Daftar Isi
Kawan Visto tahu nggak sih, kalau aktivitas jual-beli saham itu, juga ada musim-musim terbaiknya lho!
Bahkan, musim-musim yang akan kita bahwa berikut ini, menjadi musim paling dinantikan para investor di pasar saham, agar mereka bisa dapat profit.
Di dunia investasi saham, musim-musim ini sangat mempengaruhi IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Nama-nama musim saham ini juga unik-unik lho. Mulai dari January Effect, Sell in May and Go Away, Santa Claus Rally, Windows Dressing, dan Earning Season.
Musim-musim ini, tentunya tidak terjadi begitu saja. Karena, ada faktor lain juga yang mempengaruhi. Mulai dari fundamental perusahaan, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi baik global atau nasional, dan faktor lainnya.
Nah, buat Kawan Visto yang baru terjun ke dunia saham, bisa coba mempelajari dan pahami musim-musim berikut ini, sebagai acuan sebelum melakukan sebuah tindakan.
5 Musim Jual Beli Saham di Bursa
1. January Effect
Pertama ada musim jual beli saham yang biasa disebut January Effect. Seperti namanya, musim ini jatuh di bulan pertama pada awal tahun yakni Januari.
Di bulan ini, para investor saham biasanya mengharapkan profit di market dari musim January Effect. Karena, di awal tahun biasanya banyak orang hingga lembaga yang mulai mengatur keuangannya kembali.
Nah, ketika momen awal tahun mulai mendekat, persiapkan dirimu di dua minggu pertama. Jadi, apakah kamu siap mengikutinya?
Tapi, January Effect itu momen atau musim yang seperti apa sih? Kok jadi salah satu musim paling dinanti-nanti?
Jadi, January Effect adalah sebuah pola yang menunjukkan keadaan pasar modal, di mana harga-harga saham sedang mengalami kenaikan atau cenderung di dua minggu pertama bulan Januari.
Jika dijelaskan teori dan logika, di awal tahun khususnya di Januari biasanya para investor-investor retail menerima bonus akhir tahun.
Nah, dengan uang bonus tersebut, biasanya sering digunakan para investor untuk memborong beberapa saham, sekaligus ingin menghindari pajak di akhir tahun.
2. Sell in May and Go Away
Setelah Januari berlalu, selanjutnya ada musim jual beli saham bernama Sell in May and Go Away. Musim saham ini pertama muncul di London, dengan nama yang lebih lengkap yakni, Sell in May and Go Away Until St Leger’s Day.
Bukan untuk beli, pada musim yang jatuh selama 6 bulan (Mei-Oktober) ini, justru sering dimanfaatkan para investor untuk jual saham, di musim panas.
Di Indonesia sendiri, menjadikan periode 6 bulan ini, sebagai periode negatif dalam pergerakan saham di bursa saham. Maka tak heran banyak investor yang cenderung menjual sahamnya.
Tindakan tersebut mereka lakukan, agar tidak terjebak di harga saham yang terus menuju ke tren yang cenderung lebih rendah dari bulan lainnya.
Bahkan, ada spekulasi yang menyebutkan bahwa dahulu, musim Sell in May and Go Away ini bisa terjadi, karena investor pergi untuk liburan musim panas.
3. Santa Claus Rally
Jika dilihat dari namanya, bisa ditebak bahwa musim ini jatuh di bulan Desember. Ya! Betul banget.
Santa claus sendiri, identik dengan pemberi hadiah di bulan Desember saat momen Natal. Di mana, santa Claus adalah tokoh pemberi hadiah tersebut.
Sedangkan Rally sendiri memiliki arti kenaikan harga saham yang berkelanjutan, atau terjadi terus menerus.
Sehingga, Santa Claus Rally ini adalah musim jual-beli saham, yang memiliki kecenderungan untuk terjadi peningkatan harga nilai saham.
Momen ini biasanya akan terjadi di dua hari perdagangan pertama, saat memasuki tahun baru ke Januari tahun berikutnya.
Saat peningkatan harga saham, kamu harus bertindak dengan langkah yang tepat. Bila perlu tetap lakukan beberapa analisis untuk memperkuat prediksi.
4. Window Dressing
Portofolio saham ibarat rapor, jadi harus bagus. Nah, di akhir tahun atau menuju pergantian tahun, biasanya menjadi waktu yang tepat untuk memperindah portofolio saham.
Caranya gimana? Kamu bisa memindahkan portofolio dengan kinerja yang tidak bagus ke saham yang memiliki proyeksi bagus. Kapan?
Di musim ini, ada waktu di tiga bulan terakhir menjelang pergantian tahun, yang biasanya akan terjadi tren kenaikan harga saham atau harga saham cenderung menguat.
Bahkan, di musim Windows Dressing ini, juga banyak dilakukan emiten untuk merapikan laporan keuangannya.
5. Earning Season
Musim jual beli saham yang terakhir adalah Earning Season. Di musim ini biasanya laporan keuangan dari banyak perusahaan dipublikasikan.
Nah, bagi para perusahaan publik, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), wajib untuk melaporkan laporan keuangannya, secara rutin setiap kuartalan atau setiap tiga bulan.
Dari situ, bisa terlihat kinerja perusahaan, jika kinerjanya baik maka harga saham juga akan naik, dan sebaliknya jika kinerja sedang tidak baik-baik saja, harga saham akan menurun.
Kapan periode 3 bulan yang dimaksud? Kamu bisa nantikan musim earning season pada bulan April, Juli, Oktober dan juga Januari.
Gimana nih Kawan Visto? Dari 5 musim jual beli saham di atas, kira-kira kamu lebih menanti-nantikan musim yang mana nih?
Sebelum ikutan jual beli saham, pastikan modal kamu untuk mencukupi ya! Kamu juga bisa gunakan aplikasi saham online InvestasiKu, karena user friendly dan cocok untuk pemula.
Dapatkan juga cashback berupa Allo Points! Lumayan bukan, buat tambahan modal?