[e-IPO] SUPA: Profil, Prospektus, Prospek Bisnis, dan Tanggal Pentingnya

Sadar ‘gak dalam beberapa tahun terakhir, persaingan industri perbankan di Indonesia semakin dinamis, terutama sejak kehadiran bank-bank digital yang menawarkan layanan lebih cepat, mudah, dan terintegrasi dengan gaya hidup modern. 

Di tengah tren tersebut, hadirlah Superbank yang turut listing di BEI dengan kode SUPA. Dengan dukungan investor besar, rencana ekspansi agresif, dan fokus pada layanan digital, SUPA membawa cerita menarik yang layak kamu cermati!

Profil Emiten SUPA

PT Super Bank Indonesia Tbk lebih dikenal sebagai “Superbank”, merupakan bank digital yang menargetkan segmen ritel dan UMKM, serta pengguna layanan finansial berbasis teknologi. 

Mulanya, emiten ini didirikan dengan nama PT Bank Fama International pada tahun 1993. Seiring berjalannya waktu, kemudian berganti nama menjadi nama sekarang. 

Pada struktur saham sebelum IPO, pengendalian mayoritas dipegang oleh entitas-entitas besar seperti termasuk PT Elang Media Visitama (EMV), serta investor institusional internasional seperti KakaoBank Corp. (Korea), dan beberapa entitas dari Singapura. 

Dengan demikian, SUPA bisa dianggap sebagai bank digital “backed” oleh pemain besar dan institusi keuangan asing/asing-lokal. Jadi, tampak memiliki kredibilitas pada rencana ekspansi dan transformasi digital mereka.

Hampir sama dengan bank umum konvensional, emiten ini melaksanakan kegiatan usaha utama berupa:

• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
• Memberikan kredit.
• Menerbitkan surat pengakuan hutang.
• Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 

a) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud,

b) surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud,

c) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI), 

e) obligasi,

f) surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun,

g) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun 

• Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
• Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
• Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
• Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
• Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
• Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
• Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
• Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengapa Superbank Menawarkan Sahamnya Pada Publik?

Melansir dari prospektus, pihak Superbank melakukan listing di bursa dengan kode saham SUPA karena beberapa alasan, yakni:

• Sekitar 70% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit,
• Sekitar 30% untuk belanja modal dalam rangka mendukung kegiatan usaha termasuk pengembangan produk, pengembangan teknologi informasi, dan lainnya. 

Prospek Bisnis PT Super Bank Indonesia Tbk.

Untuk prospek usaha bisnis kedepannya, emiten SUPA ini punya keunggulan kompetitif dari bank digital lainnya. Mulai dari:

• Memanfaatkan potensi pertumbuhan yang melimpah di sektor keuangan indonesia yang sedang berkembang: peluang perbankan digital perluasan pasar.
• Bank dengan layanan digital yang didorong oleh multi-ecosystem terkemuka di Indonesia.
• peluncuran produk inovatif dan perluasan yang cepat untuk nasabah, tabungan, dan pinjaman.
• DNA berbasis artificial intelligence (AI) dan teknologi yang mendorong inovasi dan skalabilitas.
• Performa keuangan yang kuat dan kualitas aset yang solid.
• Kepemimpinan yang berpengalaman mendorong pertumbuhan strategis berkelanjutan

Dalam visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan 100% UMKM untuk hadir di marketplace pada tahun 2039, sehingga memastikan bahwa seluruh UMKM tersebut terhubung secara digital melalui marketplace platform e-commerce. Nah, di sinilah eksistensi bank digital dibutuhkan. 

Tanggal Penting untuk e-IPO Saham SUPA

• Tanggal Penting:
• Masa Penawaran Awal: 25 November - 1 Desember 2025
• Tanggal Efektif: 8 Desember 2025
• Masa Penawaran Umum: 10 – 15 Desember 2025
• Tanggal Pencatatan di BEI: 17 Desember 2025
• Jumlah Saham yang Ditawarkan: 4.406.612.300 lot
• Harga Penawaran Saham: Rp525 - Rp695

Mau Untung dari Saham yang e-IPO?

Nah, itulah penjelasan tentang saham SUPA dari PT Super Bank Indonesia Tbk. yang bergerak di sektor bank digital. Namun, berhubung saham SUPA ini masih e-IPO, maka belum bisa dilihat maupun dibeli di aplikasi InvestasiKu. 

Tenang saja, jika ketinggalan untuk Masa Penawaran Awal, kamu bisa ikut membeli saat Masa Penawaran Umum yakni pada 10-15 Desember 2025. 

Kamu bisa memantaunya lewat aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. 

Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.