SAHAM
 

FOMO Saham Adalah: Definisi, Ciri, & Alasan Tidak Boleh FOMO

by Dany Mauriz Gibran - 13 Dec 2021 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Daftar Isi

Fomo saham adalah singkatan dari “fear of missing out”. Terjadi ketika sedang melakukan perdagangan pada instrumen saham.

FOMO artinya, timbul perasaan cemas atau tidak nyaman yang kamu dapatkan. Hal itu terjadi ketika orang lain berbagi pengalaman positif atau unik yang mana anda akan panik ketika melewatkan momen tersebut.

Fenomena tersebut diperbesar dengan munculnya media sosial yang memudahkan kita untuk mengetahui apa yang dialami orang lain setiap saat. Tapi apa arti FOMO dalam trading?

Dalam dunia saham, FOMO mengacu pada ketakutan yang dirasakan pedagang atau investor. Perasaan itu terjadi ketika kehilangan investasi atau peluang perdagangan yang berpotensi menguntungkan. 

Ketakutan pedagang untuk kehilangan kesempatan menjadi lebih besar ketika pasar mengalami goncangan turun dan naik secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

 

FOMO Saham Adalah

Dalam perdagangan, FOMO saham adalah situasi di mana seorang pedagang takut kehilangan peluang perdagangan besar dari pasar.

FOMO saham adalah masalah umum dalam perdagangan dan dapat mempengaruhi siapa saja. Baik itu pedagang baru dengan akun perdagangan ritel sampai pedagang profesional yang bekerja untuk institusi besar. Mereka bisa saja mengalami ketakutan akan kehilangan momen.

Perasaan kehilangan perdagangan itu terjadi ketika Anda melihat pasar yang bergejolak naik ataupun turun secara tajam. Serta, timbul perasaan secara spontan untuk bertindak seperti:

“Saya harus cepat-cepat transaksi pada saat kondisi ini”

“Wah, gue ga bisa membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja”

Intinya, keinginan untuk ikut serta dalam pergerakan harga mengaburkan rencana perdagangan anda. Sehingga, menyulitkan kamu untuk melakukan analisis saham yang kamu perlukan sebelum melakukan perdagangan.

Menempatkan perdagangan keluar dari hasil FOMO dari kecenderungan alami kita untuk percaya bahwa apa yang terjadi akan berlanjut ke masa depan.

Padahal, setiap momen di pasar adalah unik dan apapun bisa terjadi kapan saja. Berdagang saham karena FOMO menunjukkan bahwa emosi perdagangan utama kita adalah keserakahan dan kecemburuan.

Kita ingin mendapatkan keuntungan yang sama dengan yang kamu peroleh dari orang-orang yang sudah dalam perdagangan, tanpa mempertimbangkan bahwa pergerakan harga kedepan tidak ada yang tahu. 

Sayangnya, perasaan FOMO menjadi semakin besar ketika pergerakan harga saham melawan arah dengan kita. Namun, semakin jauh harga bergerak, semakin besar kemungkinan sebenarnya akan berbalik atau melakukan pullback.

Dari pengalaman, sebagian besar perdagangan yang berlandaskan FOMO, sering berakhir sebagai pecundang, yang sebenarnya bisa kamu hindari dengan sedikit disiplin.

 

Kenapa Investor & Trader Nggak Boleh FOMO Saham?

Kenapa investor atau trader tidak disarankan fomo? Singkatnya, fomo adalah sebuah wujud perilaku yang tidak rasional. Jadi, ketika kamu memutuskan untuk fomo, maka pikirkan beberapa hal berikut ini.

 

1. Fomo memberikan keuntungan yang tinggi, tapi risikonya juga tinggi

Perlu diketahui oleh semua investor bahwa aset apapun yang memiliki potensi pengembalian yang tinggi, maka risikonya juga tinggi, atau biasa disebut high risk, high return, termasuk saham.

Jadi, jika kamu sudah siap berinvestasi, maka siap juga untuk merugi. Karena hal tersebut bagian dari konsekuensi, sehingga perlu kamu hindari.

 

2. Apakah dari fomo bisa menawarkan imbalan yang wajar?

Selain memperhatikan risikonya, coba kamu perhatikan lagi terkait sumber keuntungannya. Misalnya, kamu ingin membeli saham perusahaan perbankan, dan cek beberapa hal ini:

  • Sumber pendapatan utama bisnis tersebut (bunga atas pinjaman yang diberikan debitur) misalnya 9%
  • Sumber beban utama (bunga yang diberikan kepada nasabah) misalnya 3%

Berapa keuntungannya? Jawabannya adalah 6%. Tapi, ada juga perusahaan yang menawarkan imbal hasil yang besar, misalnya sampai 10% per bulan. Tapi, ternyata investasi tersebut berupa skema ponzi.

Jadi, penting bagi kamu untuk mengetahui hal-hal penting seperti ini, agar kamu bisa menilai kewajaran suatu investasi.

 

3. Intip legalitasnya

Jangan percaya begitu saja, karena kamu perlu mengetahui tentang perizinan dari produk investasi yang dipilih. Apakah izinnya dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk aset seperti saham, atau Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) untuk aset kripto.

 

Bagaimana Karakteristik seorang pedagang FOMO Saham

Rasa takut kehilangan adalah musuh setiap hari bagi semua pedagang karena mempengaruhi pengambilan keputusan kita sebagai pedagang di banyak tingkatan. Termasuk melompat ke perdagangan terlalu dini tanpa konfirmasi dan mengejar perdagangan yang telah hilang. 

Hanya dengan kontrol psikologi perdagangan yang baik, seseorang dapat menguasai FOMO dalam perdagangan. Namun, tidak semua trader menguasai psikologi tradingnya.

 

Banyak yang masih bertindak di FOMO, dan mereka biasanya memiliki karakteristik berikut:

 

1. Awal Mula FOMO saham adalah Keserakahan

Seorang pedagang FOMO menginginkan semuanya dan menginginkannya SEKARANG. Jika ini yang Anda rasakan saat berdagang, maka FOMO mungkin juga menjadi masalah bagi Anda.

Memikirkan berapa banyak yang bisa dihasilkan dari perdagangan daripada berfokus pada pelaksanaan perdagangan Anda dengan benar.

 

2. Doyan ikut-ikutan

Seorang pedagang FOMO sering suka melakukan sesuatu karena orang lain melakukannya dan dia tidak mengerti mengapa orang-orang itu melakukannya.

Dalam perdagangan, mengikuti orang banyak dapat menyebabkan perdagangan yang tidak bertanggung jawab dan hasil yang membawa malapetaka.

 

3. Ketidaksabaran

Pedagang FOMO saham adalah sering tidak sabar. Mereka tidak ingin menunggu pengaturan; mereka hanya ingin melakukan perdagangan karena mereka takut harganya akan kabur.

 

4. Ekspektasi Tinggi

Beberapa trader memiliki ekspektasi yang sangat tinggi. Mereka ingin menggandakan akun mereka dalam beberapa bulan, jadi mereka berdagang secara tidak rasional.

 

Ada 7 Ciri Seorang Trader Mengalami FOMO Saham

 

1. Kurang Percaya Diri

Untuk beberapa pedagang fomo saham adalah memiliki kriteria berupa setelah beberapa kali kalah, mereka mencoba mengejar ketinggalan.

Mereka memasuki perdagangan acak hanya untuk mendapatkan keuntungan cepat dan memulihkan kerugian mereka. Sayangnya, mereka belum menyiapkan diri untuk lebih banyak kerugian.

 

2. Keragu-raguan

Beberapa pedagang buruk dalam membuat keputusan, tetapi pengambilan keputusan yang baik adalah kunci untuk berdagang.

Kapan harus memasuki perdagangan, ukuran posisi, di mana menempatkan stop loss dan target keuntungan, dll. Mereka yang tidak dapat membuat keputusan yang rentan terhadap FOMO.

 

3. Tidak Ada Strategi Perdagangan

Pedagang FOMO tidak sering memiliki strategi perdagangan. Mereka hanya berdagang sesuka mereka. Ketika harga bergerak ke satu arah, mereka berpikir bahwa harga akan bergerak selamanya ke arah itu.

 

4. Tidak ada perspektif jangka panjang

Pedagang FOMO saham adalah tidak sering melakukan pendekatan perdagangan dengan pandangan jangka panjang.

Jika mereka melakukannya, mereka akan tahu bahwa ada ribuan perdagangan baru menunggu mereka dan tidak akan terlalu mementingkan satu perdagangan saja.

 

5. Memprediksi Kemenangan

Seorang trader FOMO saham adalah cenderung percaya bahwa dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar. Ada kepercayaan bahwa karena dia dalam perdagangan, pasar akan terus bergerak ke arah itu.

 

6. Kurangnya Pengetahuan Analisis Teknikal dan Fundamental

Beberapa pedagang yang terpengaruh oleh FOMO saham adalah sebenarnya melihat pengaturan perdagangan cukup awal tetapi menjadi lumpuh dalam analisis mereka sehingga mereka dapat menarik pelatuknya.

Ketika harga akhirnya mulai melonjak ke arah yang diharapkan, mereka mencoba mengejar perdagangan meskipun telah bergerak dari level entri yang tepat.

 

7. Tidak ada Rencana Manajemen Risiko

Mereka yang berdagang karena takut ketinggalan tidak sering merencanakan bagaimana mengelola risiko dalam perdagangan.

Sering kali, ketika mereka memasuki perdagangan, harga sudah diperpanjang sehingga menjadi sulit untuk menemukan tempat yang tepat untuk menempatkan stop loss order.

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO