Dari sekian banyaknya saham sektor pertambangan, DOID bisa jadi pilihan unggul.
Terlebih, di akhir Desember 2022, saham DOID milik PT BUMA Internasional Grup ini telah tebar dividen interim setara Rp80,45 miliar.
Yuk, simak serba-serbi saham DOID yang mungkin bisa kamu lirik untuk diinvestasikan lebih jauh.
Saham DOID Milik Siapa?
Saham DOID dimiliki oleh PT BUMA Internasional Group, yang sebelumnya bernama PT Delta Dunia Makmur Tbk.
Perusahaan yang berdiri pada tahun 1990 ini awalnya bergerak di sektor produksi garmen. Seiring berjalannya waktu, sayap bisnis mulai diperluas hingga ke bidang properti, hingga pertambangan batu bara.
Pada tahun 2021 silam, emiten yang satu ini sukses mengakuisisi 51% saham milik Indolokal Limited dan Asiamet Resources Limited sekitar Rp710 milyar.
FYI, Indolokal memiliki kontrak penambangan tembaga di Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Sayonara Batubara! Ini Deretan 5 Saham Energi Baru Terbarukan
Kapan Pertama Kali Saham DOID IPO?
Pada tanggal 15 Juni 2001, PT BUMA Internasional Group resmi menjual saham perdananya kepada publik yang bernama saham DOID.
Pada saat pertama kali IPO, perusahaan tersebut masih bernama PT Delta Dunia Makmur Tbk.
Pertama kali saham DOID diperjualbelikan seharga Rp150 sebanyak 72,020,000 dari 205,770,930 lembar. Jika dipersentasekan, ini sebesar 35.00%.
Kapitalisasi pasar sebesar Rp2.569.108.
Saham DOID Bergerak di Sektor Apa?
PT BUMA Internasional Group yang punya kode emiten DOID adalah perusahaan induk yang berfokus investasi pada jasa penambangan melalui anak bisnisnya.
Melalui anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menjadi perusahaan terbesar, yang beroperasi pada sektor kontraktor tambang batu bara yang terlisting di BEI.
Artinya, sebelum menjadi perusahaan jasa tambang batubara, perusahaan itu dulunya bergerak di bidang properti dan tekstil.
BUMA sendiri, merupakan kontraktor penambangan terbesar kedua di Indonesia, yang menyediakan jasa pertambangan jangka panjang, dengan beberapa produsen batubara, yakni:
- PT Berau Coal
- PT Adaro Indonesia
- PT Kideco Jaya Agung
- Dan beberapa anak perusahaan PT Bayan Resources.
Tidak hanya itu saja, adapun layanan yang ditawarkan dari perusahaan BUMA adalah:
- Penambahan pertambangan
- Prasarana dan konstruksi
- Akuisisi
- Pengangkatan top soil
- Pengeboran dan peledakan
- Overburden removal
- Pertambangan batubara
- Pengangkutan
- Reklamasi
- Rehabilitasi lokasi tambang
Baca Juga: 18 Saham Perusahaan Minyak Bumi & Gas yang Terdaftar di BEI
Kinerja Keuangan PT BUMA Internasional Grup
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh PT BUMA Internasional Grup, keuangan mereka terus naik sepanjang tahun 2020 sampai 2024.
- | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
Pendapatan | 8,77 M | 13,03 M | 23,13 M | 27,96 M | 27,83 M |
Laba Kotor | 758 M | 1,93 M | 3,03 M | 3,75 M | 2,42 M |
Laba Bersih | 342 M | 4 M | 426 M | 549 M | 1,04 M |
Total Aset | 13,74 M | 23,35 M | 24,49 M | 28,94 M | 25,64 M |
Total Liabilitas | 10,02 M | 19,56 M | 20,50 M | 24,73 M | 22,51 M |
Total Ekuitas | 3,72 M | 3,79 M | 3,99 M | 4,20 M | 3,12 M |
Jika kamu lihat, sejak tahun 2021 saja telah ada kenaikan pada pendapatannya sebesar 77,59%.
Setelah tahun 2022, pendapatan perusahaan terus berada di angka 27 milyar pada tahun-tahun berikutnya.
Sementara itu, berikut ini perkembangan statistik dari PT BUMA Internasional Grup berupa RoA, RoE, hingga Net Margin.
- | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
Return of Assets (RoA) | -2.26% | 0.02% | 1.78% | 2.06% | -3.57% |
Return of Equity (RoE) | -8.97% | 0.11% | 10.94% | 13.40% | -27.20% |
Operating Margin | 3.80% | 9.31% | 8.64% | 8.17% | 3.04% |
Net Margin | -3.90% | 0.03% | 1.84% | 1.96% | -3.49% |
Baca Juga: FOMO Saham - Definisi, Ciri, dan Alasan Tidak Boleh FOMO
Riwayat Pembagian Dividen DOID
Saham DOID diketahui memiliki catatan laba bersih sebesar USD 20,58 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar, USD 90,92 juta dan total ekuitas USD 254,06 juta, selama kuartal III yakni per 30 September 2022.
Sehingga, PT BUMA Internasional Grup ini, rencananya akan membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2022, sebesar USD 5,15 juta atau sekitar Rp80,45 miliar (asumsi kurs Rp15.622 per dolar AS).
Itu artinya, DOID akan membagikan dividen senilai US$0,00059 per saham, atau setara Rp9,33 per saham.
Pada 2023 silam, pembagian dividen tunai saham DOID bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni sebsar Rp81,92 milyar.
Lalu pada tahun 2024 yang dibagikan pada bulan pertengahan Juli. Dividen diberikan untuk 7,69 milyar lembar saham atau sekitar Rp10,64 per saham.
Berapa Harga Saham DOID?
Per 3 Juli 2025 ini, harga saham DOID adalah Rp380/lembar saham.
Kamu bisa klik di sini untuk cek harga saham DOID yang berubah kapan saja.
Prospek Bisnis Emiten DOID
Sama halnya dengan perusahaan sektor tambang lainnya, DOID turut menarik investor karena keberlangsungan pertambangan batu bara.
Tahun 2024 kemarin saja, DOID sukses mengakuisisi tambang batu bara metalurgi di Australia, Dawson Complex, senilai $455 juta.
Aksi akuisisi ini justru menjadi kedua kalinya, sebab sebelumnya memang emiten DOID pernah mengakuisisi tambang batu bara antrasit di Amerika Serikat.
Yap, dari akuisisi tersebut setidaknya manajemen DOID percaya diri untuk menambah profit senilai $120 hingga $130 juta per tahunnya, sepanjang periode 2024 sampai 2028.
Tidak hanya itu saja, DOID juga telah mencatatkan kontrak jangka panjang selama 11 tahun dari Grup Bayan. Ada juga kontrak dengan PT Persada Kapuas Prima selama 9 tahun.
Baca Juga: Anthony Salim, Sukseskan Salim Group Mulai Indomie Hingga Indomaret
Mau Untung dari Saham BSDE?
Nah, itulah penjelasan tentang saham DOID dari PT BUMA Internasional Grup yang nilainya relatif naik sepanjang tahunnya.
Kamu tentu saja bisa memperoleh dividen menguntungkan ini jika turut serta berinvestasi pada saham DOID lewat aplikasi InvestasiKu secara mudah.
Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Penulis: Dany Mauriz G (setelah disunting)