LIFESTYLE
 

Orang Kecil Main Saham Kayak Judi,  Benarkah Demikian?

by FIRMAN MARIHOT, CFP - 19 Dec 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Pernyataan "orang kecil main saham kayak judi" sering kali mencerminkan pandangan bahwa aktivitas investasi saham dianggap serupa dengan perjudian. 

Pandangan ini muncul karena banyak orang, terutama yang berpengetahuan terbatas, melihat investasi saham hanya dari sisi keuntungan besar dalam waktu cepat. 

Padahal jika dipahami lebih dalam, investasi saham dan judi memiliki perbedaan mendasar. 

Berikut adalah alasan mengapa pernyataan tersebut muncul, serta klarifikasi bahwa investasi saham bukanlah judi.

 

Minimnya Pemahaman dan Pengetahuan

Mengapa Dibilang Judi?

Banyak orang kecil atau pemula yang masuk ke pasar saham tanpa bekal pengetahuan yang cukup. 

Mereka cenderung membeli saham secara spekulatif (tanpa analisis), hanya mengikuti rekomendasi orang lain atau "katanya saham X bakal naik". 

Nah, hal ini mirip dengan cara orang bertaruh di meja judi, yang mana keputusan dibuat secara acak tanpa dasar logis.

 

Faktanya!

Investasi saham yang benar ≠ dengan judi

Dalam investasi saham, ada analisis fundamental (menganalisis kinerja keuangan perusahaan) dan analisis teknikal (menganalisis pola harga saham) yang digunakan untuk membuat keputusan. 

Hal ini tentu saja berbeda dengan judi. Judi justru sepenuhnya hasil bergantung pada keberuntungan.

Sementara pada saham, keputusan berbasis data dan informasi yang akurat.

 

Motivasi Cepat Kaya

Mengapa Dibilang Judi?

Banyak orang kecil masuk ke pasar saham dengan harapan cepat kaya, mirip dengan tujuan orang berjudi. Mereka berharap untung besar dalam waktu singkat. 

Hal ini yang membuat mereka rentan terjebak pada saham-saham "gorengan" dimana harganya bisa naik-turun tajam dalam hitungan jam atau hari.

 

Faktanya!

Dalam investasi saham, keuntungan yang stabil dan konsisten diperoleh dalam jangka panjang, bukan dalam semalam. 

Perbedaan paling jelas dari judi adalah investasi saham membutuhkan waktu, kesabaran, dan strategi jangka panjang

Jika seseorang berinvestasi di saham perusahaan dengan fundamental yang kuat, maka harga sahamnya cenderung naik secara bertahap seiring dengan kinerja perusahaan, bukan secara tiba-tiba seperti jackpot dalam judi.

 

Mengabaikan Analisis dan Logika

Mengapa Dibilang Judi?

Dalam perjudian, keputusan dibuat tanpa dasar logika. 

Banyak pemula di pasar saham juga melakukan hal yang sama, membeli saham tanpa melihat laporan keuangan perusahaan atau prospek bisnisnya. 

Mereka hanya melihat bahwa harga saham naik dan ikut membeli alias FOMO saja.

 

Faktanya!

Judi murni justru bergantung pada keberuntungan, sedangkan investasi saham berbasis analisis data dan logika. 

Investor profesional menggunakan data dari laporan keuangan, prediksi kinerja bisnis, hingga analisis teknikal sebelum membeli saham. 

Jadi, saham bukanlah judi, karena keputusan investasi didasarkan pada informasi yang dapat diverifikasi.

 

Risiko Kehilangan Uang Secara Cepat

Mengapa Dibilang Judi?

Banyak orang berpikir bahwa bermain saham berisiko kehilangan uang secara tiba-tiba, mirip seperti berjudi di kasino. 

Apalagi jika mereka membeli saham gorengan, harga bisa turun drastis hanya dalam 1 hari saja. 

Hal ini membuat banyak pemula merasa seperti "kalah berjudi" setelah kehilangan modal.

 

Faktanya!

Risiko dalam investasi saham itu ternyata dapat dikelola. 

Dalam judi, hasilnya tidak bisa dikontrol, sedangkan dalam saham, ada strategi manajemen risiko seperti diversifikasi portofolio dan cut loss (menjual saham dengan kerugian terkendali). 

Berbeda dengan judi, kerugian dalam investasi bisa diminimalisir melalui strategi yang terukur. 

Jika kamu membeli saham perusahaan besar seperti BCA, Telkom, Adaro, atau Unilever, risiko kerugiannya akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan bermain judi.

 

Psikologi dan Emosi yang Tidak Terkontrol

Mengapa Dibilang Judi?

Sama seperti berjudi, orang yang bermain saham tanpa kontrol emosi sering membuat keputusan impulsif. 

Saat harga naik, mereka merasa bersuka cita dan ingin untung lebih banyak lagi. Sebaliknya, saat harga turun, mereka panik, cemas, dan cenderung langsung menjual dengan kerugian besar (cut loss). 

Hal ini mirip dengan pemain judi yang terus bertaruh lebih banyak untuk "balik modal".

 

Faktanya?

Dalam investasi saham, kontrol emosi adalah salah satu kunci kesuksesan. 

Investor sukses pasti akan selalu mengandalkan disiplin dan rencana investasi yang matang. 

Jika judi mengandalkan insting dan emosi, maka investor profesional justru akan mengandalkan analisis dan kontrol diri. 

Kondisi psikologis yang buruk memang bisa membuat saham terasa seperti judi, tetapi dengan pengendalian emosi, investasi saham bisa menjadi proses yang terukur dan terkendali.

 

Modal Kecil dengan Harapan Untung Besar

Mengapa Dibilang Judi?

Banyak pemula hanya memiliki modal kecil, tetapi berharap untung besar dalam waktu singkat. 

Hal ini mirip dengan seseorang yang bertaruh kecil di meja roulette dengan harapan menang jackpot.

 

Faktanya?

Pada saham, keuntungan besar tidak terjadi secara instan. 

Investor yang bijak tahu bahwa investasi saham yang ideal melibatkan growth compounding (pertumbuhan bertahap) dalam jangka waktu lama. 

Misalnya, kamu bisa mulai investasi dengan Rp 100.000 melalui produk investasi berupa reksa dana maupun saham. Lihat keuntungannya bertumbuh dalam beberapa tahun. 

Jadi, saham bukanlah judi karena ada proses bertahap dan keuntungan diperoleh secara sistematis.

 

Perbedaan Investasi Saham dan Judi

Jika dibuat tabel, berikut ini perbedaan investasi saham dan judi yang patut dipahami semua orang. 

Aspek

Investasi Saham

Judi

Dasar Keputusan

Analisis data dan logika

Keberuntungan dan insting

Fokus Jangka Waktu

Jangka panjang (strategi)

Jangka pendek (hasil instan)

Kemampuan Kontrol

Dapat dikontrol (cut loss, diversifikasi)

Tidak bisa dikontrol (100% peluang)

Risiko

Dapat dikelola (manajemen risiko)

Risiko total (semua atau tidak sama sekali)

Faktor Keberhasilan

Pengetahuan, kesabaran, dan strategi

Keberuntungan belaka

 

Kesimpulan: Investasi Saham BUKAN Judi

Pernyataan "orang kecil main saham kayak judi" sebenarnya hanya muncul dari kesalahpahaman. 

Untuk orang kecil atau pemula, solusinya adalah belajar investasi secara bertahap. Pelajari terlebih dahulu istilah-istilah khusus yang ada pada investasi. 

Jangan hanya mengejar saham gorengan, tetapi fokuslah pada saham perusahaan yang sehat dengan fundamental yang kuat. 

Melalui cara ini, kamu akan melihat bahwa investasi saham bukanlah judi, melainkan cara untuk membangun kekayaan secara bertahap dan terukur.

Jika kamu ingin memulai investasi dengan cara yang benar, pastikan untuk mempelajari analisis fundamental dan teknikal. 

Hindari spekulasi tanpa logika dan kendalikan emosi Anda. Dengan begitu, kamu pasti akan menyadari bahwa saham adalah alat investasi dan bukan permainan judi.

Supaya kamu lebih paham bahwa saham itu tidak sama dengan judi, yuk simak penjelasannya dalam video berikut ini!

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO