Tak dapat dipungkiri bahwa kita pasti mudah terpapar pengaruh influencer maupun postingan sosial media orang lain akan barang-barang konsumtif. Apalagi, platform TikTok, Instagram, maupun X saja sudah menyediakan akses “keranjang” supaya siapapun mudah berbelanja.
Alhasil, banyak orang terutama kita yang justru terkena perilaku konsumtif dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan secara berlebihan. Padahal sebenarnya, uangmu itu bisa lho dibelanjakan barang investasi daripada barang konsumtif.
Memangnya, apa perbedaan kedua konsep tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Barang Konsumtif?
Barang konsumtif adalah barang-barang yang dikonsumsi atau digunakan hanya dalam jangka pendek saja. Contoh: make-up keluaran terbaru, pakaian dengan warna tertentu, makanan dari kafe yang baru buka, atau gadget keluaran terbaru.
Barang-barang tersebut apabila hanya dikonsumsi dalam waktu sebentar; kurang dari satu tahun, maka dianggap sebagai barang konsumtif.
Biasanya, barang konsumtif ini dibeli karena FOMO terutama setelah terpapar pengaruh dari berbagai platform digital.
Dalam konteks yang lebih luas, barang konsumtif bahkan selalu dianggap sebagai upaya mencerminkan identitas, gaya hidup, dan status sosial seseorang di lingkungannya.
Sebenarnya, pembelian barang-barang konsumtif ini juga berkaitan dengan perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal termasuk iklan, tren sosial, dan pengaruh sosial media.
FYI, keputusan pembelian seseorang atas produk maupun jasa juga sangat dipengaruhi oleh influencer dan idolanya. Katakanlah sang idola tengah menjadi brand ambassador dari suatu merek tertentu, maka para penggemarnya akan langsung membeli barang dengan merek tersebut—sekalipun barang tersebut tidak terlalu penting atau bahkan bermanfaat lebih.
Baca Juga: Frugal Living, Cara Cerdas Hidup Hemat
Apa Itu Barang Investasi?
Barang investasi adalah barang-barang yang bisa menjadi instrumen investasi sehingga akan menguntungkan untuk jangka lama.
Melansir pada Law Insider, barang investasi adalah bahan mentah seperti komponen dan suku cadang mesin yang dapat digunakan dalam proyek investasi perusahaan produktif. Namun apabila dikembangkan untuk konteks individu, barang investasi adalah barang-barang yang dapat kamu koleksi untuk peluang harganya naik di masa depan.
Kebanyakan orang sering berpikir bahwa emas adalah contoh barang investasi yang sekaligus menjadi instrumen investasi. Padahal, masih banyak juga contoh barang investasi yang bisa kamu beli sekarang tetapi tetap memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
1. Mobil Klasik
Jika kamu hendak membeli mobil klasik supaya kedepannya dapat menjadi barang investasi, maka perlu mempertimbangkan biaya perawatan dan biaya operasional lainnya.
Bukan hal mustahil apabila kelak 10 tahun kedepan, mobil klasik milikmu akan semakin mahal harganya.
2. Action Figure
Kata siapa action figure itu hanya untuk memenuhi hobi saja? Sekarang ini, justru action figure terutama dengan edisi terbatas menjadi ladang cuan yang berpeluang besar menguntungkan.
Harga action figure edisi terbatas akan selalu naik karena banyak peminatnya. Tak hanya yang edisi terbatas saja, tetapi juga action figure dengan nilai historis tertentu.
Contoh: action figure Optimus Prime yang diproduksi tahun 1984, sekarang ini harganya sudah mencapai $12.000 atau sekitar Rp195 juta.
3. Properti
Properti turut menjadi barang investasi karena tidak hanya sekadar paper asset seperti saham maupun reksa dana saja.
Keberadaan properti baik itu apartemen, ruko, tanah, gedung, kos-kosan, villa, penginapan, hingga rumah saja sudah termasuk barang investasi—karena dapat dilihat secara kasat mata.
Baca Juga: Resolusi Keuangan 2025 - Lebih Cerdas Mengelola Uang dari Tahun Sebelumnya
Mau Berinvestasi Untuk Keuangan yang Stabil?
Nah, itulah penjelasan tentang barang konsumtif yang cenderung dibeli karena keinginan semata alias FOMO. Barang konsumtif justru membuat keuangan lebih boros karena hanya digunakan dalam jangka pendek, kemudian berganti ke barang konsumtif lainnya.
Hal ini jelas berbeda dengan barang investasi yang justru berpeluang untung untuk jangka waktu lama.
Jika ingin berinvestasi dengan sesuatu yang tidak perlu “dirawat fisiknya”, maka pilih saja instrumen paper asset seperti saham dan reksa dana.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham dan reksa dana tersebut hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.