SAHAM
 

Apa Itu Bid Dan Offer Dalam Saham? Pemula Wajib Tahu!

by Estrin Vanadianti Lestari - 15 Sep 2022 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Daftar Isi

Sering bolak-balik mantengin kolom jual-beli saham di aplikasi? Tahu istilah bid offer saham tidak? Tidak?

Jangan sampai kamu dibilang cupu. Jadi, sama-sama belajar yuk!

Perlu Kawan Visto ketahui, bahwa di dunia saham, istilah bid dan offer ini, ternyata penting banget lho, sebagai pertimbangan saat melakukan transaksi jual-beli saham.

Tujuan utamanya, adalah untuk melihat tingkat likuiditas suatu saham. Atau untuk mengetahui seberapa sering saham tersebut diperdagangkan.

Jadi, biar tambah yakin aja sih, kalau saham tersebut laku atau enggak!

Tapi kok, ada istilah likuiditas juga di pasar saham? Saham yang seperti apa, agar bisa dikatakan likuid?

Oke, kita bahas satu-satu dulu ya!

 

Ada di mana posisi Bid dan Offer?

Di sini kamu bisa buka melalui aplikasi saham seperti di InvestasiKu, dan kamu akan melihat beberapa kolom.

Nah, untuk bid dan offer sendiri biasanya akan dipisahkan menjadi dua kolom yang saling berdampingan, dengan angka-angka yang akan terus terupdate cepat, serta dengan fluktuasi harga transaksi saham.

Biasanya juga, angka-angka yang ada di kolom bid dan offer dibedakan dengan warna.

kolom bid offer aplikasi investasiku

Misalnya di aplikasi InvestasiKu, kolom bid ditandai dengan warna merah, sedangkan kolom offer ditandai dengan warna hijau. Lalu, harga yang ditandai dengan warna hitam, biasanya menunjukkan harga saat pembukaan pasar.

Oke, sudah kebayang posisinya? Lalu, bid dan offer itu apa?

 

Pengertian Bid dan Offer

Bid adalah sebuah permintaan harga saham yang ditentukan atau dilakukan oleh investor sebagai pihak buyer atau pembeli. Sehingga kamu harus menentukan, berapa harga (bid price) yang ingin kamu keluarkan.

Bid juga bisa digunakan ketika kamu ingin membeli saham, dengan harga yang lebih rendah, dibandingkan harga terakhirnya.

Sedangkan offer adalah sebuah penawaran harga saham yang ditentukan oleh investor sebagai pihak seller atau penjualnya. Dimana jika kamu ingin menjual, kamu wajib menentukan harga saham (offer price), yang ingin kamu terima.

Untuk melakukan transaksi saham di atas baik bid maupun offer, kamu harus bisa menyesuaikan dengan kondisi pasar. 

Misalnya, jika ingin melakukan bid, maka kamu harus dapat menemukan penjual saham, yang menawarkan harga bid price, yang sebelumnya sudah kamu tentukan.

Jadi, jika kamu ingin melakukan transaksi saham yang besar di bid, maka kamu harus menemukan penjual saham, dengan volume yang besar pula.

Intinya, bid price dan offer price juga harus sesuai, agar aktivitas transaksi saham bisa terjadi.

Dari kedua istilah kata di atas, bisa diartikan bahwa bid offer adalah sebuah pertanda seberapa besar minat pasar untuk melakukan perdagangan pada suatu saham, baik untuk menjual atau membeli.

Oke, balik lagi ke tujuan utama dari bid dan offer ya!

Adapun, tujuannya adalah untuk melihat tingkat likuiditas suatu saham. Nah, apa yang dimaksud likuiditas saham?

 

Baca juga: Cara Menentukan Time Frame yang Cocok

 

Apa Itu Likuiditas Saham?

Di dalam pasar saham, istilah likuiditas ini lebih menunjukkan seberapa cepat suatu saham, bisa terjual atau laku. Tapi, dengan catatan saham tersebut laku diperdagangkan, tanpa menimbulkan dampak negatif, terlebih pada harganya.

Sederhananya, semakin likuid suatu saham, maka semakin cepat juga saham tersebut bisa terjual atau laku. Begitu juga sebaliknya, jika saham tidak cukup likuid, atau tingkat likuiditasnya kurang, maka lebih sulit laku.

Jadi, saham yang likuid adalah saham yang sedang ramai diperjualbelikan. Hal tersebut bisa memudahkan para investor untuk melakukan transaksi.

Saham juga bisa dijual dengan mudah dan cepat, dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Nah, untuk para investor yang ingin beli, bisa langsung mendapatkannya tanpa harus menunggu waktu yang lama.

Sehingga, bid and offer bisa dijadikan salah satu indikator penentu, apakah suatu saham, itu likuid atau kurang likuid.

 

download investasiku

 

Apa Kaitannya dengan Bid dan Offer

Jadi gini, sebelum bertransaksi, pasti Kawan Visto ingin memilih saham yang bagus dan banyak diincar bukan? Nah, faktor penting dalam menentukan saham incaran, bisa dilihat dari likuiditas suatu saham.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, saham yang likuid artinya saham yang aktif dan laku diperdagangkan.

Tapi, bukan cuma itu! Saham yang likuid, juga memiliki tanda yakni selalu memiliki antrian (order book) di bid offer.

Maksudnya, saham tersebut selalu memiliki antrian order pada fraksi-fraksi harga, yakni di kolom harga permintaan (bid price), dan juga penawaran (offer price).

 

Cara Melihat Sifat Likuiditas Saham dari Bid dan Offer

Pada kenyataannya, kalau kamu sudah tahu suatu saham likuid, jika dilihat dari bid dan offer, mungkin kamu akan memiliki ketertarikan untuk beli.

Tapi, bagaimana cara mengetahui, tingkat likuiditas saham dari bid dan offernya?

Simak di penjelasan berikut ini yuk!

Untuk bisa melihat bid dan offer, Kawan Visto bisa cek di InvestasiKu. Biasanya, keterangan bid dan offer terletak di bagian menu order book.

kolom bid offer aplikasi investasiku

Di kolom bid offer, juga terdapat informasi harga saham dan jumlah lot yang ingin dibeli atau dijual. Nah, harga saham dan jumlah lot juga bisa menjadi patokan perhitungan tingkat likuiditas suatu saham. Begini cara hitung nilai likuiditas suatu saham yang dilihat dari bid dan offer, dengan minimal pembelian 1 lot.


Bid/Offer = Jumlah rata-rata lot x Harga saham x 100 lembar


Contoh:

Rata-rata lot= 42.000
Harga saham= Rp700
Jumlah 1 lot= 100 lembar


Bid/offer = 42.000 x 700 x 100= Rp2,940 miliar (tingkat likuiditas tinggi/bagus)

 

Untuk bisa melihat likuiditas saham, kamu cukup menggunakan satu lantai harga saja. Patokannya, jika kamu menemukan angka bid atau offer berada di antara Rp500 - Rp1 miliar, artinya likuiditasnya masih tergolong kecil.

Kalau nilai bid dan offer kecil dan tingkat likuiditasnya juga kurang bagus, apakah masih aman untuk beli saham? Terlebih, itu adalah saham incaranmu, pasti dilema bukan?

Jika kasusnya seperti itu, semua bisa kembali ke preferensi masing-masing investor. Jika kamu menganggap masih oke, atau nyaris likuid, sah-sah saja untuk beli.

Tapi jika perhitungan membuat nilai likuiditas jelek dan kamu masih mau tetap beli, lebih baik kamu gunakan modal kecil saja untuk membeli. Hal tersebut dilakukan, agar kamu bisa terhindar dari risiko kerugian.

Gimana? Sudah tahu bukan, apa itu bid offer saham, beserta cara melihat tingkat likuiditas suatu saham, dari bid dan offer-nya?

Berarti sudah siap juga dong untuk melakukan jual-beli saham incaran kamu? Yuk, download InvestasiKu!

 

download investasiku

 

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO