Dalam berinvestasi saham, banyak trader yang akhirnya berhenti di tengah jalan karena mengalami banyak kerugian. Padahal mereka sudah belajar ke banyak sumber dan merasa sudah melakukan langkah yang tepat ketika menempatkan investasinya. Sebenarnya apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Ada hal yang sangat signifikan dalam perjalanan seorang trader yaitu aspek psikologi trading yang kadang sering diabaikan dan dilupakan.
Psikologi trading adalah suatu kondisi mental yang memunculkan emosi tertentu pada seorang trader yang mempengaruhi proses pengambilan keputusannya dalam berinvestasi dan berdampak terhadap performanya.
Ada tiga jenis emosi yang berpengaruh besar terhadap keputusan seorang trader.
3 Jenis Emosi Seorang Trader
1. Takut (Fear)
Emosi ini muncul ketika pasar sedang mengalami kondisi turun. Trader sering lebih sensitif terhadap “rugi besar” daripada “keuntungan besar.” Kecenderungan ini disebut loss aversion bias.
2. Penyesalan (Regret)
Ingatan terhadap kondisi yang pernah trader alami di masa lalu sering menimbulkan penyesalan. Contohnya setelah sahamnya dijual, malah semakin naik harganya, atau ketika ditahan semakin turun harganya.
Ironisnya, ini bisa mengakibatkan keputusan yang kurang matang, seperti cut loss terlalu cepat, atau membeli saham baru karena takut ketinggalan keuntungan (fear of missing out). Disisi lain bisa mengakibatkan kondisi freeze alias tidak berani melakukan aksi apapun dan melewatkan banyak kesempatan untuk trading.
3. Kegembiraan Berlebihan (Over Excitement)
Ketika pasar bullish, dan trader merasakan keuntungan yang menurutnya berharga, timbullah rasa yang terlalu bersemangat sehingga lupa untuk menganalisa lebih dalam dan menjadi tidak disiplin hingga mengambil risiko yang tidak proporsional. Ingatlah untuk tetap tenang dan berpegang pada rencana trading.
Baca juga: 5 Jebakan Trading yang Harus Diwaspadai Trader!
Cara Melatih Psikologi Trading
Berikut beberapa langkah untuk melatih psikologi trading:
1. Buat Trading Plan
Rencanakan dengan baik. Tetapkan target keuntungan dan risiko yang dapat kamu terima.
2. Disiplin
Patuhi rencana trading dan eksekusi sesuai rencana yang kamu buat.
3. Pasang Stop Loss
Tentukan level stop loss sebelum memulai trading sesuai dengan level resiko yang bisa kamu diterima.
4. Ubah Mindset
Fokus pada goals yang ingin dituju, belajar serta meningkatkan skill dan bersedia berubah untuk menjadi lebih baik lagi.
Ingatlah bahwa psikologi trading yang baik adalah kunci sukses dalam investasi saham. Dengan memahami psikologi trading, kamu dapat meningkatkan peluang meraih profit optimal. Tidak ada yang tidak mungkin, semua hanya butuh proses untuk menjadi lebih baik.
Nah, gimana nih Kawan Visto? Setelah memahami psikologi trading, sudah siap untuk investasi saham? Sudah punya saham incaran belum?
Yuk, mulai aktivitas trading saham di aplikasi saham online InvestasiKu, dan dapatkan cashback berupa MPC Points. Happy Trading!
(Vonny Ramali MNLP ™, CTA®)