BY Estrin Vanadianti Lestari - 03 Oct 2022 6:42AM - 4 MINS READ
Ketika mendengar istilah downtrend pada saham, kira-kira apa yang akan Kawan Visto pikirkan?
Hmm, mungkin kamu akan memikirkan tentang kondisi penurunan harga saham. Tapi, penurunan yang seperti apa?
Sebelumnya, mungkin kamu juga sudah pernah mendengar istilah uptrend, pada grafik pergerakan harga saham. Di mana kalau ada momen uptrend, pasti ada momen downtrend.
Untuk informasi lengkap terkait uptrend, bisa kamu baca di artikel Saham Uptrend ya!
Setelah memahami apa itu uptrend, baru kamu bisa memahami lebih dalam apa itu downtrend.
Singkatnya, uptrend sendiri adalah sebuah nilai yang menunjukkan kenaikan atau cenderung naik pada harga saham yang berkelanjutan, dari waktu ke waktu di periode tertentu. Sedangkan downtrend adalah kebalikan dari uptrend.
Jadi, apa itu downtrend? Kok bisa terjadi downtrend? Kalau ketemu momen downtrend harus apa? Yuk, kita bahas di sini!
Jika uptrend adalah pola penurunan, maka downtrend adalah suatu pola pergerakan harga saham di pasar, yang cenderung mengalami penurunan. Bahkan, dalam kurun waktu yang lama.
Sama seperti uptrend, pola pergerakan harga saham downtrend, juga bisa dipantau melalui trendline, pada grafik saham.
Dengan trendline, kamu bisa mengetahui gambaran pola pergerakan harga saham, yang ada di pasar. Mulai dari meningkat (uptrend), menurun (downtrend), atau bahkan datar (sideways).
Sebuah tren pergerakan saham, bisa dikatakan downtrend adalah ketika titik puncak (peak) dan titik lembah (through), yang terlihat semakin menurun secara terus-menerus, bahkan dalam kurun waktu yang lama.
Jika dilihat dari ilustrasi berikut, momen downtrend terjadi ketika ada dua titik puncak (lower high) dan dua titik lembah (lowe low), yang masing-masing posisinya lebih rendah dari titik sebelumnya.
Sehingga, tren harganya terus mengalami penurunan, secara terus menerus. Meskipun terjadi peningkatan, tapi titik puncak tidak akan lebih tinggi dari titik puncak sebelumnya.
Tren pergerakan harga saham, tidak selalu naik atau turun. Namun, ketika saham sedang naik, kira-kira apa yang menyebabkan pergerakannya justru turun atau terjadi downtrend?
Ada beberapa faktor yang bisa membuat momen ini terjadi:
Nah, kalau kamu bertemu dengan momen downtrend, kira-kira harus ngapain?
Gimana nih Kawan Visto, sudah lebih paham terkait downtrend bukan? Jadi, kamu bisa memprediksi penurunan, dan segera menjual saham sebelum terjadi.
Yuk, mulai transaksi jual-beli saham di aplikasi saham online InvestasiKu dengan mudah dan dapatkan cashback berupa Allo Points!
Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Harga, Rute, Cara Naik, & Waktu Tempuh
artikelRI Punya Pabrik Nikel Sulfat Terbesar Milik NCKL, Tertarik Beli?
artikelSaham GIAA Anjlok, Tapi Laba Naik
glimpse25+ Perusahaan Sawit Terbesar di Indonesia Terdaftar BEI
artikelFranchise Teh Poci Mulai dari Rp8 jutaan Aja, Mau?
artikel
InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas
Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002,
Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790
Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080
© 2021 InvestasiKu. All rights reserved.
InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan