Daftar Isi
Tidak bisa dipungkiri, bahwa saat ini bank digital sudah semakin menjamur, dan naik daun. Sebut saja seperti Allo Bank, Bank Jago, Blu BCA dan masih banyak lagi.
Terlebih, kini zaman dan teknologi sudah semakin canggih, sehingga masyarakat juga harus mengikuti perkembangan yang ada. Hadirnya bank digital, tentunya sangat membantu memenuhi kebutuhan manusia, terutama untuk hal finansial.
Namun, tahukah kamu, bahwa deretan bank digital ini rata-rata berasal dari bank konvensional, yang populer sampai yang tidak populer atau yang dulunya bank “kecil”? Bahkan, beberapa di antaranya berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia.
Nah, buat kamu yang belum tahu dan penasaran, yuk intip informasi daftar bank digital populer di Indonesia, sekaligus ramalan bank digital yang akan bertahan dari sengitnya persaingan dunia perbankan.
10 Bank Digital Populer di Indonesia
1. Bank Jago - PT Bank Jago/Arto
Pertama ada Bank Jago dari PT Bank Jago Tbk. yang didirikan pada 1 Mei 1992, namun baru mendapatkan izin pada 10 Juli 1992. Awalnya, PT Bank Jago bernama PT Bank Artos Indonesia dan pertama kali melakukan praktik perbankan profesionalnya pada 12 Desember 1992.
Nah, pada tahun 2020, PT Bank Artos Indonesia Tbk berganti nama menjadi PT Bank Jago Tbk, dan setelah itu meluncurkan Bank Digital bernama Jago.
Berawal dari bank konvensional dan sudah berdiri selama 30 tahun, Bank Jago tetap menghadirkan inovasi guna memberikan kenyamanan dan pelayanan ekstra pada para nasabahnya.
PT Bank Jago akhirnya juga berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada awal Juni lalu, dengan kode saham ARTO, dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp129,9 triliun.
Cek juga: Berita dan Harga Saham Bank Jago Hari Ini
2. Jenius - Bank BTPN
Bank digital yang populer di Indonesia selanjutnya ada Jenius. Siapa yang tidak tahu bank digital yang satu ini, karena mereka memiliki strategi marketing melalui sales yang unik.
Di mana para sales marketingnya, tersebar luas di berbagai ruang publik, untuk menawarkan layanan perbankan unggul mereka. Jenius sendiri merupakan layanan keuangan berupa aplikasi digital dari BTPN, yang diluncurkan pada tahun 2016.
Jenius tentunya memberikan banyak layanan, yang dapat membantu banyak aktivitas finansial, seperti menabung, transfer, jual beli, serta fitur keuangan lain seperti pengatur keuangan.
Bank BTPN sendiri juga telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, atau IPO pada 12 Maret 2008.
3. Livin by Mandiri
Berasal dari bank konvensional ternama, Livin’ by Mandiri merupakan deretan bank digital terpopuler di Indonesia. Livin sendiri merupakan konversi digital dari Bank Mandiri, yang mampu memudahkan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi.
Gabungan Bank Mandiri dengan Mobile Banking ini, bisa membantu nasabah, dalam mengecek tabungan maupun deposito dalam satu tempat.
Tidak hanya itu, nasabah juga bisa melakukan transaksi, hingga melihat riwayat transaksi, rekap keuangan, yang aman. Buat kamu yang tertarik untuk menjadi bagian dari pemegang saham perusahaan ini, Bank Mandiri sendiri sudah melantai di bursa pada 14 Juli 2003.
4. Blu BCA
Siapa yang tidak tahu, bank swasta terpopuler di Indonesia yakni Bank BCA. Tidak mau ketinggalan, Bank BCA juga menghadirkan bank digital, bernama BLU BCA.
Adapun, BLU BCA ini menjadi bank digital terbaik di Indonesia 2022, dengan layanan perbankan digital yang digemari oleh kalangan muda. Mengapa? Karena BLU BCA memiliki tampilan yang user friendly, desain menarik, fitur lengkap, serta produknya sangat sesuai dengan generasi masa kini.
Bank BCA sendiri merupakan perusahaan perbankan yang juga sudah tercatat di BEI, dan IPO pada 31 Mei 2000 dengan kode saham BBCA.
Baca juga: Beli Saham BCA Pasti Dapat Cashback Points
5. Neo Bank
Selanjutnya, ada bank digital dari Neo Bank yang cukup populer di Indonesia. Sama seperti bank digital lainnya, Neo Bank juga memiliki layanan digital, yang bisa memberikan kemudahan bagi nasabah, untuk melakukan kegiatan transaksi apa saja.
Kamu bisa dengan mudah untuk membuka rekening lewat online dari rumah, tanpa harus antri, datang ke kantor cabang, dan lainnya. Meski berbasis online, Neo Bank tentunya tetap menjaga data para nasabahnya, sehingga sangat aman untuk digunakan.
Apakah Bank Neo juga tercatat di bursa? Tentu saja ada, di mana Neo Bank melalui PT Bank Neo Commerce Tbk dengan kode saham BBYB, resmi melantai di BEI pada 13 Januari 2015.
6. Allo Bank - Harda Bank Indonesia
Nah, untuk bank digital yang satu ini, hadir dengan cara yang tidak biasa. Bagaimana tidak, Allo Bank muncul dan langsung menghebohkan dunia perbankan.
Pasalnya, Allo Bank dari PT Allo Bank Indonesia Tbk muncul dengan promosi yang unik, yakni dengan membuat event musik besar, bernama Allo Bank Festival pada 2022 lalu.
Tidak tanggung-tanggung, event musik Allo Bank Festival 2022 tersebut, berlangsung selama 3 hari berturut-turut, mulai dari 20-22 Mei 2022. Musisi yang diundang juga banyak, bahkan hingga musisi mancanegara seperti Girl Band Korea.
Allo Bank sendiri merupakan bank digital baru, yang rilis di tahun 2022, milik Chairul Tanjung alias CT. Sebelum diakuisisi CT, awalnya Allo Bank bernama Bank Harda Indonesia.
Jadi, Allo Bank sendiri masih termasuk bank digital baru, yang juga sudah resmi melantai di BEI pada 12 Agustus 2015, dengan kode saham BBHI.
7. MNC Bank
MNC Bank belum lama ini juga menginformasikan, bahwa ia juga sudah resmi dan mendapatkan izin menjadi bank digital, melalui Motion Banking, berdasarkan pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun, MNC Bank telah mendapatkan izin OJK dan telah menjalankan layanan perbankan digital, sejak bulan Mei 2021. PT Bank MNC Internasional juga sudah tercatat di Bursa Efek, dan IPO sejak 15 Juli 2002 dengan kode saham BABP.
8. TMRW by UOB
PT UOB Bank Indonesia tidak ingin ketinggalan untuk menghadirkan bank digital, seperti bank lainnya. Namun, bank digital dari UOB pertama kali diluncurkan pada 2019 di Thailand.
Tidak lama kemudian, bank digital UOB bernama TMRW ini masuk di Indonesia tepatnya pada tahun 2020. Adapun, TMRW ini merupakan bank digital yang dirancang, bagi para generasi digital khususnya di ASEAN. Jadi, bank digital TMRW tidak hanya ada di Indonesia ya guys!
Lalu, di tahun yang sama, yakni masih di tahun 2020, UOB berhasil menyabet berbagai penghargaan. Adapun, salah satu penghargaan yang didapatkan UOB Indonesia, adalah Best Digital Bank dalam ajang The Alpha Southeast Asia 2020.
9. Bank Raya - AGRO
Tidak hanya fokus di layanan simpanan hingga pinjaman, Bank BRI juga meluncurkan bank digital yakni Bank Raya. PT Bank Raya yang dulunya bernama Bank Agro merupakan anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan kode saham BBRI.
Adapun, BBRI ingin melakukan pembaruan terhadap pelayanan perbankan, guna mendorong pertumbuhan Gig Economy, yang berpeluang untuk mendapatkan penghasilan tidak terbatas.
Nah, dari hal tersebut, maka Bank Raya berkomitmen untuk menjadi The Best Digital Bank for Agri and Beyond. Caranya yakni dengan menjadi House of Fintech dan Home for Gig Economy.
Sama dengan bank konvensional pada umumnya, bank digital Bank Raya juga menawarkan layanan simpanan dan pinjaman, bagi para nasabah. Adapun nama produknya diantaranya adalah Pinang Maksima, Pinang Performa, Pinang Flexi, hingga Pay Later Pinang.
Baca juga: Mengenal SeaBank, Pemiliknya, Hubungannya dengan Shopee, & Sahamnya
10. Line Bank - Hana Bank
Terakhir ada Line Bank dari Hana Bank, yang juga merupakan salah satu bank digital baru, dan meluncur pada 10 Juni 2021. Di sini, Line Bank Menggaet Hana Bank yang diakuisisi sebagai bagian dari LINE Corporation.
Dikenal sebagai aplikasi chatting, kini Line Bank hadir dengan memberikan berbagai produk layanan perbankan, yang dikemas secara digital.
Line Bank ini sangat cocok untuk para generasi muda, di mana para nasabah bisa membuka rekening baru tanpa harus menghabiskan banyak waktu. Bahkan, Line Bank juga tidak mematok biaya bulanan pada para nasabahnya.
3 Bank Digital yang Diramal Akan Tetap Bertahan
Menurut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yakni Jahja Setiaatmadja, di mana ia meramalkan bahwa akan ada tiga bank digital saja, yang bisa bertahan dalam satu dekade ke depan.
Wah siapa sajakah mereka?
Dilansir dari laman Bisnis.com, adapun pernyataan tersebut dibicarakan presdir Bank BCA, dalam webinar Bisnis Indonesia Banking Outlook, pada September 2021 lalu. Mengapa hanya ada 3 bank digital saja, yang mampu bertahan?
Nah, seperti yang kita tahu, bahwa di era serba canggih ini banyak hadir bank digital, dan Jahja memperkirakan hanya akan tersisa 1 atau 3 bank digital saja, dari banyaknya bank digital yang muncul.
“Saya pikir di Indonesia 10 tahun dari sekarang, hanya akan melihat ada 3 bank digital,” ucap Presiden Direktur Bank BCA tersebut.
Adapun, sampai saat ini arena persaingan bank digital seolah hanya mempertemukan, para perusahaan perbankan digital yang dinahkodai oleh para tokoh yang kuat, ditambahkan capaian nilai kapitalisasi pasar yang cukup tinggi.
Seperti tentu saja BLU BCA dari PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Jago Tbk. (ARTO) besutan Jerry Ng, dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang dinakhodai CT Corp.
Namun, Jahja sendiri juga mengingatkan kepada para bank digital lainnya, tentang bagaimana cara atau syarat untuk bertahan di tengah persaingan.
Salah satunya adalah mempunyai nasabah yang aktif, membuat promosi agar menumbuhkan rasa loyalitas terhadap nasabah, hingga partner kerjasama. Karena beberapa hal tersebut, sangat menentukan perkembangan bank digital tersebut kedepannya.