SAHAM
 

Direksi BBCA Lepas 1 Juta Lembar Saham untuk Aksi Profit Taking

by William Fernandes - 18 Jan 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Pada awal tahun 2024 ini, diketahui terjadi aksi penjualan saham oleh dua direksi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Penjualan saham tersebut dilakukan oleh sang Direksi, yakni Tan Ho Hien Subur Tan dan Lianawaty Suwono.

Bukan transaksi biasa, penjualan saham ini ternyata merupakan bagian dari strategi profit taking, yang dilakukan oleh Direksi BBCA.

 

Subur Tan Melepas 1 Juta Lembar Saham BBCA

Pada tanggal 10 Januari 2024, Subur Tan melakukan penjualan sebanyak 1 juta lembar saham BBCA, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp9.650 per lembar.

Transaksi ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp9,65 miliar bagi Subur Tan. Setelah penjualan ini, kepemilikan saham Subur Tan turun menjadi 10,35 juta lembar, atau 0,008% dari total saham yang beredar.

Lianawaty Suwono juga melakukan penjualan saham BBCA sebanyak 500 ribu lembar, dalam dua kali transaksi. Pada tanggal 9 Januari 2024, Lianawaty melepas 250 ribu lembar saham dengan harga Rp9.600 per lembar.

Kemudian, pada tanggal 10 Januari 2024, Lianawaty kembali melepas 250 ribu lembar saham dengan harga Rp9.650 per lembar. Dengan penjualan ini, Lianawaty berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp4,81 miliar.

 

Baca juga: Laba BBCA Naik 25.8% hingga Kuartal III 2023

 

Strategi Profit Taking Direksi BBCA

Aksi penjualan saham oleh direksi BBCA ini merupakan bagian dari strategi profit taking. Profit taking adalah tindakan menjual saham untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham yang telah terjadi.

Direksi BBCA memanfaatkan tren kenaikan harga saham BBCA pada awal tahun 2024, untuk melakukan penjualan saham dan mengoptimalkan keuntungan yang mereka dapatkan.

 

Timing Profit Taking

Timing dalam melakukan profit taking sangat penting. Beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan timing profit taking antara lain:

  • Analisis Teknikal: Menggunakan indikator teknikal seperti moving average, support dan resistance, atau pola grafik untuk mengidentifikasi level harga yang potensial untuk melakukan profit taking.
  • Analisis Fundamental: Memperhatikan kondisi perusahaan, kinerja keuangan, dan berita terkait yang dapat mempengaruhi harga saham.
  • Target Keuntungan: Menetapkan target keuntungan yang realistis dan melakukan profit taking ketika harga saham sudah mencapai target tersebut.

 

Baca juga: Kisah Inspiratif Robert Budi Hartono, yang Punya Djarum & BCA!

 

Strategi Profit Taking

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam profit taking, antara lain:

 

1. Partial Profit Taking

Mengambil sebagian keuntungan dengan menjual sebagian saham yang dimiliki. Sementara sisanya tetap diinvestasikan untuk memanfaatkan potensi kenaikan harga saham yang lebih lanjut.

 

2. Trailing Stop

Menggunakan trailing stop order, untuk menjual saham ketika harga saham turun sebesar persentase tertentu, dari harga tertinggi yang pernah dicapai. Strategi ini memungkinkan investor untuk tetap mengambil keuntungan jika harga saham terus naik, namun juga melindungi keuntungan yang sudah didapatkan jika harga saham turun.

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO