Sebelum beli mobil, mungkin kamu akan melakukan test drive terlebih dahulu. Begitupun, ketika kamu ingin trading saham, dimana kamu harus melakukan backtesting.
Apa itu backtesting? Mengapa seorang trader harus melakukan backtesting? Kawan Visto tahu nggak alasannya? Yuk, kita bahas di sini!
Jadi, sebelum kamu trading saham, tentunya kamu akan mempersiapkan berbagai hal penting. Mulai dari mengenal trading saham itu sendiri, mengetahui jenis analisis, tools yang digunakan, hingga membangun strategi, agar kamu bisa mendapatkan keuntungan dengan cara yang tepat dan cepat.
Seorang trader, bisa dikatakan sukses trading, jika ia bisa melakukan strategi yang terbukti bisa menghasilkan keuntungan, baik di masa lalu maupun di masa kini.
Nah, di dalam membangun strategi trading yang tepat, kamu harus melakukan percobaan atau pengecekan, yang biasa disebut dengan istilah backtesting pada strategi trading.
Pengertian Backtesting
Backtesting merupakan sebuah kegiatan, untuk melakukan pengecekan terhadap strategi trading yang ingin digunakan, agar trader bisa mengetahui seberapa efektif strategi tersebut.
Pengecekan strategi trading yang dimaksud adalah seperti:
- Win rate
- Potensi keuntungan/kerugian yang mungkin didapat
- Maximum drawdown (menggunakan data historis/masa lalu sebagai sumber datanya)
Baca juga: Cara Membeli Saham Bank BCA
Gimana Cara Melakukan Backtesting?
1. Tentukan teknik atau strategi trading
Caranya mudah, dan pastinya sebelum memulai backtesting, kamu harus menentukan teknik trading yang digunakan, termasuk indikatornya, lalu kapan ingin take profit, kapan akan stop loss, dan lainnya.
Untuk teknik trading yang bisa dipilih ada banyak, dan disarankan pilih yang bisa menghasilkan profit beberapa kali saat pertama diterapkan, seperti teknik breakout pola falling wedge.
2. Memilih jangka waktu trading yang tepat
Kapan kamu akan melakukan backtesting? Karena memilih waktu backtesting adalah hal penting, karena dalam periode waktu tertentu harga saham pada grafik pasti akan bergerak dengan waktu yang berbeda-beda.
Disarankan juga untuk melakukan backtesting dalam periode yang lama atau panjang, mulai dari 1-4 tahun, agar pengujian strategi lebih tepat. Mengapa?
Karena, dalam periode tersebut, saham pasti sudah mengalami atau melewati berbagai fase, dari titik tertinggi hingga titik terendah. Sehingga hasil dari uji coba tersebut bisa lebih relevan, untuk memprediksi ketidakpastian pasar di masa yang akan datang.
3. Buka chart saham di aplikasi trading
Setelah memilih teknik trading dan waktu yang tepat, kamu bisa langsung buka chart saham di aplikasi trading. Biasanya, setiap aplikasi trading memiliki fitur backtesting.
Namun, setiap aplikasi trading memiliki nama fitur backtesting, yang berbeda-beda. Bahkan, beberapa aplikasi trading juga menyediakan uji coba secara otomatis, di mana trader tidak perlu menghitung hasil baik keuntungan atau kerugian secara manual.
Nantinya, hasil testing tersebut akan muncul di layar, dan kamu bisa mengamati hasil dari backtesting tersebut.
Setelah kamu sudah melakukan backtesting trading saham, kira-kira hal atau informasi apa saja yang akan kamu dapatkan?
Nah, setidaknya kamu akan mendapatkan beberapa informasi berikut ini:
- Perkiraan net profit dan net loss
- Perkiraan tingkat volatilitas dari aset terkait
- Rata-rata net profit dan net loss
- Perkiraan nilai modal yang pas untuk diinvestasikan ke dalam pasar
- Rasio kemenangan dan kekalahan menggunakan strategi tersebut
- Perkiraan nilai imbal hasil atau return tahunan
- Perbandingan antara return dengan risiko
- Mengenal sistem trading yang digunakan dalam aplikasi
- Mengenal kualitas expert advisor atau robot trading yang ingin Anda gunakan
Buka Online Trading InvestasiKu versi desktop di sini
Keunggulan Backtesting Saham
1. Bisa digunakan sebagai sarana latihan
untuk mengetahui bagaimana sebuah indikator akan bekerja dan bagaimana cara mendefinisikan hasil kinerja indikator tersebut.
2. Bisa digunakan sebagai alat pengujian strategi sebelum menggunakan uang asli
Keuntungan backtesting yang berikutnya adalah bisa membantu para trader untuk melakukan percobaan, sebelum menggunakan uang asli untuk diinvestasikan. Pastikan percobaan tersebut bisa menguji kelayakan strategi.
Jika percobaan strategi memberikan hasil yang buruk, maka kamu tidak akan kehilangan uangmu, dan kamu tidak cocok untuk menggunakan strategi tersebut.
3. Bisa membantu menguji kredibilitas robot trading
Perlu kamu ketahui, untuk melakukan trading saham atau bahkan forex, kini sudah tersedia banyak robot trading yang dijual bebas, di marketplace. Buat apa tuh robot trading?
Jadi, robot trading berfungsi untuk membantu trader melakukan trading saham maupun forex, secara otomatis.
Nah, buat kamu yang mau coba trading menggunakan robot, bisa meminta developer atau penjual robot trading, untuk melakukan backtesting terlebih dahulu, secara live.
Gunanya agar kamu lebih yakin, dengan kualitas bagus atau tidaknya robot trading tersebut, untuk bisa membantu kamu dalam aktivitas trading.