Ada banyak cara menabung 50 juta dalam setahun, salah satunya tentu dengan berhemat. Yap, pendapatanmu tiap bulan dapat disisihkan hingga mencapai 50 juta, asal tetap menggunakan pedoman yang benar.
Untuk mencapai tabungan 50 juta dalam setahun, kamu tetap bisa berbelanja untuk self-reward kok—asal memilih harga diskon.
Ditambah lagi di tengah ekonomi yang makin rewel seperti sekarang ini, ada banyak cara menabung 50 juta dalam setahun supaya tidak boncos setiap bulannya. Yuk, simak tips dan triknya!
Cara Menabung 50 Juta dalam Setahun
Perlu diperhatikan lagi bahwa untuk menabung 50 juta dalam setahun atau nominal rupiah yang lebih besar lainnya, kamu hanya perlu konsisten dan disiplin saja.
Konsisten ini berkaitan dengan bagaimana tujuan dan rencana saat menabung. Sementara disiplin berkaitan dengan anggaran bulanan sehingga tidak menyepelekan pengeluaran sekecil apapun.
1. Tetapkan Tujuan dan Rencana Menabung
Cara menabung 50 juta dalam setahun yang pertama adalah menetapkan tujuan dan rencana menabung terlebih dahulu.
Kamu harus punya tujuan dan alasan kuat untuk menabung dalam setahun. Mulai dari ingin melanjutkan pendidikan, liburan, modal usaha, membangun rumah, menikah, atau bahkan konser di luar negeri.
Jika kamu sudah memiliki tujuan yang matang, pasti akan semakin memotivasi untuk disiplin selama menabung.
Menabung 50 juta setahun, itu berarti kamu akan membaginya dalam 12 bulan. Jadi, per bulan kamu akan menyisihkan uang sebesar Rp4,2 juta untuk ditabung.
2. Buat Anggaran Pengeluaran Bulanan
Jika kamu memutuskan untuk menabung 50 juta dalam setahun, maka harus disiplin mencatat anggaran pengeluaran bulanan.
Catat secara cermat apa saja yang kamu beli dalam hari itu, sedetailnya. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan supaya lebih praktis.
Setiap akhir bulan, kamu identifikasi pendapatanmu digunakan untuk membeli dan membayar apa saja. Lalu, pada bulan depannya dapat kamu kurangi lagi supaya lebih hemat.
3. Terapkan Metode 50/30/20
Metode 50/30/20 menjadi trik paling jitu untuk menabung. Metode ini diperkenalkan melalui buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan karya Senator Elizabeth Warren.
Metode ini mengacu pada pembagian uang untuk digunakan setiap bulannya.
- 50% untuk kebutuhan harian dan tagihan,
- 30% untuk hiburan atau self-reward,
- 20% untuk ditabung atau bahkan diinvestasikan.
4. Cari Freelance
Cara selanjutnya adalah dengan cari uang tambahan melalui freelance.
Sekarang ini, banyak kerja sampingan yang dapat kamu peroleh dari sosial media. Gunakan skill kamu untuk menjadi freelancer, sehingga tidak hanya menambah portofolio saja tetapi juga pundi-pundi rupiah.
Jika kamu belum punya skill mumpuni, kamu dapat memilih freelance yang mudah. Misalnya dropshipper, berjualan aplikasi online, penerjemah, dan lainnya.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Buat Millennial dan Gen Z
5. Tetapkan Batas Saat Belanja Online
Di zaman digital yang serba mudah ini, secara tidak langsung menjadikanmu boros karena dapat berbelanja secara online.
Tidak perlu jauh-jauh datang ke tokonya, kamu langsung bisa memperoleh barang idamanmu. Pembayaran yang simple dan dalam jangka waktu 2-3 hari sudah diantar oleh kurir.
Nah, berhubung kamu hendak menabung 50 juta dalam setahun, maka kurangi berbelanja online.
Yap, kamu harus menetapkan batas saat belanja online. Misalnya jika biasanya kamu menghabiskan Rp500 ribu untuk berbelanja online, maka kurangi menjadi Rp100-150 ribu saja.
6. Selalu Manfaatkan Diskon dan Promo
Tips ini berkaitan dengan sebelumnya.
Jika kamu masih tetap ingin berbelanja online, maka selalu manfaatkan diskon dan promo.
Lagipula, di beberapa e-commerce selalu mengadakan event diskon dan promo khususnya setiap tanggal kembar.
Nah, manfaatkan event tersebut untuk membeli barang idamanmu tetapi masih tetap hemat.
7. Jual Barang Preloved
Coba buka lemari pakaian atau rak sepatu milikmu. Ada tidak barang-barang yang kondisinya masih layak tetapi sudah jarang kamu pakai.
Jika ada, jual saja sebagai barang preloved daripada menumpuk di kamar.
Kamu dapat menjualnya di e-commerce atau mempromosikannya melalui sosial media. Sekalipun itu barang preloved, tetapi tetap banyak peminatnya.
Nah, uang hasil penjualan barang preloved itu dapat kamu masukkan ke tabungan 50 juta.
8. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Apakah kamu sadar bahwa generasi saat ini tengah mengalami latte effect?
Latte effect adalah kebiasaan membelanjakan uang dalam jumlah kecil, tetapi secara teratur. Alhasil, tetap berefek besar pada kondisi keuangan setiap bulannya.
Misalnya kamu menggunakan uang untuk berlangganan Netflix, Spotify, atau bahkan rutin membeli kopi setiap paginya. Sekalipun jumlahnya kecil, tetapi jika teratur setiap bulannya maka akan tetap boros.
Maka dari itu, kamu harus mengurangi pengeluaran-pengeluaran tersebut.
Untuk Spotify, kamu dapat menghentikan langganan bulanannya. Lagipula, tidak apa-apa kan jika kamu mendengarkan iklan sejenak saat memutar lagu?
Untuk kopi setiap pagi, kamu dapat mengakali dengan menyeduh sendiri dari kopi sachet. Memang rasanya tidak akan sama, tetapi ini demi impian tabungan 50 juta setahun tersebut.
Baca Juga: Latte Effect, Kebiasaan Tanpa Sadar Mempengaruhi Kondisi Keuangan
9. Sisihkan THR dan Bonus
Khususnya bagi kamu yang sudah menyandang status kartap, pasti akan mendapatkan banyak benefit seperti THR dan bonus.
Nah, THR dan bonus tersebut jangan langsung digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Masukkan saja ke tabungan 50 juta setahun tersebut.
10. Berinvestasi
Cara menabung 50 juta dalam setahun yang terakhir adalah berinvestasi.
Investasi ini tidak hanya menjadi langkah jitu menabung 50 juta setahun tetapi juga sebagai passive income.
Ada banyak instrumen investasi yang dapat kamu tanamkan dananya. Mulai dari saham, reksadana, obligasi, hingga sukuk.
Pertimbangan berbagai kelebihan dan kekurangan dari instrumen investasi dan perhatikan bagaimana profil risiko. Hanya kamu sendiri yang paham bagaimana kondisi ekonomimu.
Siap Mencapai 50 Juta di Tahun Depan?
Nah, itulah penjelasan mengenai cara menabung 50 juta dalam setahun. Dari beberapa cara yang tertulis di atas, ada satu yang harus digarisbawahi yakni berinvestasi.
Kamu dapat berinvestasi melalui platform aplikasi investasi terpercaya. Salah satu aplikasi investasi yang dapat kamu gunakan untuk menanamkan modal adalah di InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi InvestasiKu ini telah berada dibawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, mulai investasi saham di InvestasiKu dengan ratusan emiten yang tersedia. Mulai dari emiten saham syariah seperti Bank Syariah Indonesia (BRIS), Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Bank BTPN Syariah (BTPS), dan Bank Panin Dubai Syariah (PNBS).
Namun, jika kamu memilih investasi konvensional maka ada Bank Centra Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan lainnya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.