Daftar Isi
Mau melihat pergerakan saham yang lebih akurat? Pakai pola candlestick ini saja!
Bagi trader pemula, mungkin masih asing dengan istilah candlestick atau batang lilin.
Tapi, candlestick ini bukan lilin biasa. Melainkan adalah sebutan umum para trader, untuk membaca pergerakan saham pada chart, dalam kegiatan trading jangka pendek.
Apa Itu Candlestick?
Untuk lebih jelasnya, candlestick adalah salah satu cara untuk melihat fluktuasi harga saham harian, agar trader bisa lebih mudah melakukan analisis teknikal terkait prediksi tren harga di masa depan.
Bagaimana Bentuk Candlestick?
Candlestick akan membentuk dan menampilkan beberapa informasi terkait harga saham, mulai dari harga pembukaan (Open), harga penutupan (Low), harga tertinggi (High), dan harga terendah (Closed).
- Open: harga saat perdagangan dibuka hari ini
- Low: harga terendah hari ini
- High: harga tertinggi hari ini
- Closed: harga setelah perdagangan ditutup kemarin
Baca juga: 7 Indikator Analisis Teknikal Potensi Cuan
Seperti namanya, candlestick ini bentuknya terlihat seperti lilin yang memiliki badan dan juga sumbu.
Agar lebih mudah membedakan antara candlestick pada grafik, biasanya candlestick menggunakan kombinasi dua warna. Seperti merah dan hijau, atau hitam dan putih.
Setiap warna dan ukuran pada candlestick memiliki arti yang berbeda, yakni sebagai berikut:
- Candlestick hijau: Harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan (harga saham naik).
- Candlestick merah: Harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan (harga turun).
Namun, perlu diketahui bahwa bentuk dari candlestick ini bermacam-macam. Ada yang pendek, bersumbu panjang, ada yang panjang tapi sumbunya pendek, dan masih banyak lagi.
Sehingga, dari bentuk-bentuk candlestick tersebut, akan membentuk pola pada chart. Nah, pola candlestick ini juga sangat banyak dengan nama, cara membaca, hingga tujuan yang berbeda-beda.
Namun, dari banyaknya pola candlestick yang ada, beberapa pola ini disebut paling sering digunakan bahkan bisa berpotensi untuk mendapatkan keuntungan, dari pola candlestick lainnya.
Penasaran? Yuk, langsung simak saja informasi tentang pola candlestick yang paling sering digunakan berikut ini!
4 Pola Candlestick Sering Ditunggu
1. Pola Candlestick Marubozu
Pertama ada pola candle Marubozu atau biasa dikenal dengan istilah (si kepala botak) alias pola ini memiliki badan lilin tanpa sumbu.
Pola Marubozu ini juga terbagi menjadi dua, yakni Marubozu White (bullish) dan Marubozu Black (bearish).
Adapun, pola ini terjadi untuk mengindikasikan pasar saham yang sangat yakin (confident), di mana trend yang sedang terjadi akan berlanjut.
Jika candlestick menunjukkan pola Marubozu, maka artinya pergerakan sinyal kuat dari para pelaku saham, baik yang ingin jual atau beli.
2. Pola Candlestick Doji
Pola candlestick Doji ini juga, menjadi pola candlestick yang sering dipakai, karena lebih kompleks. Cirinya, candlestick di pola ini hampir tidak memiliki badan.
Tandanya apa jika ada pola candle Doji? Pola yang sering dan mudah ditemui ini, menandakan adanya fenomena ketidakmampuan para pelaku saham, untuk memegang kendali, untuk jual maupun beli.
Tidak sedikit juga yang menyebutkan bahwa pola ini adalah pola reversal. Di mana pada pola ini harga pembukaan sama, atau hampir sama dengan harga penutupan.
Jadi, di pola tersebut hanya akan terlihat garis tipis di tengah shadow. Selain itu, pola Doji juga bisa menandakan adanya pergantian atau pembalikan arah trend, baik bullish atau bearish.
Cirinya, jika semakin panjang sumbu bawah atau ekor doji, maka pembalikan arah akan semakin kuat.
Baca juga: Salim Group Ambil Bagian Dari Private Placement BUMI
3. Pola Candlestick Hammer
Pola candlestick yang sering dipakai berikutnya adalah pola candle Hammer. Seperti namanya, pola ini bentuk candle yang seperti palu.
Adapun pola ini memiliki ciri khas yakni hanya memiliki satu shadow, yang biasanya menjadi indikasi reversal.
Tidak hanya itu, pola Hammer ini juga candlestick memiliki badan yang kecil dengan sumbu yang panjang ke bawah.
Jika kamu menemukan pola ini, itu artinya ada sebuah sinyal bullish, ketika pasar saham sedang bearish (adanya pembalikan tren harga dari turun ke naik).
4. Pola Candlestick Engulfing
Memiliki indikasi reversal yang kuat, pola candlestick Engulfing, merupakan pola yang memiliki ciri adanya candle yang pendek, namun diikuti adanya candle yang lebih panjang.
Arti dari engulfing sendiri adalah menutupi, sehingga ada candle panjang dan tinggi, di mana tingginya mampu menutupi candle sebelumnya.
Terlebih juga, pola engulfing ini terdiri dari dua jenis pola, yakni:
- Bullish Engulfing (potensi reversal naik): Candle naik menutupi candle turun
- Bearish Engulfing (potensi reversal turun): Candle turun menutupi candle naik