Daftar Isi
Pernah dengar ada investor A, yang suntikan dana ke perusahaan B, atau ke perusahaan lainnya? Kok, bisa tiba-tiba kasih dana?
Memangnya, investor itu apa? Apakah orang kaya, konglomerat, orang asing, pejabat, atau siapa? Nah, biar Kawan Visto nggak bingung, apalagi mau terjun ke dunia saham, yuk simak informasi tentang investor di bawah ini!
Apa Itu Investor?
Investor adalah orang (individu) atau entitas lain (seperti perusahaan), yang memiliki uang dan ingin menginvestasikan dananya, dengan cara memberikan modal, dan berharap bisa menerima pengembalian keuntungan.
Singkatnya, investor adalah pelaku investasi yang menanamkan uang atau modalnya, ke dalam sebuah bisnis dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Investor menginvestasikan dananya ke dalam bentuk apa?
Nah, di sini investor bergantung pada instrumen keuangan yang berbeda. Dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian keuntungan dan mencapai tujuan keuangan.
Ada banyak jenis instrumen investasi, yang bisa dipilih para investor untuk mencapai tujuan keuangan, di antaranya adalah:
- Saham
- Obligasi
- Komoditas
- Reksa dana
- Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF)
- Opsi
- Berjangka
- Valuta asing
- Emas
- Perak
- Rencana pensiun, dan properti.
Adapun, tujuan keuangan dari melakukan investasi bisa untuk berbagai macam hal, seperti membangun tabungan pensiun, mendanai pendidikan perguruan tinggi, atau hanya mengumpulkan kekayaan tambahan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Kamus Investasi Lengkap
Jenis-jenis Investor
Asal punya modal, siapapun bisa jadi investor. Bahkan, investor sendiri bisa dibagi menjadi berbagai jenis, yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pembiayaan, dalam perintisan suatu bisnis. Berikut informasinya:
Kerabat dan Keluarga: Jenis investor yang satu ini, bisa dimanfaatkan sebagai bantuan permodalan yang mungkin bisa dipercaya. Dana yang diberikan juga tidak sebanyak investor besar.
Perbankan: Bank menjadi jenis investor berupa entitas perusahaan, yang bisa memberikan modal melalui fasilitas pinjaman yang disediakannya. Bank sendiri nantinya akan mendapatkan keuntungan dari bunga yang dibebankan kepada sang peminjam.
Angel Investor: Bisa memberi modal dengan jumlah yang besar, angel investor ini bersedia untuk menanamkan dananya pada suatu bisnis kecil, perintis atau startup, untuk dijadikan modal perusahaan. Kamu bisa menghubungi secara daring, luring, atau diperkenalkan melalui perintis bisnis lainnya.
Akselerator dan Inkubator: Jenis investor berupa program perusahaan, yang memang memfasilitasi dan membiayai usaha-usaha kecil dan menengah. Melalui akselerator dan inkubator, para pebisnis juga bisa berkesempatan untuk dipertemukan dengan investor besar, untuk mendapatkan pendanaan yang lebih besar lagi.
Perusahaan Venture Capital: Jenis investor ini adalah investor yang bisa memberikan dana terbesar, sehingga ia sangat diincar oleh para usaha-usaha kecil atau startup. Bahkan, investor ini juga mampu membuat suatu usaha kecil, mendapatkan kredibilitas dan visibilitas.
Investor Korporasi: Memiliki sistem yang ketat dan tersusun secara rapi, investor korporasi adalah jenis investor yang hanya memilih bisnis yang memiliki perkembangan yang bagus. Sehingga, investor bisa mendapatkan keuntungan yang besar, karena dana dari investor ini juga mampu mendorong angka pertumbuhan keuangan perusahaan.
Jadi investor, enak juga yah! Hanya bermodalkan dana, lalu tanamkan modalnya di sebuah bisnis, dan kamu bisa dapat untung.
Tapi, kalau cuma punya modal kecil, memang bisa jadi investor? Bisa dong!
Mau Jadi Investor Muda Sukses? Mulai dari InvestasiKu ya!
Investor dapat menganalisis peluang dari sudut yang berbeda, dan umumnya mereka lebih memilih untuk meminimalkan risiko serta memaksimalkan pengembalian.
Investor adalah orang yang berkutat pada instrumen keuangan yang berbeda untuk mendapatkan tingkat pengembalian untuk mencapai tujuan dan sasaran keuangan.
Instrumen investasi tersebut bisa berupa saham, obligasi, reksadana, derivatif, komoditas, sampai properti
Investor itu berbeda dengan trader, karena investor mengambil posisi strategis jangka panjang pada perusahaan atau emiten terkait. Acuan utama Investor adalah berorientasi pada strategi pertumbuhan atau nilai.
Investor adalah seorang penanam modal serta menempatkannya pada suatu aset untuk keuntungan jangka panjang.
Sementara, seorang trader berusaha untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek dengan membeli dan menjual saham secara berulang-ulang.
Investor biasanya menghasilkan pengembalian dengan menggunakan modal baik sebagai investasi ekuitas atau utang.
Investasi ekuitas memerlukan kepemilikan saham dalam bentuk saham perusahaan. Nantinya, mereka akan dibayar dengan dividen serta menghasilkan keuntungan modal dari hasil kenaikan valuasi emiten tersebut.
Ada juga Investasi hutang, instrumen ini berupa pinjaman yang diberikan kepada individu atau perusahaan. Kamu bisa juga membeli hutang tersebut. Disebutnya obligasi. Biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan yang membayar bunga dalam bentuk kupon.
Baca juga: Cara Belajar Saham dari Nol
Memahami Investor
Setiap investor mempunyai karakteristik yang beragam. Mulai dari risiko, modal, gaya, preferensi, dan kerangka waktu.
Misalnya, beberapa investor mungkin lebih menyukai investasi yang resikonya sangat rendah, tentu saja hal ini bersamaan dengan keuntungan yang kecil. Seperti sertifikat deposito dan produk obligasi tertentu.
Pada sisi lain, ada juga seorang investor yang cenderung mengambil risiko tambahan dalam upaya untuk membuat keuntungan yang lebih besar.
Investor ini mungkin berinvestasi dalam mata uang, pasar negara berkembang, atau saham, sambil berurusan dengan isu hangat yang mempengaruhi instrumen tersebut setiap harinya.
Perbedaan juga dapat kamu pahami dengan istilah "investor" dan "trader" yang mana, investor adalah pemegang saham dengan durasi bertahun-tahun hingga beberapa dekade (juga disebut "swing trader" atau "holder"). Sementara itu, pedagang umumnya memegang posisi dalam sehari saja.
Investor adalah bisa juga sebuah institusi atau organisasi seperti perusahaan keuangan. Mereka membangun portofolio yang cukup besar dalam saham dan instrumen keuangan lainnya.
Seringkali, mereka dapat mengumpulkan dan mengumpulkan uang dari beberapa investor kecil (individu dan/atau perusahaan) untuk melakukan investasi yang lebih besar.
Karena itu, investor institusional seringkali memiliki kekuatan dan pengaruh pasar yang jauh lebih besar terhadap pasar daripada investor ritel.
Investor Pasif Vs Aktif Investor
Investor pasif adalah jenis penanam modal yang cenderung membeli dan menahan aset dalam jangka panjang dan tahan dari berbagai isu pasar.
Mereka membeli saham dan menjualnya pada periode harian, acuan nya berdasarkan analisis teknikal serta fundamental pada hari ini adalah investor aktif.
Salah satu contoh pendekatan aktif adalah investor "nilai" yang berusaha membeli saham dengan harga rendah dibandingkan dengan nilai bukunya.
Selain itu, investor pasif mungkin berusaha untuk berinvestasi jangka panjang pada saham "prospek bagus". Mungkin saja mereka kehilangan uang saat ini tetapi pada beberapa tahun kemudian, saham tersebut tumbuh dengan cepat dan menjanjikan.
Setelah itu Investasi pasif menjadi semakin populer, di mana ia mengambil alih strategi investasi aktif sebagai logika pasar saham yang dominan.
Bagi kamu yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi, investor pasif & aktif, dan jenis lainnya mungkin ingin mempertimbangkan untuk mendaftar investasiku yang merupakan aplikasi investasi saham terbaik dan terpercaya.