Istilah hedging tidak melulu berkaitan pada konteks teknik manajemen risiko suatu perusahaan, tetapi juga dalam dunia saham. Namun pemahaman dasarnya masih sama, yakni teknik melindungi nilai dari risiko kerugian atas investasi.
Bagaimana penjelasan lebih lanjutnya? Yuk, simak artikel berikut ini!
Pengertian Teknik Hedging dalam Dunia Saham
Kamu pasti sudah paham bahwa prinsip investasi itu hanya satu yakni high risk-high return dan low risk-low return. Jika diterjemahkan adalah peluang keuntungan saham akan tinggi sejalan dengan risiko yang tinggi pula, pun sebaliknya.
Risiko investasi ini menjadi kondisi realistis yang kemungkinan terjadi atas hasil return dari investasi jenis apapun. Maka dari itu, kamu harus meminimalisir risiko tersebut dengan teknik hedging.
Istilah hedging apabila diterjemahkan adalah “lindungi nilai”. Dalam konteks saham, hedging adalah teknik yang digunakan oleh para investor untuk mengurangi risiiko kerugian dengan melindungi nilai aset mereka pada instrumen tertentu.
Tentu saja, tujuan teknik hedging dalam saham ini adalah melindungi nilai aset saham dan memberikan keuntungan bagi investor.
Teknik hedging tak hanya sekadar mengurangi risiko kerugian saja, tetapi juga memungkinkannya untuk menganalisis kemungkinan terjadinya risiko dalam suatu investasi saham.
Mengingat pergerakan harga saham itu naik turun karena berbagai faktor yang sulit diprediksi, maka kamu selaku investor harus tetap jaga-jaga dengan teknik hedging ini. Alhasil, jika ternyata risiko tersebut terjadi, maka investor tidak menanggung dalam jumlah besar.
FYI, teknik hedging ini juga kerap digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang transaksinya menggunakan mata uang asing (valas). Hal tersebut karena pergerakan nilai mata uang asing itu juga naik turun, maka akan berpengaruh pada untung-rugi perusahaan.
Baca Juga: Jebakan Batman dalam Investasi Saham - Menjebak Investor dengan Ilusi Keuntungan
Bagaimana Teknik Hedging Saham Ini Dapat Diterapkan?
Teknik hedging untuk melindungi nilai ini memiliki beberapa cara yang dapat diterapkan sesuai kebutuhan atas saham. Berikut penjelasannya:
1. Arbitrase
Cara arbitrase dalam teknik hedging banyak dilakukan oleh investor. Caranya adalah dengan melakukan pembelian saham sebuah emiten, kemudian menjualnya ke tempat lain pada harga yang lebih tinggi.
Melalui cara arbitrase ini justru kamu sebagai investor saham dapat berpeluang untung besar dari penjualan tersebut.
2. Diversifikasi
Cara diversifikasi dalam teknik hedging ini hampir mirip dengan nasihat orang tua akan menabung, yakni dengan memisahkan tabungan di beberapa tempat.
Nah, apabila dalam konteks saham maka cara diversifikasi ini adalah menyimpan aset saham tidak hanya di satu emiten saja.
Jika seorang investor hanya menanamkan saham pada satu emiten saja, maka ketika harga saham dari emiten tersebut anjlok, justru akan mengalami kerugian.
Jadi, lebih baik kamu menanamkan saham pada beberapa emiten dengan berbeda sektor. Misalnya pada sektor perbankan, kamu menanamkan pada emiten BBCA. Sementara pada sektor energi, kamu menanamkan pada emiten ADRO.
3. Average Down
Cara average down dalam teknik hedging ini mewajibkan investor untuk selalu memantau perkembangan trafik harga saham dari suatu emiten.
Pasalnya, cara ini dapat dilakukan dengan membeli saham secara bertahap khususnya saat terjadi penurunan harga pada saham tersebut.
Jadi, saat harga saham tersebut tengah naik, maka investor akan mendapatkan keuntungan besar. Lagipula, hasil keuntungan tersebut bisa menutupi kerugian atas pembelian pertama.
4. Tutup Tunai
Cara tutup tunai dalam teknik hedging adalah yang termudah dan dilakukan saat saham mengalami penurunan harga yang tidak menentu.
Jadi, investor lebih baik menyimpan uangnya secara tunai alih-alih ditanamkan dalam saham yang tengah menurun harganya tersebut. Alasannya adalah supaya melindungi finansial dan mengurangi kerugian yang dialami oleh investor.
Baca Juga: 14 Faktor Pertimbangan Investor Untuk Berinvestasi Pada Reksadana
Mau Memantau Harga Saham Secara Mudah?
Nah, itulah penjelasan apa itu teknik hedging dalam dunia saham yang merujuk pada upaya melindungi aset saham yang dimiliki investor terutama saat harga saham tengah turun. Salah satu caranya adalah dengan senantiasa memantau perkembangan trafik harga saham dari suatu emiten supaya dapat membeli saham saat penurunan harga.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka untuk memantau perkembangan trafik harga saham tersebut melalui aplikasi smartphone saja. Salah satunya adalah aplikasi InvestasiKu.
Dari aplikasi ini, kamu dapat melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun reksadana melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Moningka, Rosari S., dkk. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Hedging pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020. Jurnal LPPM, Vol. 6 (1).