Meskipun tidak sepopuler saham, obligasi pemerintah sering menjadi pilihan para investor untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Obligasi pemerintah itu biasanya dianggap sebagai fixed income.
Sesuai namanya, fixed income adalah pendapatan tetap yang tidak berubah dalam suatu periode tertentu. Kebanyakan memang fixed income itu berupa obligasi—jenis apapun.
Memangnya, apa itu fixed income? Yuk, simak penjelasanya berikut ini!
Pengertian Fixed Income
Fixed income adalah pendapatan tetap yang diperoleh oleh seseorang khususnya investor dimana nominalnya tidak berubah dalam suatu periode tertentu.
Sesuai namanya, fixed income ini mengacu pada investasi yang nilai imbal hasilnya tetap dan bahkan telah ditetapkan sebelumnya. Berbeda dengan saham dan reksadana yang mana nilai imbal hasil berubah-ubah bergantung kondisi.
Coba deh kamu lihat pada saham, harga sahamnya bisa berubah sewaktu-waktu. Pun dengan reksadana.
Sementara obligasi khususnya obligasi pemerintah justru menjadi fixed income. Disebut “fixed” demikian karena memang nilai imbal hasilnya tetap dan tidak berubah. Fixed income kebanyakan memang berupa obligasi. Baik itu obligasi pemerintah, reksadana obligasi, obligasi korporasi, dan lainnya.
Jadi, obligasi memang lebih dikenal sebagai fixed income karena imbal hasil yang diterima oleh investor itu berupa kupon dengan nilai yang tetap atau bahkan telah ditetapkan sebelumnya. Alhasil, investor pun mengetahui jumlah pendapatan yang diterimanya secara berkala.
Jika saham berubah-ubah pada harga dan dividennya, maka obligasi ini lebih bervariasi pada yield-nya. Perubahan yield ini terjadi seiring dengan fluktuasi harga pasar obligasi.
Baca Juga: Obligasi Adalah - Pengertian, Jenis, Kekurangan, dan Kelebihannya
Risiko Investasi Fixed Income
Meskipun fixed income itu nilainya tetap dan bahkan telah ditentukan sebelumnya, tetap saja memiliki risiko yang harus ditanggung.
1. Risiko Kredit
Risiko ini terjadi saat penerbit obligasi (baik itu pemerintah maupun swasta) gagal membayar kupon atau melunasi pokok pinjaman.
Itulah mengapa, sebelum memilih obligasi untuk dijadikan sebagai fixed income, harus memperhatikan rating obligasinya.
Untuk melihat rating obligasi, lihat pada lembaga pemeringkat seperti PEFINDO untuk menyaring penerbit obligasi berkualitas.
2. Risiko Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga pasti selalu berkenaan pada semua instrumen investasi, tak terkecuali obligasi ini.
Saat suku bunga naik, justru harga obligasi akan turun. Pun sebaliknya.
Risiko ini mungkin akan lebih diwajarkan oleh para investor yang memang ingin menjual obligasi sebelum jatuh tempo.
3. Risiko Likuiditas
Yakni risiko ketidakmampuan menjual obligasi secara cepat dengan harga wajar. Risiko ini justru lebih berbahaya khususnya pada obligasi yang kurang likuid atau bahkan diterbitkan oleh penerbit bereputasi kurang baik.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Obligasi? Berikut Ini Penjelasannya!
Tipe Investor yang Cocok Untuk Fixed Income
1. Investor yang Memang Berorientasi Pada Pendapatan
Jika kamu adalah individu yang memang berorientasi pada pendapatan atau tengah mencari aliran pendapatan tetap demi kebutuhan hidup. Misalnya pensiunan atau investor yang ingin penghasilan tambahan.
2. Investor yang Berorientasi Pada Jangka Menengah-Panjang
Jika kamu adalah individu yang memang merasa baik-baik saja atas return dalam jangka menengah-panjang, maka bisa memiliki fixed income ini. Mengingat return dari obligasi diterima secara periodik.
3. Investor yang Mengutamakan Keamanan
Jika kamu adalah individu yang mementingkan keamanan daripada keuntungan, maka pilih saja obligasi pemerintah. Hal itu karena obligasi pemerintah memang lebih aman daripada saham.
Baca Juga: Obligasi Pemerintah - Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Obligasi Sebagai Alternatif Fixed Income
Seperti yang tertulis sebelumnya, fixed income itu ada banyak ragamnya. Salah satu alternatifnya adalah obligasi yang disinyalir mampu memberikan pendapatan tetap. Hal itu karena obligasi mampu memberikan pembayaran berupa kupon atau bunga dalam nilai tetap kepada para investor.
Sebut saja kupon Obligasi Negara Ritel dibayarkan sebulan sekali dan nilainya pun stabil. Kupon tersebut memiliki nilai yang tetap. Artinya, investor pun akan menerima imbal hasil dapat nilai yang tetap pula secara periodik.
Berhubung imbal hasil tersebut akan diterima secara periodik, maka jangkanya pun jangka panjang. Lagipula, melalui kupon itu juga dapat berpotensi capital gain.
Baca Juga: Mau Untung? Pilih Investasi Obligasi Pemerintah Seri FR di InvestasiKu!
Mau Berinvestasi Obligasi Pemerintah Secara Mudah?
Nah, itulah penjelasan apa itu fixed income yang mengacu pada pendapatan tetap pada investor. Alternatif instrumen investasi yang menjamin fixed income ini adalah obligasi pemerintah karena dikeluarkan langsung oleh pemerintah sehingga nilainya stabil dan terjamin.
Kamu dapat berinvestasi pada obligasi pemerintah salah satunya FR0091 melalui aplikasi saja, yakni InvestasiKu.
Dari aplikasi ini, kamu dapat melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun obligasi swasta melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.