Daftar Isi
Mau beli saham, tapi harganya kayaknya lagi mahal? Terus, bagaimana cara mengetahui, kalau harga saham tersebut adalah harga yang masih wajar? Baca artikel ini sampai habis biar paham ;)
Pengertian Harga Wajar Saham
Harga wajar saham adalah harga atau sejumlah uang, yang layak atau pantas untuk membeli saham. Dengan banyaknya pandangan yang berbeda-beda dari para trader di pasar saham, membuat adanya aktivitas tawar menawar.
Sehingga, hal tersebut bisa menyebabkan fluktuasi pada harga saham tersebut. Tidak hanya itu, harga wajar saham yang sudah ditetapkan, juga bisa dianggap sebanding dengan fundamental perusahaan yang menjual saham tersebut.
Akan tetapi, harga saham juga bisa mengacu pada beberapa faktor, seperti kinerja bisnis dan keuangan perusahaan, bahkan harga saham juga bisa dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Sehingga, saham perusahaan yang memiliki harga tinggi, dinilai memiliki potensi yang besar pula, untuk bisa mendatangkan keuntungan.
Tidak sembarangan dalam melihat sebuah kredibilitas perusahaan, apakah perusahaan tersebut memiliki keuangan yang sehat dan bisa mendatangkan keuntungan di masa depan, atau tidak.
Harga Wajar Saham Jadi Bahan Pertimbangan
Nah, biasanya baik investor dan trader akan mempertimbangkan beberapa kriteria sebelum memilih perusahaan dan membeli sahamnya. Kriteria tersebut mulai dari jumlah aset atau kekayaan bersih perusahaan, jumlah utang, dan juga jumlah pendapatannya.
Angka-angka tersebut dihitung dari tahun ke tahun, dan juga bisa menentukan valuasi perusahaan.
Tidak hanya dari melihat kriteria tersebut, kamu juga wajib tahu cara mengetahui harga wajar saham, berikut ini. Tujuannya agar kamu bisa tahu, kira-kira dengan harga saham tersebut masih kemahalan nggak sih?
Cara mengetahui harga wajar saham, bisa dilakukan dengan menghitung harga saham, menggunakan beberapa metode, seperti EPS, Price to Book, dan lainnya.
Simak penjelasan lebih detilnya yuk,
Cara Mengetahui Harga Wajar Saham
1. Earning per Share
Cara mengetahui harga wajar saham yang pertama, kamu bisa menghitung harga saham dengan metode EPS atau Earning per Share.
Earning per Share merupakan pendapatan bersih sebuah perusahaan, yang didapatkan selama periode satu tahun dan dikurangi dengan saham preferen.
Setelah kamu mengetahui hasil nilai pendapatan perusahaan tersebut, selanjutnya harus dibagi dengan jumlah saham yang beredar di pasar.
Jika kamu melihat nilai EPS sebuah perusahaan memiliki nilai yang besar, maka semakin baik juga nilai sahamnya. Dengan EPS juga, kamu bisa mengetahui prospek pendapatan perusahaan tersebut dari tahun ke tahun.
Rumus Earning per Share
EPS = (Laba Bersih - Dividen Preferen)
————————————————
Jumlah saham yang beredar di akhir periode
2. Price to Book Value
Selanjutnya ada metode perhitungan Price to Book Value atau PBV, yang bisa digunakan untuk menghitung harga wajar saham.
Bukan menghitung pendapatan suatu perusahaan, metode ini lebih mengetahui nilai aset dalam pembukuan perusahaan, dan membandingkannya dengan harga saham.
Biasanya, harga suatu emiten bisa dikatakan mahal, ketika nilai PBV yang dihasilkan, adalah lebih dari 1. Sedangkan jika nilainya kurang dari 1, maka bisa dikatakan harga saham tersebut tergolong cukup murah.
Disarankan juga untuk memperhatikan nilai PBV pada emiten saham sejenisnya. Jika kamu menemukan hasil yang tidak jauh berbeda, maka bisa dikatakan harga saham tersebut, masih di dalam angka yang wajar.
Rumus Price to Book Value
PBV = Harga saham
———————-
Nilai buku per lembar saham
3. Price to Earning Ratio
Metode berikutnya yang bisa digunakan adalah PER atau Price Earning Ratio, yang merupakan perbandingan harga saham, dengan laba per saham atau EPS.
Nah, rasio yang dimaksud merupakan nilai yang menunjukkan kerelaan seorang investor, dalam membayar saham, untuk laba per lembarnya.
Tidak hanya itu, untuk melakukan perhitungan harga saham wajar dengan metode PER, kamu juga harus melakukan pendekatan menggunakan perbandingan industri.
Misalnya, ada sebuah saham ABC, dan harus dibandingkan dengan nilai rata-rata PER industri, di sektor saham ABC berada. Sehingga, kamu bisa mengetahui harga PER saham ABC, di atas rata-rata industri.
Dengan metode PER juga, kamu bisa mengetahui informasi tentang prospek saham tersebut.
Rumus Price to Earning Ratio
PER = Harga Saham
———————————
Laba Per Saham
4. Return on Equity (ROE)
Berikutnya ada metode ROE atau Return on Equity, yang bisa digunakan untuk mengetahui harga wajar saham, dengan mengukur kemampuan sebuah perusahaan, dalam menghasilkan laba, yang berasal dari penjualan investasi sahamnya.
Dengan mengetahui nilai laba tersebut, artinya perusahaan mampu mengelola tambahan modal dari laba investasi saham dengan baik.
Jadi, jika kamu melihat ada saham dengan nilai ROE yang tinggi, tidak perlu khawatir untuk membeli. Karena nantinya, keuntungan akan berbalik dengan harga yang sepadan.
Rumus Return on Equity
ROE = Laba Bersih Setelah Dikurangi Pajak
———————————————————
Total Ekuitas
5. Price Earning to Growth Ratio (PEG)
Cara lain untuk menghitung harga wajar saham, juga bisa dilakukan dengan metode PEG atau Price Earning to Growth Ratio.
PEG sendiri adalah nilai rasio yang menunjukkan kepantasan harga saham, di mana cara adalah dengan mengukur nilai laba yang dihasilkan per lembarnya. Bahkan, bisa juga mengukur harapan pertumbuhan perusahaan.
Jika kamu mencapai nilai PEG yang rendah, itu artinya nilai sahamnya juga akan semakin murah.
Rumus Price Earning to Growth Ratio
PEG = PER
———
Growth Ratio
6. Dividend Yield (DY)
Untuk melihat kewajaran harga saham, kamu juga bisa menghitung dengan metode DY atau Dividen Yield. Dividen sendiri adalah pembagian keuntungan, yang diberikan kepada para pemegang saham atau investor.
Metode ini dilakukan untuk mengetahui pembagian dividennya, dengan cara melihat rasio seberapa besar sebuah perusahaan, membagikan dividen terhadap harga sahamnya, di pasaran.
Sehingga, jika kamu mendapati nilai dividen yang besar per lembar sahamnya, maka hal tersebut bisa diasumsikan bahwa perusahaan tersebut sedang baik.
Rumus Dividend Yield
DY = Dividen per lembar saham
———————————————-
Harga saham
7. Debt to Equity Ratio (DER)
Terakhir ada metode DER atau Debt to Equity Ratio, yang bisa membantu kamu untuk menghitung harga saham, dengan mengetahui jumlah utang perusahaan tersebut.
Dengan nilai utang yang sedikit atau kecil dari modal bersihnya, tentu saja perusahaan tersebut memiliki keuangan yang baik.
Sebagai investor yang akan membeli saham perusahaan, maka tentunya kamu akan memilih perusahaan yang tidak memiliki utang, atau nilainya lebih kecil dari modalnya.
Rumus Debt to Equity Ratio
DER = Total kewajiban (utang)
———————————————
Kekayaan bersih (modal)
Jadi, Masih Kemahalan Nggak?
Dari banyaknya cara untuk mengetahui harga wajar saham di atas, kamu bisa pilih salah satunya. Dimana sangat berguna untuk membantu kamu, dalam mengambil sebuah keputusan untuk melakukan pembelian saham.
Akan tetapi, cara atau metode ini juga tidak bisa diaplikasikan ke semua perusahaan saham, yang tercatat di bursa saham.