perusahaan Milik Prabowo Subianto, Presiden Terpilih RI
Mengapa Kalimantan Timur Memiliki Banyak Tambang Batubara?
Setidaknya, terdapat lebih dari 20 perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur yang kemudian menyumbang produksi bahan tambang jutaan ton. Meskipun banyak perusahaan tambang batubara yang legal dengan izin resmi pemerintah, tetapi tidak sedikit pula yang ilegal. Sekitar 41% total cadangan batubara berada di Kalimantan Timur.
Alasan mengapa di Kalimantan Timur memiliki banyak tambang batubara adalah karena faktor pembentukan alam pada wilayah tersebut.
FYI, batubara adalah sumber daya alam yang terbentuk dari endapan organik sisa tanaman dalam waktu lama (bahkan hingga jutaan tahun) tanpa tekanan apapun. Bahan dasar utama batubara adalah gambut. Gambut merupakan lahan yang tertutup oleh tumbuhan mati dan terkompresi dalam perut bumi.
Lalu, lihat lagi bahwa di Pulau Kalimantan memang memiliki banyak kawasan hutan lebat. Kawasan hutan tersebut memiliki banyak tumbuhan mati yang kemudian terendap di permukaan tanah hingga akhirnya membentuk cekungan.
Lingkungan alam Pulau Kalimantan memang selalu basah sehingga tumbuhan dapat hidup dengan subur. Alhasil, pembentukan gambut pun semakin melimpah. Hal inilah yang menyebabkan Pulau Kalimantan memiliki banyak tambang batubara, hasil dari tanah gambut sejak jutaan tahun lalu.
Apakah Pulau Jawa juga demikian? Tentu saja tidak.
Sejak jutaan tahun lalu, Pulau Jawa justru berada di dalam laut. Saat terjadi aktivitas vulkanik seperti gunung meletus, Pulau Jawa pun terangkat ke atas permukaan daratan.
Nah, pengangkatan secara tiba-tiba tersebut menyebabkan terbentuknya mineral. Hal itu karena memang mineral merupakan kapur dari sisa-sisa karang dan koral.
Baca Juga: Profil MIND ID dan Daftar Anak Perusahaannya
Sejarah Perusahaan Tambang Batubara di Kalimantan Timur
Bermula pada tahun 1845 tepatnya saat masa kolonialisme. Para pedagang dari Inggris datang ke Kalimantan Timur tidak hanya untuk berdagang saja, tetapi juga meneliti keadaan tanah di sekitar Sungai Mahakam. Para pedagang Inggris tersebut menemukan fakta bahwa banyak lokasi di Kalimantan Timur yang mengandung lapisan batubara.
Alhasil, muncul perjanjian antara pemerintah kolonial dengan pemerintah setempat untuk menelusuri jejak batubara. Pihak pemerintah kolonial tentu saja senang dengan adanya batubara di Kalimantan Timur sebab sumber daya alam tersebut sangat bermanfaat.
Manfaat batubara di era kolonial adalah sebagai bahan bakar transportasi kereta api dan pabrik mesin uap. Pada abad ke-19 saja, batubara menjadi komoditas berharga bagi pemerintah kolonial.
Pada masa tersebut, penggalian batubara belum menggunakan alat berat, melainkan oleh tangan para buruh. Mayoritas buruh batubara ini didatangkan dari Singapura dan Malaysia. Lalu, ada pula kuli lokal dari Jawa, Madura, Bugis, dan Dayak.
Kamu juga bisa menanamkan saham pada deretan perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur tersebut melalui InvestasiKu. Kamu dapat memantau perkembangan grafik saham tersebut melalui aplikasi InvestasiKu yang aman ini.