Daftar Isi
Selain menikah, tingkat kesuksesan seseorang di Indonesia, juga sering dilihat dari “apakah sudah punya mobil dan rumah atau belum”. Benar begitu Kawan Visto?
Sebenarnya tidak ada yang salah dari hal tersebut, karena semua kembali lagi kepada kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Kalau belum butuh, ngapain beli? Kalau belum mampu, ngapain maksa? Beres!
Terlebih, kedua hal tersebut (mobil dan rumah) adalah sesuatu yang tidak murah. Tapi, kalau kamu diberi rezeki lebih, kira-kira bakal pilih beli mobil dulu atau rumah dulu nih?
Memang pilihan yang sulit, tapi kamu harus bisa membuat keputusan yang tepat, dengan cara mempertimbangkan banyak faktor. Jadi, apapun pilihan kamu nanti, coba cek pertimbangan terkait beli mobil atau rumah dulu yuk!
Beli Mobil atau Rumah Dulu?
1. Kenali Kebutuhan Primer dan Prioritas
Tidak ada orang yang mati, karena tidak punya mobil atau rumah sendiri. Yang perlu dikhawatirkan adalah jika kita tidak punya penghasilan sendiri.
Urusan kebutuhan semua bisa dipertimbangkan, harus pilih yang mana. Kamu bisa coba mulai kenali kebutuhan primer dan prioritas, yang penting untuk hidupmu saat ini.
Mungkin, sederhananya adalah kenali mana yang kebutuhan, dan mana saja yang hanya jadi keinginan. Hal tersebut, bertujuan agar kamu mengetahui kebutuhan apa saja yang memang sangat penting, dan perlu diprioritaskan, ketimbang dengan lainnya.
Nah, dari sini kamu bisa mengetahui apakah rumah menjadi salah satu kebutuhan primer atau tidak? Jika iya, kamu bisa pilih untuk membeli rumah dulu.
Karena, mobil bukan termasuk kebutuhan primer, melainkan dibutuhkan tersier. Setelah kamu sudah bisa memenuhi kebutuhan primer, baru kamu bisa membeli mobil, agar beban kamu tidak terlalu besar.
2. Ketersediaan Alternatif Mobilisasi Lain
Pertimbangan kedua dari pilihan sulit ini adalah dengan melihat ketersediaan alternatif mobilisasi lainnya. Khususnya ketersediaan di daerah tempat tinggalmu.
Maksudnya gimana? Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk beli rumah atau mobil dulu, pastikan jika di daerahmu memang tidak tersedia mobilitas lainnya atau alternatif yang mendukung.
Misalnya, di daerahmu jarang ada, bahkan tidak ada kontrakan, lalu harga apartemen mahal, sehingga kamu memang terpaksa atau lebih baik untuk membeli atau membangun rumah saja.
Terlebih, saat ini juga sudah semakin banyak alternatif transportasi. Sehingga, jika rumah yang kamu beli ada di pinggir kota, kamu masih bisa bepergian dengan transportasi umum.
Daripada bisa bepergian dengan mobil sendiri, tapi rumah masih sewa. Lebih baik, punya hunian dulu karena pilihan alternatif transportasi lebih banyak, misalnya beli transportasi yang lebih murah dari mobil seperti motor.
Baca juga: Mau tinggal di Rumah, Apartement, atau Ngekos?
3. Memperhatikan Jangka Waktu atau Masa Pakai
Semua hal pasti punya usia, termasuk benda mati seperti mobil ataupun rumah. Sederhananya, mungkin disebut sebagai masa pakai, misalnya jangka waktu pemakaian mobil hanya sampai 20 tahun saja, begitupun dengan masa pakai rumah.
Setelah itu, baik mobil atau rumah, harus mengganti beberapa komponen penting. Mungkin seperti mesin hingga ban untuk mobil, dan kerangka atap rumah atau kusen untuk rumah.
Namun, jangka waktu pemakaian atau kondisi keduanya, bisa disesuaikan dengan tingkat perawatan dari masing-masing. Jadi, meski sudah dirawat dengan maksimal, kamu harus tetap memastikan apakah performanya akan tetap baik, atau malah akan menimbulkan bahaya.
Jika dilihat dari jangka waktu atau masa pakai, rumah tentu jauh lebih lama dan aman. Meski ada kerusakan di beberapa komponen, kamu bisa merenovasinya dan tetap menempatinya.
Sedangkan mobil tidak bisa, karena jika ada kerusakan di salah satu komponen, akan berpengaruh ke fungsi lain meski tidak begitu besar. Jadi, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik di service terlebih dahulu, sampai mobil bisa digunakan kembali dengan aman.
4. Cek Tren Harganya di Masa Depan
Pertimbangan selanjutnya, yang perlu kamu perhatikan sebelum membuat keputusan adalah, dengan mengetahui cek tren harga mobil atau rumah di masa depan.
Seperti yang diketahui, bahwa rumah dan mobil merupakan aset yang tidak murah. Keduanya sama-sama memiliki harga yang mahal, bahkan harganya akan terus naik.
Sehingga, kamu harus sering-sering cek tren harga mobil, maupun rumah di masa depan. Namun, ada yang berbeda dari harga mobil dan rumah, terlebih jika dilihat dari kondisinya.
Untuk rumah sendiri, harganya akan terus naik, baik dalam kondisi baru maupun rumah second, bagaimanapun kondisinya. Sedangkan mobil, hanya untuk mobil baru saja yang akan naik.
Jika kondisinya sudah bekas, maka harganya akan turun, sama seperti barang elektronik. Jadi, jika disimpulkan dari sisi tren harga di masa depan, tentu saja rumah yang harganya akan naik, setiap tahunnya.
Baca juga: Mending Bangun Rumah dari 0 atau Dari Developer?
5. Cek Kondisi Keuangan & Manfaatkan Program KPR atau KKB
Karena harganya sama-sama mahal, di pertimbangan yang terakhir ini, penting juga bagi kamu untuk cek, kondisi keuangan. Untuk membeli mobil atau rumah, setidaknya kamu harus mempunyai tabungan diatas Rp150 juta.
Saat ini, harga mobil jenis MPV saja, harganya sudah di atas Rp170 juta. Begitu juga dengan rumah, di mana harganya saat ini mulai dari Rp300 jutaan.
Jika melihat dari tabungan yang kamu miliki, cek lagi apakah kamu bisa membeli dengan sistem cash atau kredit. Jika kredit, pastikan kamu manfaatkan program kredit seperti KPR untuk rumah, atau KKB.
Gimana nih Kawan? Sudah tahu jawabannya mau beli mobil atau rumah dulu? Ingat ya, lakukanlah segala sesuatu jika kamu mampu.
Selain itu, jangan gunakan ‘semua’ atau menghabiskan seluruh uangmu, untuk membeli mobil atau rumah. Pastikan, kamu punya tabungan lain, dana darurat, atau aset investasi, agar kondisi finansial kamu tetap aman.
Kalau mau investasi yang nyaman, terlebih untuk pemula, ya di InvestasiKu! Karena, fitur-fiturnya lengkap, user friendly, dan banyak bonusnya!
Di mana lagi, setiap kali transaksi di InvestasiKu bisa dapat point, yang bisa digunakan untuk beli saham, dan belanja di berbagai merchant CT Corp?
Kamu juga bisa mulai transaksi saham, mulai dari Rp100 ribuan aja. Jadi, kalau mau investasi, ya di InvestasiKu!