Suatu negara pasti berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya. Hal tersebut karena memang pertumbuhan ekonomi menjadi indikator penting atas makmur atau tidaknya; berhasil atau tidaknya pembangunan terutama di bidang perekonomian dari suatu negara.
Untuk mengukur itu semua, perlu melihat pada tingkatan pendapatan per kapita suatu negara. Sayangnya, pendapatan per kapita negara Indonesia menempati posisi ke-116 dari seluruh negara di dunia. Sementara di ASEAN, masuk ke peringkat ke-5 yang bahkan masih kalah dari Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Memangnya, apa sih pendapatan per kapita itu? Apa saja faktor yang mempengaruhinya sehingga Indonesia menempati peringkat sedemikian rupa?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk dari suatu negara pada periode tertentu, biasanya dihitung setiap tahun. Penghitungan pendapatan per kapita berdasarkan pada pendapatan daerah kemudian dibagi dengan jumlah penduduk.
Pendapatan per kapita akan mencerminkan pendapatan rata-rata setiap orang di daerah tersebut beserta tingkat kesejahteraan mereka.
Namun perlu dipahami bahwa suatu daerah yang memiliki nilai pendapatan per kapita tinggi, belum tentu lebih sejahtera daripada daerah yang berpendapatan per kapita rendah. Hal tersebut karena jumlah penduduk lebih menentukan tingkatan kesejahteraan atas daerah.
Pendapatan per kapita dapat memprediksi bagaimana tingkat pendapatan masyarakat di wilayah tersebut pada masa yang akan datang.
Pendapatan per kapita akan selalu beriringan dengan PDRB karena sama-sama menjadi indikator atas seberapa makmur masyarakat di suatu wilayah.
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) merupakan data statistika atas peningkatan pendapatan masyarakat selama periode tertentu di suatu wilayah.
Baca Juga: Perilaku Konsumtif Apakah Berbahaya?
Manfaat Hitungan Pendapatan Per Kapita
Adanya pendapatan per kapita ini tidak hanya menggambarkan ukuran kemakmuran dan tingkat daerah maupun negara saja, tetapi juga berfungsi dalam analisis pembangunan ekonomi.
Singkatnya, melalui pendapatan per kapita ini akan menjadi tolok ukur seberapa maju perekonomian negara tersebut.
- Menjadi pedoman bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan perekonomian nasional,
- Mengetahui struktur ekonomi atas suatu negara mengenai apakah struktur ekonomi industri, jasa, atau agraris.
- Perbandingan atas perekonomian antarnegara di dunia,
- Perbandingan atas keadaan perekonomian dari waktu ke waktu,
- Mengukur tingkat inflasi yang akan atau tengah terjadi.
- Penggambaran situasi perekonomian dalam suatu negara.
Rumus Penghitungan Pendapatan Per Kapita
Statistik data pendapatan per kapita tidak boleh dikira-kira begitu saja, melainkan harus menggunakan rumus penghitungan khusus. Biasanya, penghitungan ini dilakukan dalam periode satu tahun untuk mendapatkan jumlah yang berasal dari seluruh pendapatan penduduk negara tersebut.
Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan pendapatan seluruh penduduk dalam suatu negara pada periode tahun tertentu, kemudian dibagi dengan jumlah penduduk. Jadi, rumusnya adalah:
Baca Juga: Kelas Menengah Ngehek - Gaya Hidup Konsumtif yang Bikin Kantong Jebol
Faktor Pengaruh Pendapatan Per Kapita
Negara-negara di dunia ini tentu saja kisaran pendapatan per kapita akan berbeda, sekalipun dalam benua maupun wilayah yang sama. Sebut saja Indonesia dan Malaysia yang letaknya bertetangga saja, jumlah pendapatan per kapitanya bisa berbeda.
Pada tahun 2022, Malaysia menempati peringkat ke-67 dari seluruh negara-negara di dunia, sedangkan Indonesia ke-116. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni:
-
Permintaan dan Penawaran Agregat
Permintaan agregat menunjukkan pada hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesuai tingkat harga. Permintaan agregat ini mengacu pada seluruh barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi.
Sementara penawaran agregat menunjukkan pada hubungan antara keseluruhan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dalam tingkat harga.
-
Konsumsi dan Tabungan
Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh setiap penduduk negara turut berpengaruh pada pendapatan per kapita.
Baik konsumsi, tabungan, maupun pendapatan tentu akan berkaitan erat.
-
Investasi
Berdasarkan artikel penelitian berjudul Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tabungan, dan Investasi Terhadap Tingkat Pendapatan Per Kapita Indonesia, investasi berpengaruh besar pada pendapatan per kapita.
Hal ini mengacu pada model Solow-Swan, yang mana jika suatu penduduk suatu negara mampu menyisihkan sebagian besar pendapatannya ke bentuk tabungan maupun investasi, maka negara akan memiliki persediaan modal dalam kondisi steady-state—pun sebaliknya.
Baca Juga: Seberapa Berpengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara?
Siap Berinvestasi Untuk Meningkatkan Peringkat Negara?
Nah, itulah penjelasan apa itu pendapatan per kapita yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan perekonomian suatu negara. Sayangnya, Indonesia masih menempati peringkat ke-116 yang bahkan kalah dari beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita adalah investasi. Tentu saja, kamu bisa meningkatkan peringkat Indonesia dengan turut serta berinvestasi baik itu saham, reksadana, maupun obligasi. Tenang saja, di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, pilar tersebut dapat kamu lakukan hanya melalui aplikasi saja, yakni InvestasiKu.
Dari aplikasi ini, kamu tidak hanya dapat memantau fluktuasi saham, tetapi juga menanamkan modal ke berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun obligasi swasta melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Masniadi, Rudi. (2012). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tabungan, dan Investasi Terhadap Tingkat Pendapatan Per Kapita Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10(1).