Daftar Isi
Hai Kawan Visto! Kamu pasti sering melihat ada banyak garis di grafik atau chart saham suatu perusahaan bukan?
Ada yang berwarna-warni, ada juga garis yang meningkat atau naik, stabil atau datar, hingga menurun.
Nah, buat para trader atau investor pemula, mungkin akan bingung. Garis ini namanya apa? Maksudnya apa? Dan lainnya.
Pasalnya, dari banyaknya pola garis atau trendline (alat ukur untuk analisis teknikal saham), masing-masing mempunyai istilah dan maksud tersendiri, untuk melihat pergerakan saham.
Trendline pada grafik saham, akan menampilkan pola pergerakan harga di pasar saham. Ada uptrend (naik), sideways (datar), dan downtrend (turun).
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan lebih membahas tentang saham uptrend atau saham yang lagi naik. Karena, istilah ini menjadi salah satu istilah yang sering didengar di dunia per-saham-an.
Apa Itu Saham Uptrend?
Arti secara umum dari saham uptrend adalah sebuah nilai yang menunjukkan kenaikan atau cenderung naik pada harga saham yang berkelanjutan, dari waktu ke waktu di periode tertentu.
Secara bahasa, uptrend adalah gabungan dari dua kata yaitu ‘up‘ (naik) atau ‘ke atas‘ dan ‘trend‘ (cenderung).
Meski begitu, tidak selamanya harga saham akan terus naik 100 persen, karena sewaktu-waktu pasti akan mengalami penurunan atau downtrend, bahkan bisa juga ada di posisi sideways.
Jika diartikan berdasarkan garis lurus, saham uptrend bisa digambarkan sebagai pola garis yang naik dari titik terendah ke titik yang lebih tinggi.
Bahkan, saham uptrend juga bisa disebut sebagai sinonim dari istilah bullish. Arti bullish sendiri adalah sebuah pergerakan harga saham, yang cenderung naik atau meningkat, dalam suatu periode tertentu.
Intinya, saham uptrend adalah tren pergerakan harga saham yang cenderung mengalami kenaikan, dari waktu ke waktu, yang dilihat berdasarkan garis lurus yang ditarik dari titik terendahnya.
Sehingga, kamu bisa memanfaatkan momen tersebut untuk membeli saham. Tapi, disarankan untuk melakukan berbagai analisa teknikal, dalam memprediksi tren kenaikan harga saham tersebut.
Cara Melihat Saham Sedang Uptrend atau Tidak
Apakah semua garis yang ditarik dari titik terendahnya itu bisa disebut uptrend?
Kenyataannya, di dalam dunia saham tidak melulu trendline yang sedang menunjukan kenaikan, akan dilihat sebagai uptrend.
Kenapa? Karena, kamu harus mengetahui syarat untuk menyimpulkan bahwa saham tersebut benar-benar uptrend atau tidak. Wah apa nih syaratnya?
Nah, suatu saham bisa dikatakan sebagai saham uptrend, adalah saham yang harus mempunyai sederetan “Peak” (puncak) dan “Through” (lembah), yang semakin meninggi.
Maksudnya gimana?
Jadi, cara melihat saham uptrend, harus memiliki peak dan through, lebih dari satu, atau minimal dua puncak dan dua lembah yang bergerak semakin meninggi.
Semakin banyak peak dan through yang membentuk tren naik, maka akan semakin kuat juga sinyal uptrend saham tersebut.
Beli Saham Uptrend Tidak Selalu Untung
Ketika kamu melihat ada momen uptrend di grafik pergerakan harga saham, bukan berarti kamu harus beli, dan pasti akan untung.
Mengapa? Karena, meski suatu saham sedang memiliki tren tertentu seperti uptrend atau bahkan downtrend, harga saham akan tetap mengalami kenaikan dan penurunan berkali-kali.
Jadi, kamu tidak hanya melihat tren-nya saja. Karena, dalam pergerakan harga saham yang naik turun, masing-masing memiliki berbagai puncak dan dasar yang digunakan sebagai batasan acuan.
Garis batas acuan tersebut, bisa disebut sebagai garis support dan resisten, yang berguna untuk menentukan posisi terbaik, kapan kamu harus beli dan jual saat terjadi tren.
Baca juga: Ketemu Saham Downtrend, Kita Ngapain?
Nah, gimana nih Kawan Visto? Sudah paham bukan, kalau ada tren saham yang sedang naik, biasa dinamakan saham uptrend.
Ketika saham sedang uptrend, hal-hal yang perlu dilakukan juga mesti kamu ketahui. Jadi, jangan kamu melewatkan momen berharga, karena dari kesempatan tersebut kamu bisa mendapatkan keuntungan.
Yuk, miliki saham pertamamu di aplikasi saham online InvestasiKu, dan dapatkan cashback berupa Allo Points!