Daftar Isi
Di dalam dunia saham, mungkin kamu sering dengar para trader melontarkan istilah head and shoulders pattern.
Wah, apaan tuh? Kok kaya merek sampo?
Bukan! Maksud dari head and shoulders pattern di sini, bukan merek sampo ya Kawan Visto, melainkan sebuah pola pergerakan harga pada grafik saham, atau dikenal sebagai pola pembalikan arah.
Terlebih, di dalam dunia saham ada banyak jenis chart pattern, salah satunya adalah head and shoulders pattern.
Sering Disebut Pola Kepala dan Bahu
Secara umum, head and shoulders pattern ini artinya adalah kepala (head) dan bahu (shoulders), yang digambarkan membentuk sebuah pola harga saham, dengan tiga puncak. Maka tak heran, jika istilah ini juga sering disebut sebagai pola kepala dan bahu.
Mengapa ada tiga puncak? Karena logikanya, manusia memiliki dua bahu dan satu kepala. Sehingga head and shoulders pattern ini juga memiliki dua puncak dengan puncak tertinggi di tengahnya sebagai kepala.
Lalu, bagaimana cara bacanya? Sebelum tahu cara membacanya, kita bahas dulu penjelasan lengkap terkait head and shoulders pattern berikut ini yuk.
Apa Itu Head and Shoulders Pattern?
Head and shoulders pattern atau pola kepala dan bahu adalah pola yang menjelaskan formasi grafik tertentu, sebagai cara untuk memprediksi pembalikan tren harga saham, dari bullish ke bearish.
Pola ini disebut sebagai pola andalan para trader, karena pola ini menjadi salah satu dari banyaknya pola teratas, yang mampu memberikan sinyal kuat.
Pola kepala dan bahu juga sering digunakan untuk trading harian (day trading) dan menengah (swing trading).
Komponen Head and Shoulders Pattern
Bagaimana head and shoulders pattern ini bisa terbentuk, atau ada komponen apa saja, yang membuat pola ini disebut head and shoulders pattern?
Jadi, syarat untuk membentuk pola kepala dan bahu ini, harus memiliki 3 komponen yaitu:
- Pertama, pola terbentuk setelah adanya tren bullish yang panjang, yang membuat harga naik ke puncak, lalu kemudian menurun untuk membentuk lembah.
- Kedua, setelah membentuk lembah, harga naik lagi untuk membentuk puncak, dengan titik yang lebih tinggi, dari titik puncak sebelumnya, kemudian menurun lagi.
Ketiga, harga naik untuk ketiga kalinya, tetapi hanya berada di level puncak pertama, sebelum turun sekali lagi.
Baca juga: Rekomendasi Buku Belajar Investasi Saham
Kapan Pola Head and Shoulders Terjadi?
Biasanya, pola ini akan terjadi saat tren pergerakan harga saham, sedang menunjukkan kenaikan (uptrend), yang mengisyaratkan bahwa akan adanya (kemungkinan) pembalikan arah tren (trend reversal).
Cara menemukan pola ini pun tidak begitu sulit. Karena, pola head and shoulders ini, kemungkinan besar terjadi dan valid, di semua time frame.
Cara Melihat Pola Head and Shoulders Pattern
- Pertama, sebelum tren menunjukkan tren naik, lakukan identifikasi tren saham di pasar secara keseluruhan
- Memisahkan, struktur pola yang sudah membentuk head dan shoulders
- Perhatikan jarak antara head dan shoulders, di mana posisinya harus sedekat mungkin dengan jarak yang sama
- Selanjutnya, buat garis leher (neckline) secara vertikal dari pola tersebut, di titik terendah antara kedua bahu.
Jenis-jenis Head and Shoulders Patterns
Setidaknya ada dua jenis head and shoulders patterns, yang perlu trader maupun investor ketahui. Berikut jenis-jenisnya:
- Head and Shoulders Bullish
- Inverted Head and Shoulders
Gimana Cara Trading Pakai Head and Shoulders Pattern?
Baik trader maupun investor, bisa menggunakan pola kepala dan bahu untuk melakukan trading. Nah, setelah kamu sudah menemukan pola kepala dan bahu tersebut, kamu harus apa?
Begini cara pakainya:
- Buat garis neckline: Ketika kamu sudah menemukan pola kepala dan bahu, yang mencakup head (kepala), left shoulders (bahu kiri), dan right shoulders (bahu kanan), kamu bisa langsung tarik neckline dan menghubungkannya, dari titik support di bahu kiri ke bahu kanan. Atau, menghubungkan titik terendah dari dua lembah.
- Stop loss pertama: Setelah itu, kamu bisa lakukan entry sell ketika harga saham sudah menembus garis neckline, dengan stop loss di level yang setara dengan bahu kanan (sell-1).
- Stop loss kedua: Kemudian, kamu lakukan entry sell kedua, ketika harga gagal menembus neckline, dengan stop loss beberapa pip di atas neckline.
Baca juga: Cara Scalping Saham Pemula Wajib Masuk
Kekurangan dan Keuntungan Pola Head and Shoulders untuk Trading
Kekurangan
- Sulit memprediksi waktu yang pasti, kapan pola kepala dan bahu tersebut, kapan terbentuk
- Trader dan investor tidak bisa melakukan entry, jika pola belum terbentuk sepenuhnya, sehingga masa tunggu akan menjadi lama
- Kemungkinan ada false breakout pada area neckline, yang berkemungkinan bisa menyentuh harga stop loss
- Kemungkinan, harga tidak akan bergerak menyentuh target profitnya, jadi disarankan untuk tetap pantau kondisi pasar
- Strategi entry, tidak bisa dipakai jika pola tidak terbentuk sempurna
- Pola kepala dan bahu ini, bersifat subjektif
Keuntungan
- Pola kepala dan bahu, bisa digunakan untuk jenis pasar dan aset perdagangan apapun, termasuk kripto
- Menjadi formasi atau pola paling akurat untuk memberikan sinyal pembalikan arah tren
- Cara identifikasi mudah, jika kamu sudah paham komponen-komponennya
- Tingkat risikonya hingga pengambilan profit bisa didefinisikan dengan baik.
- Cocok untuk investor dan trader pemula
Itu dia beberapa informasi penting terkait pola kepala dan bahu atau head and shoulders pattern, yang menjadi pola paling sering digunakan para trader.
Nah, jika kamu trader harian atau bulanan, bisa gunakan pola ini sebagai acuan, untuk membantu menentukan keputusan jual atau beli saham.
Yuk, miliki saham incaran pertamamu, melalui aplikasi saham online InvestasiKu, dan dapatkan cashback berupa Allo Points!