Pada dasarnya, setiap investor yang menanamkan modalnya di emiten manapun pasti menginginkan return besar. Return ini dapat diperoleh investor dari hasil dividen maupun pendapatan atas sisa harga jual saham.
Disinyalir, perusahaan harga saham akan berjalan seiring dengan bagaimana nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaannya—pun sebaliknya.
Nah, informasi tentang bagaimana pergerakan naik atau turunnya suatu harga saham dapat dilihat melalui volatilitas. Lantas, apa itu volatilitas dalam dunia investasi saham dan rumus untuk menghitungnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Volatilitas
Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga saham selama periode tertentu.
Pengukuran ini menunjukkan apakah ada penurunan maupun peningkatan dari harga saham dalam periode pendek.
Volatilitas ini mengacu pada rasio perubahan dari suatu harga saham selama periode tertentu. Meningkatnya suatu volatilitas itu berarti berkaitan pada risiko untuk meningkatkan keuntungan maupun kerugian.
Jadi, harga saham yang telah volatilitas akan berbeda dari waktu ke waktu, sehingga cenderung sulit memprediksi harga saham tersebut untuk waktu kedepannya.
Volatilitas ini kemudian berkembang menjadi volatilitas harga saham.
Volatilitas harga saham adalah pergerakan naik turunnya harga saham di bursa efek yang mencakup fluktuasi, return, maupun portofolio dari suatu saham dalam periode tertentu.
Volatilitas harga saham ini dapat berubah karena adanya informasi baru ke bursa efek sehingga menyebabkan para pelaku pasar melakukan penilaian kembali terhadap aset yang bersangkutan.
Perusahaan emiten yang aktif memperjual belikan sahamnya di bursa efek justru akan semakin meningkatkan volatilitas harga saham.
Namun perlu dipahami juga bahwa volatilitas harga saham yang tinggi malah dapat menyebabkan kesulitan bagi investor khususnya untuk memprediksi harga saham di masa mendatang. Tak hanya itu saja, nantinya akan terjadi ketidakpastian return yang diperoleh investornya.
Singkatnya, volatilitas adalah perubahan naik turunnya harga saham secara cepat dalam periode tertentu.
Baca Juga: Penawaran Umum Perdana, Yuk Cari Tahu Maksudnya!
Faktor-Faktor Pengaruh Volatilitas Harga Saham di Bursa Efek
Perubahan naik turunnya volatilitas dalam suatu harga saham tidak terjadi begitu saja, sekalipun secara cepat.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan naik turunnya tingkat volatilitas tersebut, yakni:
1. Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham adalah banyaknya jumlah lembaran saham, baik dari segi permintaan maupun penawaran yang diperjualbelikan di pasar modal. Volume perdagangan ini sering dijadikan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mempelajari informasi dan dampak harga saham di waktu kedepannya.
Nah, hubungan volatilitas harga saham dengan volume perdagangan saham adalah berdasarkan sinyal positif dari pihak investor mengenai perusahaan emiten yang memiliki prospek baik.
Jadi, pasar modal akan bereaksi, kemudian mampu mengubah volume perdagangan saham perusahaan emiten hingga berdampak pada harga saham yang fluktuatif alias naik-turun.
2. Dividend Yield
Faktor kedua adalah adanya dividend yield.
Suatu perusahaan emiten yang memiliki prospek baik pasti dividend yield-nya akan tinggi. Alhasil, nilai sahamnya juga akan meningkat dan permintaan sahamnya pun meroket.
Hal ini menjadi sinyal positif terutama bagi para pemegang saham yang membeli saham dari perusahaan emiten tersebut.
3. Dividend Payout Ratio
Dividend payout ratio adalah rasio seberapa banyak laba perusahaan yang hendak dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Dividend payout ratio dari suatu perusahaan emiten akan berpengaruh terhadap harga saham. Hal tersebut karena laba perusahaan selain dibagikan sebagai dividen, juga ditahan sebagai modal saham.
Nah, melalui adanya kebijakan dividen justru akan menghasilkan tingkat dividen yang meningkat setiap tahunnya. Alhasil, akan menarik kepercayaan investor lama maupun baru terhadap perusahaan emiten tersebut.
Ketika suatu perusahaan emiten memberikan informasi keuangan terutama tentang dividend payout ratio dalam skala besar, maka investor seolah mendapatkan sinyal positif ketika hendak transaksi di pasar modal.
4. Rasio Pertumbuhan Aset
Rasio pertumbuhan aset turut menjadi tolak ukur para investor untuk melihat kemampuan perusahaan emiten dalam mempertahankan bisnisnya.
Pertumbuhan aset yang positif akan memberikan informasi secara jelas kepada para investor bahwa perusahaan meiten tersebut memang aktivitas pengelolaan perusahaannya baik.
Jika sudah begini, maka tentu saja banyak investor baru maupun lama ingin menanamkan sahamnya di perusahaan emiten tersebut, sehingga volatilitas harga sahamnya pun tinggi.
Selain 4 faktor tersebut, ada juga beberapa faktor makro seperti inflasi, perubahan nilai tukar rupiah, dan tingkatan suku bunga.
Baca Juga: Rapat Umum Pemegang Saham - Ini Penjelasan Lengkapnya!
Mau Memantau Volatilitas Harga Saham Secara Mudah?
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu volatilitas dalam dunia investasi saham. Volatilitas ini cenderung akan naik turun secara cepat dalam periode waktu tertentu.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka untuk memantau volatilitas harga saham pun dapat dilakukan melalui aplikasi smartphone saja. Salah satunya adalah aplikasi InvestasiKu.
Dari aplikasi ini, kamu dapat melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun reksadana melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi InvestasiKu ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.