Daftar Isi
Ada banyak tujuan-tujuan hidup seseorang yang ingin dicapai. Seperti kuliah di universitas di luar negeri, membeli rumah, kendaraan, liburan, hingga menikah, dan semuanya pasti butuh uang.
Nah, untuk mencapai semua tujuan-tujuan tersebut, kamu harus membuat rencana keuangan yang matang, sebagai arah dan arti dari keputusan finansial.
Hal ini juga menjadi penting, karena ada banyak manfaat yang bisa dirasakan, ketika kamu punya rencana keuangan untuk tujuan yang nyata.
Apa Itu Rencana Keuangan?
Rencana keuangan adalah bentuk strategi berupa gambaran atau dokumen komprehensif, yang berisi tentang kondisi keuangan seseorang saat ini, untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan.
Singkatnya, rencana keuangan merupakan sebuah alat, yang bisa membantu memenuhi kebutuhan keuangan seseorang, di masa kini dan juga masa depan.
Untuk bisa membuat rencana keuangan yang matang, seseorang harus melakukan penilaian kondisi finansialnya terlebih dahulu, di masa sekarang.
Setelah itu, baru kamu bisa mencantumkan apa harapan atau tujuan kamu, di masa depan.
Tidak hanya mencantumkan kondisi finansial saja, dalam rencana keuangan yang baik, kamu juga harus mencantumkan berbagai informasi rincian keuangan lainnya.
Seperti arus kas, tabungan, utang, investasi, asuransi, dan elemen lain dari kehidupan finansial kamu.
Jika rencana keuangan bisa dikatakan sebagai alatnya, maka kamu juga perlu tahu pengertian perencanaan keuangan itu sendiri, beserta tips menyusunnya!
Tujuan Perencanaan Keuangan
Tujuannya, adalah untuk mendukung kebutuhan saat ini, dan membantu kamu dalam membangun strategi untuk tujuan jangka panjang, seperti:
- Mengantisipasi Inflasi
- Memiliki dana darurat
- Pensiun dengan nyaman
- Investasi jangka panjang
- Mengelola pengeluaran dan pemasukan
- Kelayakan finansial
- Mencapai tujuan keuangan individu
Jika kamu memiliki aset, manfaatkan aset tersebut sebaik mungkin, dengan rencana keuangan sebagai langkah awal yang penting. Di mana nantinya aset tersebut bisa membantu kamu, dalam memenuhi tujuan di masa depan.
Tidak hanya untuk orang kaya, yang punya banyak aset. Kegiatan perencanaan keuangan juga berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Kamu bisa mulai membuatnya secara individu atau meminta pendapat dari seorang profesional di bidang ini.
Mau buat perencanaan keuangan, tapi takut salah langkah? Yuk intip perencanaan keuangan dalam 6 langkah berikut ini!
Baca juga: 9 Pengusaha Sukses di Indonesia
Perencanaan Keuangan Dalam 6 Langkah
1. Rencana Keuangan Dengan Menetapkan Tujuan
Rencana keuangan yang baik itu, selaras dengan tujuan keuangan. Contohnya, kamu membuat gambaran tentang perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sekarang, sampai keinginan pada masa depan.
Kamu bisa mulai dari hal terkecil, seperti bagaimana cara menghitung biaya transportasi, atau bisa juga membuat rencana jangka panjang seperti investasi saham, tabungan pensiun, rencana beli rumah dan lainnya.
Nah, untuk kamu yang tertarik investasi saham secara rutin, kamu bisa menggunakan aplikasi investasi saham online, yang terdaftar di OJK seperti InvestasiKu. Download Sekarang.
Setelah kamu sudah menyusun rencana keuangan, jadikan proses tersebut sebagai inspirasi hidup kamu dalam lima, sepuluh atau bahkan dua puluh tahun.
Proses apapun jika memiliki tujuan yang jelas, hal itu akan menginspirasi kamu untuk menyelesaikan langkah pertama dan selanjutnya. Serta, memberikan cahaya penuntun saat anda bekerja untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Baca juga: Jangan Investasi Sebelum Punya 5 Hal Ini
2. Amati Aliran Pemasukan dan Pengeluaran, Arahkan Kembali Ke Tujuan
Setiap bulan, kamu pasti punya penghasilan yang masuk. Dari situ, kamu harus amati arus anggaran apa saja yang masuk dan apa saja yang keluar.
Gambaran yang akurat adalah kunci untuk membuat rencana keuangan, dan dapat mengungkapkan cara untuk mengarahkan lebih banyak ke tabungan atau pembayaran utang. Jika kamu ada tanggungan.
Melihat ke mana uang kamu pergi dapat membantu kamu mengembangkan rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Mengembangkan anggaran adalah salah satu tujuan perencanaan keuangan jangka pendek. InvestasiKu merekomendasikan prinsip anggaran 50/30/20, maksudnya gimana?
Jadi gini:
- Sisihkan 50% dari gaji yang kamu peroleh untuk kebutuhan (perumahan, utilitas, transportasi, dan tagihan yang sifatnya rutin),
- 30% untuk kebutuhan (makan di luar, pakaian, hiburan); dan
- 20% untuk tabungan dan pembayaran utang.
Mengurangi kartu kredit atau utang berbunga tinggi lainnya adalah rencana jangka menengah yang umum, dan perencanaan pensiun adalah rencana jangka panjang yang umum.
3. Pilih Jenis Dana Pensiun yang Cocok
Ada dua jenis dana pensiun yang mungkin cocok untuk kamu pilih, yaitu:
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
DPLK adalah salah satu program keuangan diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin memiliki dana pensiun. Konsepnya relatif sama dengan tabungan berjangka, di mana dana yang kamu tanam tidak bisa dicairkan sebelum tiba masanya.
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK adalah lembaga pensiun yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk kepentingan karyawan perusahaan tersebut.
Baca juga: 7 Habit Orang Kaya
4. Memastikan Agar Keadaan Darurat Tidak Menjadi Bencana Besar
Salah satu tujuan rencana keuangan adalah kamu bisa menyisihkan uang tunai untuk pengeluaran darurat. Kamu dapat memulai dari berapapun yang penting sudah cukup untuk menutupi pengeluaran saat keadaan darurat terjadi.
Dana darurat berguna agar kamu tidak pusing lagi memikirkan untuk mencari uang tunai dalam jumlah besar. Setelah itu, dana tersebut bisa dipakai ketika ada penawaran menarik seperti properti atau barang berharga yang kuantitasnya terbatas.
Di sisi lain, dana darurat menghindari kamu untuk mengambil dana investasi yang sedang berjalan. Pada akhirnya, dana darurat bisa membuat anda antisipasi pada keadaan yang sulit.
5. Hindari Utang Berbunga Tinggi
Langkah selanjutnya ini, menjadi langkah yang penting dalam mencapai tujuan perencanaan keuangan apapun. Apalagi kalau bukan bebas dari utang!
Pasalnya, hidup akan lebih tenang jika di dalam finansial tidak ada utang. Apalagi jika utang yang bunganya tinggi, seperti saldo kartu kredit, pinjaman online, dan utang biaya.
Suku bunga dari ketiga jenis kredit di atas, tergolong tinggi, sehingga akan membuat kamu, harus membayar dua atau tiga kali lipat lebih besar dari jumlah yang kamu pinjam. Sayang banget nggak sih?
6. Berinvestasi Ke Pasar Modal Untuk Membangun Tabungan Kamu
Investasi terdengar seperti sesuatu untuk orang kaya, berduit, mapan dalam karir dan kehidupan yang aman. Tapi faktanya, investasi seperti saham tidak memihak pada latar belakang orang tersebut.
Jadi, siapapun bisa terlibat dalam investasi saham di InvestasiKu misalnya. Karena, mulai dari Rp100.000 saja, kamu sudah bisa menabung dan berpotensi memperoleh keuntungan jangka pendek maupun panjang.
Setelah kamu mengalokasikan ke berbagai kebutuhan, waktunya anda fokus untuk membangun tabungan lewat investasi saham. Instrumen ini memiliki potensi pengembalian yang lebih besar daripada deposito.
Pada sisi lain, saham juga memiliki resiko. Kamu tidak bisa menghilangkan risiko tersebut. Hanya saja, kamu bisa memperkecil risiko pada instrumen terkait dengan memilih saham kategori blue chip.
Terakhir, jangan menggunakan dana darurat untuk berinvestasi. Dana darurat ini sifatnya harus mudah dicairkan serta memiliki risiko fluktuasi jangka pendek dan risiko kegagalan yang rendah seperti deposito.