Daftar Isi
Setiap investor atau trader saham di Indonesia pasti udah gak asing lagi lah yah dengan Bursa Efek Indonesia atau yang dikenal IDX, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan berinvestasi saham di Indonesia.
Hingga kini, di Indonesia sudah ada sekitar lebih dari 1 juta investor di pasar modal.
Namun sebenarnya apa sih itu Bursa Efek Indonesia dan juga sejarahnya? Yuk kita simak artikel berikut ini.
Apa itu Bursa Efek Indonesia?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah lembaga pemerintah yang berperan sebagai penyelenggara bursa, artinya Bursa Efek Indonesia bertugas untuk memfasilitasi perdagangan efek di Indonesia.
Jika kamu ingin berkunjung ke Bursa Efek Indonesia, kamu bisa datang ke kantor Pusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Apa itu efek?
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Kesimpulannya, Bursa Efek adalah pasar konvensional yang mempertemukan antara penjual dan pembeli.
Peran & Tugas BEI
Bursa Efek Indonesia, juga bertugas untuk mengontrol agar proses transaksi efek yang terjadi berjalan dengan adil dan efisien, peran BEI antara lain:
- Sebagai Fasilitator Perdagangan Efek.
- Sebagai Otoritas yang Mengontrol Jalannya Transaksi.
Apa saja produk BEI?
- Saham
- Obligasi
- Reksadana
- Obligasi Konversi
- Right
- Waran (Warrant)
Bursa Efek di Dunia
Setiap negara memiliki bursa efek nya masing-masing, antara lain seperti:
- Bursa Efek New York (New York Stock Exchange)
- Bursa Efek NASDAQ (NASDAQ Stock Exchange)
- Bursa Efek London (London Stock Exchange)
- Bursa Efek Jepang (Japan Stock Exchange Group)
- Bursa Efek Shanghai (Shanghai Stock Exchange)
- Bursa Efek Hongkong (Hongkong Stock Exchange)
Sedangkan di Indonesia sendiri, kita memiliki Bursa Efek Indonesia (BEI) atau juga yang dikenal sebagai IDX (Indonesia Stock Exchange).
Sejarah Bursa Efek Indonesia
Setelah tau dan kenal tentang Bursa Efek Indonesia, sekarang kita akan lihat bagaimana perkembangannya di Indonesia?
Jika ditelusuri, ternyata Bursa Efek (pasar modal) telah ada sejak lama di Indonesia, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Yuk kita simak sejarah BEI berikut ini.
1. Era Penjajahan (1912-1940)
Bursa Efek pertama kali didirikan di Jakarta atau dulu dikenal sebagai Batavia. Waktu itu, Belanda mendirikan usaha perkebunan secara masif dan membutuhkan modal yang banyak dari berbagai investor Eropa.
Waktu itu, penghasilan penduduk Eropa lebih besar sekitar 50 hingga 100 kali lipat dari penduduk pribumi, sehingga Bursa Efek pun didirikan di Batavia dengan tujuan menghimpun dana dari masyarakat Eropa.
Akhirnya berdirilah Vereniging Voor de Effectenhandel (Bursa Efek)dan sekaligus memulai perdagangan efek pada tanggal 14 Desember 1912.
Efek yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan perkebunan Belanda. Perkembangan perusahaan Bursa Efek di Batavia waktu itu sangat berkembang pesat.
Namun sayangnya kegiatan transaksi efek pun ditutup pada tanggal 10 Mei 1940 dikarenakan perang dunia kedua.
Pecah dan kalahnya Belanda di perang dunia kedua, menandai berakhirnya kegiatan Bursa Efek di era Belanda.
2. Era Orde Lama (1959-1966)
Setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1950, pemerintah akhirnya menerbitkan obligasi dan hal ini membuat aktivitas pasar modal di Indonesia kembali aktif.
Hingga pada tanggal 30 Juni 1952, Bursa Efek Indonesia dibuka kembali di Jakarta. penyelenggaraannya diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek (PPUE). Di tahun ini juga Bursa Efek kembali berkembang pesat di Indonesia.
Namun, pada tahun 1958 pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melarang Bursa Efek memperdagangkan efek dengan uang Belanda, sehingga menyebabkan banyak Investor meninggalkan Indonesia.
Di Era Orde Lama, merupakan pasar surut bursa efek di Indonesia.
3. Era Orde Baru (1966-1988)
Setelah order lama berakhir, langkah pertama yang dilakukan pemerintah ketika orde baru adalah menahan dan membuat perekonomian Indonesia kembali normal. Dibentuklah Tim Persiapan Pasar Uang dan Modal (PUM).
Pada pemerintahan Orde Baru, pemerintah sangat serius dalam menghidupkan kembali pasar uang dan modal di Indonesia. Pada era order baru, perkembangan pasar modal dibagi menjadi 2 periode, yaitu:
- Periode Tahun 1977 - 1987
- Periode Tahun 1988 - 1997
Pada periode tahun 1977-1978 perkembangan bursa efek kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan. Namun pada periode 1988-1997 bursa menjadi lebih aktif, sampai sebelum terjadi krisis moneter.
4. Era Orde Reformasi (1988-Sekarang)
Pada era Reformasi, ada 4 peristiwa yang sangat penting terjadi dalam sejarah pasar modal di Indonesia, yaitu:
- Krisis Moneter
- Indeks Menembus 4 Digit
- Peleburan Bursa Efek
- Dan Berganti Nama
Pada era orde reformasi, indeks saham jatuh dari angka 700-an ke angka 200-an, jumlah investor pun menyusut drastis hingga hanya 50 ribu investor. Pada masa-masa ini bisa dibilang seperti masa berkabung bagi dunia pasar modal di Indonesia.
Namun dengan adanya kejadian ini, para pelaku pasar modal menjadi lebih realistis.
Hingga saat ini level tertinggi IHSG adalah pada 21 April 2022 yaitu di level 7.276 dan jumlah Investor indonesia di pasar modal juga meningkat pesat dimana pada agustus 2022 tercatat mencapai 9,53 juta Investor.
Baca juga: Apa Itu Broker, Jenis, Tugas, & Tanggung Jawabnya
Beli Saham Pakai Aplikasi InvestasiKu
Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.