Para pemula di dunia investasi, wajar saja jika belum mengetahui bagaimana cara kerja reksadana. Mengingat ada banyak langkah dan istilah asing yang menyertai mekanisme reksadana hingga mencapai cuan.
Pada dasarnya, reksadana adalah “wadah” yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, kemudian baru diinvestasikan ke bentuk portofolio efek oleh manajer investasi.
Keberadaan reksadana memang tidak akan lepas dari manajer investasi selaku pihak yang mengelola uang para investor, supaya nantinya diinvestasikan ke media investasi seperti pasar modal, pasar uang, dan properti.
Apa itu Reksadana
Buat kamu yang mungkin masih lupa-lupa-ingat dengan pengertian reksadana.
Reksadana adalah “wadah” yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh pihak manajer investasi.
Jadi nantinya akan ada sebuah perusahaan investasi reksadana akan mengelola uang dari masyarakat baik dalam bentuk lembaga maupun perorangan.
Setelah itu, uang tersebut akan diinvestasikan ke media investasi seperti pasar modal, pasar uang, atau bahkan properti.
Lantas, bagaimana sih cara kerja reksadana secara sederhana? Yuk, segera simak penjelasannya berikut ini!
Cara Kerja Reksadana
Mekanisme reksadana melibatkan beberapa pihak seperti manajer investasi, bank kustodian, dan agen penjual efek reksadana.
Pihak-pihak ini akan mengkoordinasikan investor pemula maupun profesional ke berbagai media investasi. Setelah itu, dana akan dikelola secara profesional.
Nah, berikut ini cara kerja reksadana beserta aktivitas yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
Tahap Pertama
- Investor membuka reksadana dapat secara online maupun offline.
- Persyaratan untuk membuka akun reksadana adalah KTP, NPWP, buku tabungan, dan lainnya.
- Investor akan melakukan pembelian reksadana melalui manajer investasi.
- Investor akan menyetorkan dananya melalui bank kustodian.
Tahap Kedua
- Manajer investasi akan mengelola dana para investor.
- Manajer melakukan pembelian/penjualan atas berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau jenis reksadana pilihan investor.
- Jika menggunakan aplikasi investasi, investor dapat lebih mudah bertransaksi baik melalui virtual account hingga transfer bank.
- Investor dapat mengetahui alokasi dana investasi dan cara kerja reksadana secara spesifik, khususnya melalui Fund Fact Sheet (FFS) yang diberikan oleh manajer investasi.
Tahap Ketiga
- Manajer investasi melakukan pembelian/penjualan instrumen melalui Perantara Pedagang Efek.
Tahap Keempat
- Bila investor melakukan penjualan reksadana kepada manajer investasi, maka pihaknya akan menginstruksikan pembayaran kepada bank kustodian.
Tahap Kelima
- Bank kustodian akan mengirimkan dana penjualan reksadana kepada investor.
Tahap Keenam
- Investor akan mendapatkan return dari hasil reksadana, tanpa melakukan analisis pasar efek karena semuanya telah dikelola oleh manajer investasi.
- Dalam hal ini, pihak bank kustodian juga turut mengurus berbagai keperluan administrasi dan mengawasi aset dana yang dikelola oleh manajer investasi.
Baca Juga: Deretan Perbedaan Reksadana dan Tabungan Deposito, Untung Mana?
Siap Untung dengan Reksadana?
Dari keseluruhan cara kerja reksadana, pasti akan melibatkan manajer investasi. Di samping itu, kamu dapat membeli dan memantau reksadana melalui aplikasi.
Jika kamu ingin berinvestasi, maka harus siap menghadapi risiko apapun, tak terkecuali pada reksadana.
Bagi pemula, kamu dapat memulainya dengan instrumen investasi yang low-risk and low-return alias risiko rendah dan hasil tidak terlalu besar.
Kamu dapat memantau segala perkembangan investasi melalui aplikasi, salah satunya InvestasiKu. Melalui aplikasi ini, kamu dapat menemukan deretan reksadana baik konvensional maupun syariah.
Yuk, segera download aplikasi InvestasiKu.