SAHAM
 

Saham BBCA: Profil, Kinerja Keuangan, Riwayat Dividen, dan Prospek Bisnisnya

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 25 Aug 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Di antara ratusan saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA selalu menjadi primadonna. Ditambah lagi Bank BCA dikenal memiliki reputasi jempolan dengan pelayanan terbaik. 

Bank BCA ini menjadi bagian dari Djarum Group, salah satu perusahaan korporasi terbesar di Indonesia. Pun demikian dengan sahamnya yang sudah melantai Bursa dengan kode BBCA yang rutin membagikan dividennya kepada para investor. 

Langsung saja simak bedah saham BBCA berikut ini!

 

Profil Emiten BBCA

PT Bank Central Asia Tbk adalah bank swasta terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan perbankan transaksional. Berdiri pada Agustus 1955 yang saat itu justru tidak bergerak di sektor perbankan, melainkan sebagai perusahaan tekstil di Semarang. 

Setahun kemudian, barulah berubah menjadi perusahaan bank dengan nama NV Bank Asia hingga akhirnya namanya juga berganti Central Bank Asia. Pada tahun 1957, baru mendapatkan izin pemerintah untuk beroperasi sebagai Bank. 

Pada 31 Mei 2000, BCA akhirnya melantai di bursa dengan kode BBCA. Untuk tahu harga saham BBCA terbaru, bisa klik di sini

Saat itu, mayoritas kepemilikan BBCA dikuasai oleh Liem, selaku pendiri bank ini. Liem memang berteman akrab dengan Soeharto, sehingga terjadi “balas jasa” berupa penawaran saham. Namun, Soeharto yang telah naik menjadi presiden RI, menolak tawaran tersebut dan menyerahkannya kepada kedua anaknya, SIti Hardiyanti Rukmana dan Sigit Harjojudanto. 

FYI, Liem Sioe Liong telah berganti nama menjadi Sudono Salim yang sekaligus pendiri Salim Group. Jadi, memang BCA ini sempat menjadi bagian Salim Group tetapi sekarang telah beralih ke Djarum Group. 

Seiring berjalannya waktu, BCA selalu berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Mulaidari merger dengan Bank Gemari dan PT Indo-CommercialBank, hingga bekerjasama dengan Mastercard untuk produk BCA Card. 

Pada krisis moneter 1997, BCA ini tentu terkena dampaknya. Kala itu, sempat ada hoax yang mengatakan bahwa Liem meninggal dunia dan cabang di Singapura akan ditutup. Hoax tersebut ternyata cukup menggegerkan masyarakat dan langsung beramai-ramai menarik dana alias bank run hingga mencapai Rp500 miliar. 

Melihat hoax yang hampir merugikan perusahaan, Liem langsung kembali ke Jakarta untuk hadir pada peluncuran produk mobil Indomobil. Liem turut menyampaikan lewat siaran televisi bahwa dirinya sehat-sehat saja.

Setelah sepak terjang bisnis yang hingga dijarahnya sebagian besar cabang BCA pada Kerusuhan Mei 1998, akhirnya keluarga Salim menyerahkan asetnya kepada pemerintah dalam rangka membayarkan utang. 

Setahun setelah melantai di bursa dengan kode BBCA, tepatnya pada tahun 2001 bank ini melakukan divestasi. Hingga pada tahun 2007, Djarum Group (lewat anak perusahaan Alaerka) membeli 92,18% saham sehingga menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas. 

Baca Juga: 5 Saham Milik Djarum Group, Bukan Hanya BBCA Saja!

Kinerja Keuangan BBCA

PT Bank Central Asia Tbk selalu mempublikasikan laporan keuangannya kepada pihak investor. Sepanjang tahun 2021 sampai 2024, BBCA terus mengalami kenaikan dalam hal pendapatan, laba kotor, laba bersih, dan lainnya. 

Simak pada tabel berikut!

 

2021

2022

2023

2024

Pendapatan

80,3 M

88,8 M

104 M

112,7 M

Laba Kotor

70,8 M

80,5 M

91,7 M

100,2 M

Laba Bersih

31,4 M

40,7 M

48,6 M

54,8 M

Total Aset

1,228,345 M

1,314,732 M

1,408,107 M

1,449,301 M

Total Liabilitas

1,025,496 M

1,093,550 M

1,165,569 M

1,186,466 M

Total Ekuitas

202,849 M

221,182 M

242,538 M

262,835 M

Pada tahun 2020 tepatnya saat pandemi Covid-19, BBCA sempat turun pendapatannya pada angka Rp6,181 milyar. Melansir dari diskominfomc, sejak periode Januari hingga Maret 2020 memang terjadi penurunan harga saham di sektor perbankan, khususnya BBCA ini. 

Kala itu, harga saham BBCA jatuh dari Rp34.000 menjadi Rp23.675. Diikuti pula dengan kejatuhan harga beberapa saham sektor bank lainnya. Hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 berdampak pada melemahnya IHSG sekaligus pasar global. 

Mengingat pandemi Covid-19 ini dimulai dari China, maka otomatis perlambatan ekonomi di negara tersebut juga berpengaruh pada ekonomi dunia. Tak hanya di Asia saja, di Eropa dan Amerika bahkan turut mengalami krisis. 

Sementara itu, berikut ini perkembangan statistik dari saham BBCA:

 

2021

2022

2023

2024

2025 (Q2)

Return on Assets (RoA)

2.73%

3.20%

3.57%

3.84%

3.89%

Return on Equity (RoE)

16.23%

19.23%

20.99%

21.72%

22.69%

Operating Margin

44.42%

51.92%

54.84%

56.36%

57.75%

Net Margin

35.86%

41.90%

44.14%

45.30%

46.85%

Baca Juga: 11+ Saham Perbankan dan Performanya Pada Tahun 2025

 

Riwayat Dividen BBCA

Bagi para investor, dividen menjadi salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan. Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 

Nah, BBCA ini dikenal sebagai emiten yang loyal dalam membagikan dividen. Sejak tahun 2021, BBCA rutin membayarkan dividen bahkan setahun bisa dua kali yakni dividen interim dan dividen final. 

Informasi tentang dividen BBCA ini juga ada di website resmi mereka. Berikut riwayat pembagian dividen final BBCA dalam beberapa tahun terakhir:

 

2021

2022

2023

2024

2025

DIviden

Rp432

Rp120

Rp170

Rp227,5

Rp250

Dividend Yield

1,70%

1,82%

2,36%

2,67%

3,58%

Sumber: id.investing.com 

Berhubung dividend yield BBCA terus naik, maka sepanjang tahunnya ada sentimen positif terutama terhadap kinerja keuangannya. Kenaikan dividen ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laba yang sehat dan komitmen untuk memberikan return yang baik kepada pemegang saham. 

Baca Juga: Bank Syariah - Pengertian, Prinsip, dan 11 Perbedaannya dengan Bank Konvensional

 

Prospek Bisnis BBCA

Prospek bisnis BBCA terlihat sangat menjanjikan. Sebagai bank swasta yang berinvoasi digital, Bank BCA berani mengembangkan layanan perbankan digital seperti BCA mobile dan myBCA yang memudahkan nasabah bertransaksi.

FYI, tampilan UI aplikasi BCA mobile memang sederhana tetapi justru memudahkan pengguna dari berbagai kalangan. Hal ini menjadikan BCA memiliki daya saing kuat di sektor perbankan. 

Kemajuan prospek BBCA juga dapat terlihat dari pertumbuhan kredit yang kuat. Per Juni 2025 ini, pertumbuhan kredit BCA naik sebesar 12,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp959 triliun. Pertumbuhan kredit ini menyebar di berbagai segmen yakni korporasi, UMKM, dan konsumer. 

 

Mau Untung dari Saham BBCA?

Nah, itulah penjelasan tentang saham BBCA dari PT Bank Central Asia Tbk. yang masih bergerilya sebagai bank swasta di Indonesia dengan reputasi ternama. Ada banyak hal yang selalu jadi bahan pembicaraan warganet yang menaikkan citra Bank BCA. Mulai dari pelayanan, tampilan UI/UX aplikasi, hingga kualitas satpam penjaga keamanannya.

Ditambah lagi, BBCA selalu rutin membagikan dividennya setahun dua kali yakni dividen interim dan dividen final. Alhasil, membuat para investor senantiasa royal terhadap bank swasta yang satu ini.  

Kamu tentu saja bisa memperoleh dividen menguntungkan itu jika turut serta berinvestasi pada saham BBCA ini. Untuk berinvestasi di perusahaan sektor perbankan yang satu ini, kamu cukup menggunakan aplikasi InvestasiKu secara mudah. 

Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.service@megasekuritas.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO