Wajar jika perusahaan membutuhkan dana tak sedikit untuk mengembangkan bisnisnya. Dalam memperoleh dana tersebut dapat diperoleh melalui pasar modal dan pasar uang.
Jika melalui pasar uang maka berkaitan dengan perbankan, pegadaian, asuransi, dan lainnya. Namun apabila melalui pasar modal, maka harus berkaitan dengan penawaran kepemilikan sebagian efek kepada masyarakat.
Sebuah perusahaan yang memilih pasar modal, maka harus melakukan IPO terlebih dahulu dengan berbagai instrumen keuangan. Mulai dari saham, reksadana, hingga obligasi. Jika demikian, maka instrumen keuangan tersebut dinamakan swasta—karena jelas bukan dari pemerintah.
Obligasi swasta menjadi salah satu incaran investor untuk menanamkan saham karena memberikan keuntungan besar, apalagi jika dikeluarkan oleh perusahaan emiten ternama. Yuk, simak serba-serbi obligasi swasta berikut ini!
Apa Itu Obligasi Swasta
Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan dengan nominal tertentu dan kesanggupannya membayar bunga dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, jangka waktu ini mengacu 5-20 tahun.
Dalam konteks ini, maka obligasi swasta adalah surat utang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta. Obligasi swasta disebut juga sebagai obligasi perusahaan maupun obligasi korporasi.
Obligasi swasta biasanya ditawarkan kepada pihak investor dalam bentuk mata uang rupiah maupun dollar.
Dari sudut pandang perusahaan yang menerbitkan obligasi, justru mereka akan dimudahkan dengan adanya surat utang jangka menengah panjang ini. Terlebih lagi jika pembayaran yang rutin berdasarkan kesepakatan hingga jatuh tempo, maka emiten tetap memiliki kekuasaan sepenuhnya atas perusahaan.
Hal ini tentu saja berbeda dengan emiten yang menerbitkan saham. Jika pada saham, emiten akan membagi kepemilikan perusahaan kepada para investor. Artinya, perusahaan dapat dimiliki oleh banyak orang (investor).
Sementara dari sudut pandang investor, mereka hanya memiliki surat utang yang telah dibelinya tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Obligasi? Berikut Ini Penjelasannya!
Analisis Risiko Obligasi Swasta
Mungkin sekilas “kekuasaannya” berat sebelah, tetapi justru obligasi memiliki tingkat risiko lebih kecil daripada saham. Hal tersebut karena surat utang yang dikeluarkan oleh obligasi swasta maupun pemerintah sama-sama memiliki kepastian akan jangka waktu jatuh tempo.
Namun jika dibandingkan dengan obligasi pemerintah, keberadaan obligasi swasta malah berisiko lebih tinggi. Risiko ini bergantung pada jenis perusahaan dan bagaimana kondisi pasar.
Mengingat dalam satu sektor itu terdapat banyak perusahaan, maka perusahaan-perusahaan ini akan bersaing satu sama lain. Ditambah lagi, kondisi pasar dalam negeri maupun global yang terus-menerus berubah juga akan menjadi risiko obligasi swasta tersebut.
Jadi, bukan tidak mungkin jika perusahaan terkait mengalami gagal bayar obligasi tersebut. Contohnya pada PT Davomas Abadi Tbk. yang terbelit utang bunga obligasi pada tahun 2009. Ada juga PT Waskita Karya Tbk. yang mengalami gagal bayar obligasi sebesar Rp135,5 miliar.
Perusahaan swasta yang mengalami gagal bayar obligasi tentu saja mendapatkan sanksi. Berdasarkan Pasal 102 UUPM, maka perusahaan yang gagal bayar obligasi akan disanksi administratif, peringatan tertulis, denda, hingga pencabutan izin usaha.
Para investor yang dirugikan karena obligasi mereka tidak dibayarkan, berhak mengajukan gugatan perdata dan menuntut ganti rugi.
Contoh Obligasi Swasta di Indonesia
FYI, berdasarkan data Asia Bond Monitor Tahun 2013, mempublikasikan bahwa Indonesia menjadi ladang pertumbuhan tertinggi di bidang pasar obligasi swasta tertinggi di Asia, mencapai 26,9% year-on-year menjadi $20 milyar.
Melihat fenomena tersebut, dapat dikatakan bahwa memang pertumbuhan pasar obligasi swasta di Indonesia terus meningkat. Seolah mematahkan asumsi bahwa mayoritas masyarakat Indonesia lebih tertarik investasi saham daripada obligasi.
Berikut ini beberapa contoh obligasi swasta di Indonesia beserta emiten penerbitnya.
No. |
Kode |
Nama Obligasi |
Nama Emiten |
1. |
ADCP02B |
Obligasi II Adhi Commuter Properti Th 2022 Seri B |
Adhi COmmuter Properti Tbk, PT |
2. |
ADHI03ACN3 |
Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Th 2022 Seri A |
Adhi Karya (Persero) Tbk, PT |
3. |
ADMF05BCN3 |
Obligasi Berkelanjutan V Adira Finance Tahap III Th 2022 Seri B |
Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT |
4. |
AGI102ACN4 |
Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Th 2021 Seri A |
Samator Indo Gas Tbk, PT |
5. |
APAI01BCN1 |
Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura I Tahap I Th 2021 Seri B |
PT Angkasa Pura I |
Baca Juga: Apa Perbedaan Saham dan Obligasi?
Mau Untung dari Obligasi?
Nah, itulah penjelasan apa itu obligasi swasta yang merupakan jenis instrumen keuangan berupa surat utang diterbitkan dari perusahaan emiten. Jika dibandingkan dengan saham, memang risiko obligasi swasta lebih rendah karena terdapat jangka waktu jatuh tempo yang menguntungkan investor.
Ada banyak produk obligasi yang bisa kamu temukan pada aplikasi InvestasiKu. Mulai dari FR0095, FR0080, FR0106, ORI024T3, SR19T5, dan masih banyak lainnya.
Jangan khawatir, aplikasi InvestasiKu telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.