High Risk High Return Investasi Saham - Dunia saham memang tidak akan ada habisnya jika dikuliti hingga istilah-istilahnya, termasuk high risk high return.
Sesuai dengan terjemahannya, high risk high return adalah prinsip bahwa peluang keuntungan tinggi pasti akan sejalan dengan risiko yang tinggi pula. Itulah mengapa saat berinvestasi, kamu harus memanfaatkan potensi yang ada.
Yuk, pahami maknanya lebih lanjut dalam ulasan berikut ini!
Apa Itu ‘High Risk High Return’?
High risk high return merujuk pada prinsip penanaman modal bahwa semakin tinggi risiko (risk), maka akan semakin tinggi pula keuntungannya (return).
Sebaliknya, semakin rendah risiko penanaman modal maka akan semakin rendah pula keuntungannya.
Jadi, jika ada sebuah instrumen investasi terutama saham dengan risiko tinggi, maka emiten instrumen investasi saham tersebut tentu saja akan menawarkan keuntungan tinggi pula bagi para investor.
Kamu perlu memahami bahwa setiap instrumen investasi pasti akan memiliki pergerakan trafik yang tidak pasti. Kondisi ini dipengaruhi beberapa hal seperti perubahan harga pasar hingga inflasi.
Istilah ini dicetuskan untuk menggambarkan bahwa semakin tinggi risiko dari investasi, maka akan semakin tinggi pula keuntungannya. Maka dari itu, kamu harus memperhatikan apa saja hal-hal yang termasuk risiko dalam instrumen investasi termasuk saham.
Baca Juga: Delisting Saham - Pengertian dan Dampaknya Bagi Investor
Apa Saja High Risk yang Mengintai Instrumen Investasi?
Nah, high risk alias risiko tinggi ini ada beberapa yang kemungkinan mengintai instrumen investasi saham milikmu, yakni:
1. Capital Loss
Kondisi dimana investor mengalami kerugian ketika menjual sahamnya saat harganya turun. Kondisi ini juga terjadi saat harga jual justru lebih rendah daripada harga beli.
Capital loss ini dapat terjadi karena beberapa hal. Mulai dari investor yang kehilangan kepercayaan, terjadi fluktuasi pasar, atau bahkan investor mengambil keputusan yang salah.
Khususnya saham, adalah instrumen investasi yang memiliki tingkat perubahan harga secara tinggi. Jadi kamu sebagai investor harus selalu berhati-hati.
2. Emiten Bankrut
Jika emiten alias perusahaan yang menerbitkan saham publik itu mengalami kebangkrutan, maka pemegang saham berhak mengajukan klaim atas asetnya.
Nantinya, saham emiten yang bangkrut tersebut akan delisting dari BEI. Lalu, bagaimana nasib saham milik para investor?
Dana saham dapat kembali ke investor tetapi prosesnya tidak mudah dan harus melalui ketetapan pengadilan.
3. Risiko Likuiditas
Likuiditas adalah kondisi dimana saham diminati banyak investor sehingga mudah dijual di pasar sekunder. Semakin tinggi frekuensi transaksi saham, maka akan semakin tinggi pula likuiditas sahamnya.
Jadi, risiko likuiditas adalah risiko saham ketika suatu emiten sulit menjual sahamnya karena kurangnya minat investor. Ada beberapa alasan mengapa investor kurang berminat pada suatu saham emiten, salah satunya adalah penurunan kinerja perusahaan yang bersangkutan.
4. Risiko Suspensi
Suspensi adalah kondisi ketika saham dihentikan perdagangannya oleh BEI. Biasanya berlaku selama 1 hari saja, atau bahkan hingga bertahun-tahun bergantung dengan hasil peninjauan BEI.
Selama suspensi itu, investor tidak boleh melakukan transaksi jual beli saham dari emiten yang bersangkutan.
5. Risiko Pasar
Adalah risiko dalam pasar saham yang biasanya karena hal-hal tidak diduga. Mulai dari perubahan suku bunga Bank Indonesia sebagai bank sentral, kondisi sosial politik negara, hingga terjadinya pandemi.
6. Risiko Forced Delisting
Hal ini berkenaan dengan risiko suspensi sebelumnya.
Jadi saat suatu emiten terkena sanksi suspensi, maka emiten tersebut dapat dikeluarkan secara paksa dari BEI.
Bagaimana Memahami High Risk High Return Dalam Investasi?
Belajar Investasi dari Ahlinya
Tenang saja, semua ahli investasi itu pasti juga belajar pada saat awalnya. Jadi, kamu pun juga berhak dan wajib belajar investasi supaya memahami bagaimana meminimalisir risiko tetapi tetap mendapatkan keuntungan tinggi.
Lagipula, saat ini sudah banyak media yang memberikan tips dan trik jitu seputar investasi. Salah satunya di InvestasiKu yang lengkap dengan tayangan live setiap hari dari ahlinya.
Nah, jika kamu adalah seorang investor pemula maka sebaiknya memilih InvestasiKu saja untuk menanamkan modal dalam instrumen saham maupun reksadana. InvestasiKu ini aman dan terkendali sebab diawasi oleh OJK.