Ketika kamu membaca berita pasar modal, pasti sering muncul istilah “net foreign buy” atau “net foreign sell”. Kedua istilah itu tampak teknis, tapi tetap harus kamu perhatikan untuk memahami arah pergerakan pasar saham Indonesia.
Khususnya bagi kamu investor ritel pemula, coba perhatikan informasi ini untuk membaca bagaimana sentimen investor asing terhadap pasar saham Indonesia. Langsung saja simak apa itu net foreign buy berikut ini!
Apa Itu Net Foreign Buy?
Net foreign buy adalah total pembelian saham yang dilakukan investor asing lebih besar daripada penjualannya dalam periode tertentu. Misalnya dalam satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
Sebaliknya, jika investor asing lebih banyak menjual saham dibanding membeli, maka disebut net foreign sell.
Contoh: jika investor asing membeli saham senilai Rp5 triliun dan menjual Rp3 triliun, maka tercatat net foreign buy Rp2 triliun. Artinya, ada tambahan dana asing masuk ke pasar saham domestik sebesar Rp2 triliun.
Sebaliknya, kalau pembelian Rp3 triliun dan penjualan Rp5 triliun, maka tercatat net foreign sell Rp2 triliun, alias ada dana keluar sebesar itu.
Baik net foreign buy dan net foreign sell mengindikasikan suatu keyakinan investor asing dalam berinvestasi di Indonesia dengan tujuan mendapat keuntungan yang besar.
Keberadaan investor asing justru penting karena pergerakan mereka memberi sinyal tentang kepercayaan atau kekhawatiran terhadap pasar Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa net foreign buy penting:
1. Menunjukkan arus modal asing (capital flow)
Investor asing memiliki pengaruh besar terhadap likuiditas pasar modal Indonesia. Saat dana asing masuk, permintaan saham tentu akan naik sehingga harga saham cenderung menguat.
Sebaliknya, jika dana asing keluar, maka pasar akan melemah karena tekanan jual meningkat.
2. Mencerminkan sentimen global terhadap Indonesia
Jika global market sedang stabil dan ekonomi Indonesia menunjukkan fundamental yang kuat, maka investor asing biasanya melakukan net buy.
Namun apabila ada ketidakpastian global seperti kenaikan suku bunga The Fed atau ketegangan geopolitik, mereka cenderung menarik dananya keluar dari negara tersebut.
3. Bisa menjadi indikator awal arah IHSG
Sebagian besar kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikuasai oleh saham-saham besar yang banyak dimiliki asing. Misalnya seperti BBRI, BMRI, BBCA, TLKM, ASII.
Jadi, arus beli/jual asing sangat memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini atau hari selanjutnya.
Baca Juga: Katalis Saham - Pengertian, Dampak, dan Contoh Sahamnya
Bagaimana Pengaruh Net Foreign Buy Terhadap Harga Saham?
Seperti yang tertulis sebelumnya, net foreign buy sangat berpengaruh besar pada harga saham, terutama saham-saham dengan kapitalisasi besar alias big caps.
- Jika terjadi net foreign buy, maka banyak dana asing masuk, sehingga akan terjadi hal-hal berikut:
- Permintaan saham meningkat → harga saham cenderung naik.
- Volume transaksi bertambah → likuiditas pasar membaik.
- IHSG berpotensi menguat karena saham-saham unggulan banyak diborong asing.
- Kepercayaan pasar domestik ikut meningkat, karena investor lokal sering ikut arus beli asing.
- Jika terjadi net foreign sell, maka banyak dana asing keluar, sehingga akan terjadi hal-hal berikut:
- Tekanan jual meningkat → harga saham cenderung turun.
- Likuiditas bisa menurun jika investor lokal tidak cukup kuat menyerap penjualan.
- IHSG melemah, terutama bila penjualan terjadi pada saham berkapitalisasi besar.
- Sentimen pasar bisa negatif karena dianggap sinyal kekhawatiran asing terhadap kondisi ekonomi atau politik.
Kondisi ekonomi, politik, pandemi global turut berpengaruh pada net foreign buy ini. Contohnya, saat pandemi COVID-19 tahun 2020, terjadi net foreign sell besar-besaran di Bursa Efek Indonesia.
IHSG bahkan sempat jatuh drastis. Namun ketika kondisi mulai membaik dan dana asing kembali masuk, IHSG pun berbalik menguat.
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Net Foreign Buy?
Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi keputusan investor asing untuk masuk atau keluar dari pasar Indonesia, antara lain:
1. Kebijakan suku bunga global
Jika The Fed selaku bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga, investor asing cenderung menarik dana dari negara berkembang seperti Indonesia untuk kembali ke aset dolar AS yang lebih aman.
2. Kestabilan ekonomi domestik
Pihak asing sangat cermat terhadap data inflasi, pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, dan stabilitas nilai tukar rupiah. Jadi, kenaikan atau penurunan aspek-aspek tersebut sangat berpengaruh pada minat investor asing.
Hal ini juga terjadi pada negara-negara berkembang lain, tak hanya Indonesia saja.
3. Situasi politik dan regulasi
Situasi politik dan regulasi dari negara terkait turut membuat investor berhati-hati. Biasanya menjelang pemilu atau adanya kebijakan baru yang belum jelas.
4. Kinerja emiten dan prospek sektoral
Jika sektor perbankan, tambang, atau teknologi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan kuat, investor asing justru cenderung melakukan net buy di saham-saham terkait.
5. Pergerakan harga komoditas global
Banyaknya perusahaan di BEI yang bergerak di sektor komoditas seperti batu bara, nikel, minyak sawit, maka harga global sangat mempengaruhi keputusan asing.
Baca Juga: Bagaimana Tren Global Berpengaruh Pada Reksadana?
Dampak Net Foreign Buy terhadap Ekonomi Domestik
Arus modal asing tidak hanya berdampak pada pasar saham, tapi juga berpengaruh luas terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan seperti:
1. Meningkatkan nilai tukar rupiah
Ketika investor asing membeli saham Indonesia, mereka membutuhkan rupiah untuk bertransaksi. Alhasil, akan meningkatkan permintaan terhadap rupiah dan bisa memperkuat nilainya.
2. Meningkatkan likuiditas dan kepercayaan pasar
Masuknya dana asing menandakan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Dampaknya, investor lokal pun lebih optimistis dan konsumsi serta investasi bisa meningkat.
3. Mendukung pembiayaan sektor riil
Dana asing yang masuk ke pasar modal justru membantu emiten mendapatkan pendanaan yang lebih murah melalui penerbitan saham. Nantinya, bisa memperkuat ekspansi bisnis dan membuka lapangan kerja.
Namun, perlu kamu pahami bahwa net foreign buy bisa juga membawa risiko volatilitas. Jika arus modal asing keluar secara mendadak (capital outflow), pasar bisa bergejolak.
Dampaknya akan panjang. Mulai dari nilai rupiah melemah, IHSG turun, hingga kepercayaan investor bisa terguncang. Itulah kenapa, penting bagi Indonesia untuk tetap menjaga fundamental ekonomi agar dana asing tidak mudah keluar.
Bagaimana Investor Ritel Bisa Memanfaatkan Data Net Foreign Buy?
Kabar baiknya, data net foreign buy maupun net foreign sell ini bisa diakses secara gratis di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di berbagai aplikasi sekuritas. Salah satunya di Mega Capital Sekuritas yang menyediakan laporan net foreign buy hari ini pada kanal CNBC dan Detik Finance.
Sebagai investor ritel, kamu bisa menggunakan data ini sebagai indikator tambahan dalam analisis saham. Berikut cara memanfaatkannya:
- Perhatikan saham yang paling banyak dibeli asing. Biasanya saham tersebut punya fundamental kuat atau sedang punya sentimen positif.
- Gunakan sebagai konfirmasi tren pasar. Jika IHSG naik disertai net foreign buy, berarti penguatan pasar cukup sehat. Namun apabila IHSG naik sementara pihak asing malah melakukan net sell, mungkin ada potensi koreksi di kemudian hari.
- Kombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental. Data arus dana asing bukan satu-satunya patokan, tapi bisa memperkuat keyakinan dalam mengambil keputusan investasi.
Baca Juga: Saham Defensif - Prospek Bisnis, dan Tantangannya dari 6 Sektor Saham yang Tahan Krisis
Mau Ikut Beli Saham dari Net Foreign Buy?
Nah, itulah penjelasan tentang apa itu net foreign buy yang mencerminkan arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia.
Ketika net foreign buy tinggi, pasar biasanya lebih bergairah, IHSG menguat, dan kepercayaan terhadap ekonomi meningkat. Sebaliknya, jika terjadi net foreign sell, pasar bisa melemah dan rupiah berpotensi tertekan.
Kamu bisa saja ikut beli saham-saham unggulan seperti net foreign buy oleh pihak asing melalui aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga legal dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Mahfuddin, R., & Munaf, T. (2023). Pengaruh Aktivitas Foreign Buy dan Foreign Sell terhadap Harga Saham Emiten Sektor Perbankan Milik Negara pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. CASH, 7(1), 95-103.
Fatmawati, E., & Muniah, M. (2021). Pengaruh Net Foreign Fund Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Lq45. Jurnal Perspektif Manajerial dan Kewirausahaan (JPMK), 2(1), 30-43.
%20(981x394)%20-%20InvestasiKu%20(2024)_qBsItM-RI.png?updatedAt=1714019067605)