LIFESTYLE
 

Kelas Menengah Ngehek: Gaya Hidup Konsumtif yang Bikin Kantong Jebol

by FIRMAN MARIHOT, CFP - 15 Aug 2024 - Reviewed by Lia Andani.

 

Gaya Hidup Konsumtif - Istilah "Kelas Menengah Ngehek" telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Ungkapan ini menggambarkan perilaku dan gaya hidup sebagian masyarakat kelas menengah yang sering kali menunjukkan kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran. 

Di satu sisi, mereka memiliki penghasilan yang cukup. Namun di sisi lain, mereka juga cenderung menghabiskan lebih banyak daripada yang mereka mampu. Alhasil, mereka terjebak dalam pola konsumsi berlebihan yang tidak sehat.

Kelas menengah di Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian, tetapi ada tantangan signifikan yang dihadapi oleh kelompok ini. 

Artikel ini akan membahas fenomena kelas menengah ngehek, tantangan yang mereka hadapi, serta bagaimana mereka dapat mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik untuk memastikan kestabilan finansial di masa depan.

 

Fenomena Kelas Menengah Ngehek

Istilah "ngehek" dalam konteks ini mengacu pada perilaku yang cenderung mengedepankan gaya hidup konsumtif dan tidak proporsional dengan pendapatan yang dimiliki. 

Beberapa ciri khas dari kelas menengah ngehek meliputi:

1. Konsumsi Berlebihan

Menghabiskan uang untuk barang-barang mewah, gadget terbaru, hangout di cafe-cafe atau liburan mahal yang sering kali melampaui kemampuan finansial mereka. Hal ini sering kali didorong oleh keinginan untuk mempertahankan status sosial atau mengikuti tren.

 

2. Kartu Kredit dan Utang

Banyak dari mereka yang menggunakan kartu kredit tanpa perhitungan matang, menyebabkan akumulasi utang yang berisiko. Kartu kredit digunakan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mendesak atau diperlukan.

 

3. Tidak Memiliki Tabungan atau Investasi

Karena pengeluaran yang berlebihan, mereka sering kali tidak memiliki tabungan darurat atau investasi untuk masa depan. Hal ini menyebabkan rentannya kondisi finansial jika terjadi situasi darurat atau kehilangan pendapatan.

 

4. Gaya Hidup Sosial yang Berlebihan

Banyak kelas menengah yang merasa perlu untuk terus mengikuti pergaulan, nongkrong di kafe mahal, atau menghadiri acara-acara sosial yang membutuhkan biaya besar.

 

4 Masalah yang Dihadapi Kelas Menengah Saat Ini

Kelas menengah di Indonesia saat ini menghadapi beberapa tantangan besar yang berdampak pada stabilitas keuangan mereka. 

Berikut adalah beberapa masalah utama yang sering mereka hadapi:

1. Inflasi dan Kenaikan Biaya Hidup

Seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa, biaya hidup di kota-kota besar di Indonesia terus meningkat. Hal ini mempersempit ruang gerak finansial kelas menengah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik.

 

2. Ketidakstabilan Pekerjaan

Banyak dari kelas menengah yang bekerja di sektor-sektor yang rentan terhadap perubahan ekonomi, seperti sektor jasa atau industri kreatif. Ketidakpastian pekerjaan ini menambah tekanan pada kondisi keuangan mereka, terutama jika mereka tidak memiliki tabungan atau investasi yang cukup.

 

3. Kurangnya Edukasi Keuangan

Banyak anggota kelas menengah yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan pribadi. Mereka tidak tahu bagaimana cara mengatur anggaran, berinvestasi, atau bahkan menabung dengan benar.

 

4. Tekanan Sosial dan Media Sosial

Media sosial telah memperburuk fenomena kelas menengah ngehek dengan mempromosikan gaya hidup mewah dan konsumtif. Tekanan untuk “terlihat sukses” di media sosial sering kali mendorong mereka untuk berbelanja lebih dari kemampuan finansial mereka.

 

Solusi: Membangun Keuangan Pribadi yang Lebih Baik

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh kelas menengah ngehek, penting bagi mereka untuk mulai mengelola keuangan pribadi dengan lebih bijak. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Membuat Anggaran dan Mengelola Pengeluaran

Langkah pertama dalam mengelola keuangan adalah dengan membuat anggaran bulanan yang realistis. Identifikasi pendapatan dan pengeluaran, lalu tentukan prioritas pengeluaran.

Batasi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting dan hindari pembelian impulsif.

Alokasikan sebagian dari pendapatan untuk tabungan dan investasi. Idealnya, sekitar 20% dari pendapatan sebaiknya disisihkan untuk tujuan ini.

 

2. Mengelola Utang dengan Bijak

Jika memiliki utang, seperti kartu kredit atau pinjaman lainnya, fokuslah untuk melunasinya secepat mungkin.

Hindari menggunakan kartu kredit untuk pengeluaran yang tidak perlu dan usahakan untuk selalu membayar tagihan tepat waktu untuk menghindari bunga yang tinggi.

Pertimbangkan untuk mengkonsolidasikan utang jika memiliki banyak sumber utang agar lebih mudah dikelola.

 

3. Membangun Dana Darurat

Dana darurat adalah bagian penting dari perencanaan keuangan pribadi. Usahakan untuk memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan.

Ini akan memberikan perlindungan jika terjadi kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya.

Dana darurat ini sebaiknya disimpan dalam bentuk yang mudah diakses tetapi tetap memberikan keuntungan, seperti tabungan atau deposito.

 

4. Berinvestasi untuk Masa Depan

Selain menabung, investasi adalah cara yang efektif untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang.

Mulailah berinvestasi dalam instrumen yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan, seperti reksa dana, saham, atau obligasi.

Pelajari tentang diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.

 

5. Menghindari Tekanan Sosial

Tekanan untuk selalu terlihat sukses dan kaya di mata orang lain bisa sangat merusak keuangan.

Belajarlah untuk hidup sesuai dengan kemampuan dan fokus pada apa yang benar-benar penting. Ingat bahwa kebahagiaan tidak harus selalu diukur dari materi atau penampilan sosial.

Kurangi paparan terhadap media sosial jika itu membuat Anda merasa harus mengikuti gaya hidup yang tidak realistis.

 

6. Edukasi Keuangan

Pendidikan keuangan sangat penting dalam membangun keuangan pribadi yang sehat.

Manfaatkan sumber-sumber informasi yang tersedia, seperti buku, kursus online, atau seminar tentang perencanaan keuangan.

Pahami konsep dasar seperti bunga majemuk, inflasi, dan risiko investasi. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan lebih terinformasi.

 

Penutup

Kelas menengah ngehek adalah fenomena yang mencerminkan gaya hidup konsumtif dan kurangnya kesadaran finansial di kalangan kelas menengah Indonesia. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, dengan langkah-langkah yang tepat, kelompok ini dapat membangun keuangan pribadi yang lebih stabil dan sehat.

Mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. 

Dengan membuat anggaran, mengelola utang, membangun dana darurat, dan berinvestasi, kelas menengah Indonesia dapat menghadapi tantangan finansial dengan lebih percaya diri dan memastikan kesejahteraan di masa depan.

Apabila kamu ingin berinvestasi secara mudah dan aman, lakukan saja melalui InvestasiKu yang sudah terjamin oleh OJK. 

Jika ingin lebih memahami tentang apa bagaimana belajar rugi dapat menjadi bagian dari rahasia kesuksesan investor, coba deh tonton videonya berikut ini!

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO