Daftar Isi
Hasilnya lumayan, Kawan Visto punya cita-cita jadi trader saham? Sepertinya, kamu cocok untuk menerapkan trading for living.
Eh, apa tuh trading for living?
Bagi seseorang yang sangat menyukai kegiatan trading, biasanya akan menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan tetapnya.
Tidak perlu kerja kantoran, bisnis, dan lainnya, dengan trading for living, kamu hanya butuh fokus pada kegiatan trading, dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang bisa dijadikan sebagai biaya hidup.
Jadi, apa itu trading for living? Apakah bisa dijadikan sebagai pekerjaan impian para trader?
Pengertian Trading for Living
Trading for living merupakan sebutan bagi seseorang yang hanya mengandalkan hasil trading sebagai penghasilan tetapnya dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama hidupnya.
Bukan menjadi pekerjaan sampingan, trading for living biasanya dijadikan pekerjaan utama sebagai trader full time. Sehingga, mereka tidak memiliki pekerjaan lain, untuk mendapatkan penghasilan.
Tapi, apakah trading for living bisa diterapkan di Indonesia?
Jawabannya sih bisa saja!
Meskipun, untuk bisa mencapai sebuah keuntungan yang stabil dan besar, tidak semudah yang dibayangkan.
Baca juga: Hati-hati Sama Fake Bid & Fake Offer
Tapi, ada nggak sih orang yang menerapkan trading for living di Indonesia saat ini?
Nyatanya, memang memang ada. Bahkan beberapa orang trader tersebut, berhasil mendapatkan banyak keuntungan dari aktivitas trading yang stabil untuk dijadikan sebagai biaya hidup sehari-hari.
Siapa orang tersebut? Mereka adalah Hendrik Leonardy dan Rafi Indistira.
Dilansir dari JurusCuan, Hendrik Leonardy merupakan salah satu trader sukses asal Indonesia, yang pernah memperoleh penghargaan sebagai “The Best Indonesia Trader”.
Bukan saham, Hendrik lebih berfokus pada kegiatan trading forex. Dari kegiatan trading tersebut, ia pernah memperoleh keuntungan hingga 360%, hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan saja.
Dengan persentase profit tersebut, tentu saja hal tersebut sangat bernilai besar. Tapi tidak cuma Hendrik, ada juga Rafi Indistira, yang juga menjadi trader profesional asal Bandung.
Bukan kaleng-kaleng,
Rafi memulai terjun ke dunia trading kripto sejak di bangku sekolah menengah. Perjalanan Rafi tentu tidak mulus, di mana ia pernah mengalami kerugian.
Pengalaman yang ia dapatkan juga tidak hanya bagaimana bisa mendapatkan untung, tapi bagaimana cara mengelola emosi, membaca koin, dan lainnya, hingga ia bisa mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta dari trading kripto.
Sistem trading sendiri, kurang lebih sama antara trading saham, kripto, forex dan lainnya. Nah, jika trading for living untuk aset berupa forex dan kripto bisa dilakukan, itu artinya trading for living saham, juga bisa.
Asalkan, dilakukan dengan pemahaman, ilmu, analisis, strategi, yang matang untuk trading for living saham. Salah satunya persiapan modal yang menjadi poin utama.
Jangankan trading for living, trading kecil-kecilan yang dilakukan para ritel juga membutuhkan modal. Tapi, karena tujuan atau hasil dari trading for living ini untuk kehidupan sehari-hari, maka modal yang dibutuhkan juga pastinya besar.
Modal untuk Trading for Living
Jangankan terjun ke dunia saham, berbisnis rumahan saja butuh modal. Nah, kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk trading for living?
Adapun besarnya bervariasi setiap orang, dan harus mencukupi, tidak terlalu kecil atau pas-pasan. Tidak hanya itu, besaran modal yang dibutuhkan juga tergantung dari beberapa faktor:
- Kebutuhan hidup bulanan
- Profit yang bisa didapat tiap bulan
Bagaimana cara hitung besaran modalnya untuk trading for living? Berikut rumusnya
M= 100
——— x KH
P
M= Modal yang dibutuhkan untuk trading for living
P= Profit yang bisa didapat per bulan (dalam %)
KH= Kebutuhan hidup bulanan (dalam juta rupiah)
Contoh:
Kebutuhan bulanan: Rp7 juta per bulan untuk makan, sewa kost, transportasi, bayar pendidikan anak, listrik, internet, kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
Perkiraan cuan dari trading: 5% per bulan dari modal.
Angka 5% ini adalah angka yang normal, masih bisa tercapailah tanpa terlalu berusaha keras.
Jadi, kira-kira berapa modal untuk Trading For Living dengan kasus kehidupan di atas?
Modal = 100% / 5% x 7 juta = 140 juta
Nah, dari contoh, setidaknya kamu harus menyiapkan modal trading ‘minimal’ Rp 140 juta.
Tapi, disarankan besaran modal bisa lebih besar dari jumlah minimal modal. Jadi, diusahakan lebih dari Rp140 juta, karena jika modal lebih besar, lebih baik, dan dari modal sebesar itu saja, kamu belum tentu selalu cuan, apalagi modalnya kecil.
Baca Juga: Apa Itu Haka Saham dan Haki Saham?
Kalau Modal Masih Kurang Gimana?
Sejatinya, semakin besar modal maka akan semakin baik. Jika modalnya kecil makan akan lebih susah juga untuk melakukan trading for living, dan bahkan bisa membuat kamu stres.
Jadi, kalau kamu merasa modal minimal belum mencukupi atau belum tersedia, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk menerapkan trading for living.
Jika masih tetap ingin melakukan trading for living, ada baiknya tambahkan modal tersebut dahulu. Misalnya dari hasil gaji, bisnis, dan lainnya sampai modal minimal terkumpul.
Agar lebih mantap untuk trading for living, kamu juga bisa tambah ilmu dengan belajar trading kecil-kecilan, sebagai latihan sebelum terjun.