SAHAM
 

Time Frame Trading Saham: Jenis & Cara Memilih

by Estrin Vanadianti Lestari - 14 Sep 2022 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Kawan Visto, kamu pernah lihat para trader saham cari-cari waktu atau time frame gitu nggak sih, pas lagi trading saham? Ada yang pilih waktu per menit, jam, minggu, bahkan bulanan, dan itu maksudnya gimana sih? 

Jadi gini, gini, gini…

Setiap trader, biasanya punya strategi atau gayanya sendiri untuk melakukan trading saham, dalam waktu atau time frame yang berbeda-beda. Di dalam dunia saham, menentukan time frame trading saham, adalah hal yang sangat penting bagi para trader. 

Nah, buat kamu para trader pemula nih, mungkin masih awam sama istilah time frame trading saham, dan sedikit agak membingungkan.

Untuk lebih tahu soal time frame trading saham, mari simak dulu pengertian time frame trading saham terlebih dahulu, diikuti informasi terkait jenis-jenisnya, cara mengidentifikasi time frame, hingga cara memilih time frame yang cocok.

 

Apa Itu Time Frame Trading Saham?

Time frame trading saham adalah sebuah periode waktu, yang digunakan oleh trader untuk melakukan trading saham, mulai dari hitungan menit, jam, hari, minggu, hingga bulan.

Pilihan time frame juga ada banyak, mulai dari M1, M5, M15, M30, H1, H4, D1, W1 dan M1. Maksudnya apa tuh, ada simbol huruf dan angka?

Simbol huruf dan angka tersebut masing-masing memiliki arti, yang harus para trader pahami. Di mana, pilihan tersebut juga merupakan jenis-jenis dari time frame trading saham.

 

Baca juga: Penjelasan Lengkap Moving Average

 

Jenis Time Frame

M1: 1 Minute atau 1 menit
M5: 5 Minutes atau 5 menit
M15: 15 Minutes atau 15 menit
M30: 30 Minutes atau 30 menit
H1: 1 Hour atau 1 jam
H4: 4 Hours atau 4 jam
D1: 1 Day/Daily atau 1 hari
W1: 1 Week/Weekly atau 1 minggu
M1: 1 Month/Monthly atau 1 bulan

Nah, sudah tahu kan maksud dari simbol huruf dan angka tadi artinya apa? Adapun, jenis time frame yang sudah disebutkan di atas merupakan pilihan time frame yang standar.

Untuk bisa menggunakan satu dari banyak jenis time frame di atas, kamu juga bisa melakukannya dengan bantuan software online trading, dan kamu bisa menentukan time frame sendiri.

Contohnya ketika kamu memilih menggunakan jenis time frame M1 (1 menit). Artinya, kamu akan mengetahui grafik harga, yang akan ditampilkan setiap periode 1 menit. 

Jadi, 1 candle dalam time frame M1, akan menunjukkan pergerakan harga saham, dalam waktu 1 menit saja.

Bahkan, untuk para trader profesional yang mungkin lebih mengerti, juga bisa custom time frame, menggunakan beberapa software online trading, yang tentunya bisa ditentukan sendiri juga.

Lalu, jenis time frame yang mana, yang bisa memberikan lebih banyak keuntungan? Yuk, sambil lihat konsekuensi pemilihan time frame, karena kamu bisa sekaligus mengetahui mana yang lebih untung.

 

Konsekuensi Pemilihan Time Frame

Ketika trader memilih time frame sendiri, baik dari jenis time frame standar maupun custom, maka akan mempengaruhi beberapa hal tentang trading saham, berikut informasinya:

1. Durasi trading

Berapa lama suatu trading berjalan. Contohnya, kamu pilih time frame H1 (1 jam), artinya trading diharapkan akan berlangsung selama durasi 1 jam sampai beberapa jam. Bahkan, trading juga bisa berlangsung hingga puluhan jam. Sehingga, jika semakin panjang time frame yang dipilih, maka akan semakin panjang pula durasi trading yang akan terjadi. Intinya, memilih time frame trading saham sama dengan, memilih ‘mau trading berapa lama?’

 

2. Frekuensi trading

Berapa banyak trader yang melakukan trading saham, di time frame yang dipilih. Jika trader pilih time frame durasi pendek, seperti M1, M5 atau M15, maka akan lebih sering dan banyak trader yang keluar-masuk pasar.

 

3. Waktu

Berapa banyak waktu yang ingin dibutuhkan, untuk melakukan trading. Jika kamu tidak ingin terlalu ‘hektik’, maka bisa pilih jenis time frame yang lebih panjang.

 

4. Potensi kerugian

Ada berapa banyak modal di akun trading, yang bisa turun. Pemilihan time frame yang lebih panjang akan memunculkan floating loss yang lebih besar, ketimbang menggunakan time frame yang lebih pendek. Namun, hal tersebut bisa dimaklumi, karena kamu bisa berpotensi mendapatkan profit yang cenderung lebih besar.

 

Cara Menentukan Time Frame yang Cocok

Sebenarnya, semua jenis time frame bisa membawa keuntungan bagi para trader. Tapi, tentunya setiap trader punya strategi atau konsentrasi masing-masing saat melakukan trading.

Nah, agar bisa menyesuaikan time frame dengan strategi masing-masing, untuk bisa melihat peluang trading yang bagus, maka memilih time frame yang cocok dan disukai itu penting.

Berikut ini ada beberapa rekomendasi time frame yang bisa dibilang paling menguntungkan, untuk strategi trading tertentu.

 

1. Scalping | Time Frame (M1 – M5)

Strategi atau gaya trading pertama ada scalper, yang biasanya akan melakukan transaksi jual-beli saham, dalam waktu yang sangat singkat. Mereka hanya butuh waktu antara 1–15 menit, dan time frame yang cocok atau yang paling akurat adalah M1–M5.

 

2. Day Trading | Time Frame (M15 – H1)

Selanjutnya ada tipe day trading atau trader harian, yang biasanya akan memilih periode M15–H1 (15 menit sampai 1 jam). Di mana penentuannya akan disesuaikan dengan likuiditas pasar yang dipilih, lalu waktu yang dimiliki trader untuk bertransaksi, dan strategi perdagangan yang digunakan.


Baca juga: Top Gainer Saham Adalah: Apa itu, Pengertian Serta Strategi Trading


3. Swing Trading | Time Frame (H4 – D1)

Strategi selanjutnya adalah swing trading, di mana untuk menentukan waktu terbaik dalam trading, tidak pasti. Mereka bahkan bisa melakukan trading dalam beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Mengapa demikian? Karena para trader akan menganalisis tren terlebih dahulu, lalu bertindak berdasarkan pergerakan harga, yang fluktuatif. Jadi, time frame mana yang paling cocok untuk swing trading? Jawabannya ada di H4–D1.

 

4. Position Trading | Time Frame (D1 – W1)

Terakhir ada position trader, yang biasa melakukan aktivitas trading atau jual-beli saham, dalam jangka waktu yang cukup lama. Bisa mingguan, bulanan, bahkan hingga tahunan, dan time frame yang cocok untuk para position trader adalah D1–W1.

Nah, dari rekomendasi time frame di atas, kamu lebih suka atau cocok yang mana nih? Scalping, day trading, swing trading, atau position trading?

Kawan Visto juga bisa terapkan time frame paling cocok sesuai strategi, untuk mulai trading saham pilihanmu melalui aplikasi InvestasiKu.

 

Kesimpulan 

Sampai di sini, sudah mulai paham kan? Disarankan juga untuk para trader untuk fokus di satu time frame, dan jangan mudah tergoda untuk melirik time frame trading saham lain.

Kamu mungkin bisa melakukan multi time frame trading, namun disarankan untuk tetap fokus pada time frame utama. Pasalnya, time frame merupakan indikator yang cukup krusial, yang bisa menentukan seberapa besar potensi kamu, untuk mendapatkan keuntungan dan juga kerugian. 

Dari adanya variasi kerangka waktu time frame trading ini (menit, jam, hari, minggu, hingga bulanan), para trader bisa pilih sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing dalam melakukan trading saham.

 

download investasiku

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO